Kenali HMPV, Penyakit yang Sering Disalahartikan Sebagai Influenza
Gejala seperti batuk, pilek, demam, dan nyeri tenggorokan sering kali muncul saat seseorang mengalami flu, termasuk saat terinfeksi HMPV.

HMPV atau Human Metapneumovirus sering kali disebut sebagai "kembaran" dari influenza karena gejala yang ditimbulkan sangat mirip. Gejala tersebut meliputi batuk, pilek, demam, dan nyeri tenggorokan, seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit dalam, Alius Cahyadi.
Selain itu, gejala HMPV dan influenza juga serupa dengan infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Namun, menurut Alius, COVID-19 memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi, penyebaran yang lebih cepat, dan dampak global yang jauh lebih besar.
Meskipun gejalanya mirip, HMPV dan influenza berasal dari virus yang berbeda. HMPV disebabkan oleh infeksi Human Metapneumovirus, sedangkan influenza memiliki empat jenis, yaitu A, B, C, dan D. Influenza A adalah jenis yang paling umum menyebar di masyarakat.
Alius menjelaskan, "Virus ini dikenal sangat menular dan dapat menyebabkan penyakit yang bervariasi, mulai dari flu biasa hingga pneumonia yang parah. Dalam kasus di China pada musim dingin ini, subtipe H1N1 dan H9N2 dari Influenza A menjadi perhatian utama."
Ia juga menambahkan bahwa terdapat tiga faktor yang menyebabkan penyebaran HMPV dan Influenza A berlangsung cepat. Pertama, kondisi cuaca seperti perubahan musim dan lingkungan lembap sangat mendukung kehidupan virus. Kedua, mobilitas penduduk yang tinggi di kota-kota besar juga berkontribusi pada penyebaran ini. Ketiga, penurunan imunitas masyarakat setelah pandemi COVID-19 menjadi faktor penting lainnya dalam peningkatan kasus, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada(21/3/2025).
Kelompok yang Paling Berisiko Terinfeksi HMPV dan Influenza A
Semua kelompok usia dapat terjangkit HMPV, sama halnya dengan influenza A. Namun, Alius menekankan bahwa terdapat tiga kelompok masyarakat yang lebih rentan terhadap infeksi HMPV dan Influenza A, yaitu:
Bayi dan Lansia: Karena sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang pada bayi atau sudah melemah pada lansia, kelompok usia ini lebih mudah terinfeksi. Mereka membutuhkan perhatian khusus untuk mencegah penularan virus.
Individu dengan Penyakit Kronis: Penyakit seperti jantung, paru-paru, diabetes, dan gangguan sistem imun dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran medis.
Pekerja Kesehatan: Alius menjelaskan bahwa tenaga medis yang berinteraksi langsung dengan pasien memiliki risiko tinggi untuk terpapar virus. Perlindungan yang memadai sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan mereka dalam menjalankan tugas.
Dampak Komplikasi yang Disebabkan oleh HMPV dan Influenza A
Virus merupakan penyebab dari berbagai penyakit, sehingga daya tahan tubuh menjadi faktor utama dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup beristirahat, dan mengonsumsi obat sesuai dengan gejala yang muncul.
Namun, perlu diperhatikan bahwa infeksi HMPV dan Influenza A dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan pada beberapa individu, seperti pneumonia, bronkitis, dan bahkan gagal napas. Alius juga menekankan bahwa infeksi HMPV dan influenza A dapat memperburuk kondisi kesehatan pada orang yang memiliki penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Jika gejala seperti batuk, pilek, dan demam tidak kunjung membaik, Alius menyarankan agar segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. "Segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala serius," kata Alius.
Pemeriksaan di rumah sakit, jika diperlukan, akan didukung oleh layanan skrining untuk mendeteksi infeksi virus. Dengan demikian, hasil skrining dapat menunjukkan apakah seseorang terinfeksi virus seperti HMPV atau Influenza A, atau virus lainnya, seperti yang disampaikan oleh Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dokter Pitono.
Lindungi diri dari penularan HMPV dan Influenza A
Untuk mencegah penyebaran HMPV dan Influenza A, Alius menyarankan beberapa langkah penting yang dapat diambil. Langkah-langkah ini meliputi:
- Menjalankan Protokol Kesehatan. Pengalaman selama pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan. Hal yang sama juga berlaku untuk pencegahan HMPV dan influenza A. "Memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penularan," kata Alius.
- Vaksinasi. Vaksinasi terhadap influenza merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan virus, termasuk influenza A. Proses vaksinasi ini dilakukan setiap tahun, mengingat virus ini memiliki kemampuan bermutasi yang tinggi, sehingga vaksin perlu diperbarui agar tetap efektif terhadap strain virus yang beredar. Sementara itu, hingga saat ini, vaksin untuk HMPV masih belum tersedia.
- Istirahat yang Cukup. "Jika merasa sakit, segera istirahat dan hindari kontak dengan orang lain," saran Alius. Langkah ini penting untuk memulihkan kondisi tubuh dan mencegah penularan kepada orang lain.
- Segera Konsultasi dengan Dokter Bila Gejala Tak Membaik. Jika gejala yang dirasakan tidak kunjung membaik, penting untuk segera mendapatkan pemeriksaan dari tenaga medis. Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan membantu proses penyembuhan.