Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Para ilmuwan saat ini sedang gencar mengembangkan vaksin flu universal yang dijuluki sebagai vaksin "sekali suntik seumur hidup". Harapan mereka, vaksin ini akan memberikan kekebalan tubuh terhadap berbagai mutasi virus flu yang terus berubah.
Dilansir dari Medical Xpress, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Oregon Health & Science University (OHSU) menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam upaya ini. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications dan menggunakan platform vaksin yang dikembangkan oleh OHSU untuk melawan virus yang diperkirakan berpotensi memicu pandemi berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa vaksin ini mampu menghasilkan respon imun yang kuat pada primata non-manusia yang terpapar virus flu burung H5N1 yang sangat mematikan.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Bagaimana caranya agar tubuh kita tidak mudah terserang flu di musim hujan? Tips Cegah Flu di Musim Hujan Minum air putih yang cukup, sekitar 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh Anda. Tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam per hari untuk orang dewasa.Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau lebih, terutama sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh wajah, dan setelah menggunakan toilet. Jika tidak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%.Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi. Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat yang ramai dan berisiko tinggi penularan. Masker dapat membantu mencegah masuknya virus flu ke saluran pernapasan.Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, misalnya gagang pintu, meja, atau telepon. Virus flu dapat bertahan di permukaan benda padat selama 24 jam dan menular melalui sentuhan.Menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin C, seperti jeruk, pepaya, atau bayam. Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi virus. Selain itu, rutin berolahraga, minum air putih yang cukup, dan tidur yang berkualitas juga penting untuk menjaga imunitas. Melakukan vaksinasi flu setiap tahun. Vaksin flu dapat memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis virus flu yang paling umum dan berbahaya. Vaksin flu dapat diberikan kepada orang dewasa maupun anak-anak, kecuali yang memiliki alergi terhadap telur atau komponen vaksin lainnya.
-
Kenapa penyakit sepele seperti flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Apa aja gejala umum yang sering dialami orang yang terkena flu tulang? Gejala lain yang sering muncul adalah demam, nyeri kepala, kelelahan, dan kadang-kadang disertai dengan batuk dan pilek.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
Vaksin Berbasis Virus 1918
Uniknya, vaksin ini tidak dibuat berdasarkan virus H5N1 saat ini, tetapi menggunakan virus influenza dari tahun 1918, yang dikenal sebagai penyebab pandemi flu Spanyol yang menewaskan jutaan orang.
"Penelitian ini sangat menarik karena biasanya penelitian sains dasar semacam ini membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diwujudkan menjadi sesuatu yang nyata. Namun, vaksin ini berpotensi menjadi kenyataan dalam waktu lima tahun atau kurang," ujar Jonah Sacha, Ph.D., profesor dan kepala Divisi Patobiologi di Pusat Penelitian Primata Nasional Oregon milik OHSU.
Hasil Penelitian yang Menjanjikan
Dari sebelas primata non-manusia yang divaksinasi dengan virus influenza 1918, enam berhasil bertahan hidup saat terpapar H5N1. Sebaliknya, semua primata dalam kelompok kontrol yang tidak divaksinasi mati akibat penyakit tersebut. Sacha yakin bahwa platform vaksin ini juga efektif melawan virus lain yang bermutasi, termasuk SARS-CoV-2, penyebab COVID-19. "Ini adalah pendekatan yang sangat layak," katanya. "Untuk virus dengan potensi pandemi, memiliki vaksin seperti ini sangat penting."
Vaksin ini menggunakan platform yang awalnya dikembangkan untuk melawan HIV dan tuberkulosis. Metode ini melibatkan penyisipan potongan kecil patogen target ke dalam virus cytomegalovirus (CMV). CMV merupakan virus herpes yang umum dan biasanya tidak menimbulkan gejala serius. Virus ini digunakan sebagai vektor untuk memicu respon imun dari sel T tubuh.
Pendekatan ini berbeda dari vaksin konvensional yang menargetkan antibodi berdasarkan evolusi terbaru virus. Sel T, terutama sel T memori efektor di paru-paru, menargetkan protein internal virus yang tidak banyak berubah seiring waktu. Ini membuatnya menjadi target yang stabil bagi sistem imun, berbeda dengan protein lonjakan di permukaan virus yang terus bermutasi.
Uji Klinis dan Masa Depan Vaksin Flu Universal
Penelitian ini dilakukan di laboratorium biosafety level 3 di University of Pittsburgh. Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin berbasis CMV menggunakan template virus 1918 dapat bertahan terhadap evolusi virus selama hampir satu abad. "Vaksin ini berhasil karena protein internal virus tersebut terpelihara dengan sangat baik," kata Sacha. Penelitian ini menunjukkan potensi untuk mengembangkan vaksin yang mampu melindungi manusia dari berbagai varian virus influenza.
Sacha optimis bahwa dalam lima sampai sepuluh tahun, vaksin flu "sekali suntik seumur hidup" bisa menjadi kenyataan. Platform CMV yang dikembangkan telah mencapai uji klinis untuk HIV dan menunjukkan potensi besar dalam memerangi penyakit menular lainnya, bahkan kanker.
Penelitian ini membawa harapan baru dalam memerangi influenza. Pengembangan vaksin flu universal dapat merevolusi cara kita mencegah dan mengobati penyakit ini, berpotensi menyelamatkan banyak nyawa di seluruh dunia. Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, hasil yang menjanjikan ini memberikan optimisme terhadap masa depan pencegahan dan pengobatan influenza.