Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Konstipasi Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Konstipasi merupakan salah satu faktor yang tanpa disadari bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Kita sudah sering mendengar faktor-faktor risiko penyakit jantung yang umum seperti merokok dan obesitas. Namun, sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan hubungan mengejutkan antara konstipasi dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama, termasuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Hubungan ini jarang disadari, namun penting untuk diperhatikan.
Dilansir dari Medical Daily, menurut Profesor Francine Marques dari School of Biological Sciences, Monash University, Melbourne, Australia, yang memimpin penelitian ini, "Penelitian kami menunjukkan bahwa konstipasi, masalah kesehatan yang umum namun sering diabaikan, mungkin menjadi kontributor signifikan terhadap penyakit kardiovaskular."
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Apa itu senam jantung? Senam jantung, atau yang sering disebut juga kardio, adalah jenis latihan fisik yang meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
-
Mengapa gerakan janin penting? Gerakan janin memberi kita wawasan tentang bagaimana perkembangan bayi di antara kunjungan medis. Gerakan janin yang baik membantu kita merasa yakin, sedangkan penurunan gerakan janin dapat menjadi tanda bahwa evaluasi medis diperlukan," terang Dr. Ashley Parr, seorang dokter kandungan berbasis di California, dilansir dari Parents.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Kapan jantung janin mulai terbentuk? Hal ini sangat berpengaruh karena pembentukan jantung mulai terjadi di 8 minggu pertama," jelas dr. Sarah.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
Faktor risiko tradisional seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan merokok sudah lama diakui sebagai pendorong utama penyakit jantung. Namun, faktor-faktor ini saja tidak sepenuhnya menjelaskan terjadinya kejadian kardiak utama. Studi ini mengungkapkan bahwa konstipasi dapat menjadi faktor risiko tambahan yang meningkatkan kekhawatiran.
Dalam penelitian berskala besar ini, para peneliti melibatkan 408.354 peserta, di mana terdapat 23.814 kasus konstipasi. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Physiology menunjukkan bahwa orang yang mengalami konstipasi menghadapi risiko lebih dari dua kali lipat untuk mengalami kejadian kardiak utama dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami konstipasi.
Para peneliti juga mencatat bahwa konstipasi meningkatkan risiko penyakit jantung pada individu dengan hipertensi, yang menempatkan mereka pada peningkatan risiko 34% untuk mengalami kejadian kardiak dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki hipertensi.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa konstipasi dapat memperburuk risiko kardiovaskular yang terkait dengan tekanan darah tinggi, sehingga semakin meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke," kata Profesor Marques.
Studi ini juga mengidentifikasi adanya keterkaitan genetik antara konstipasi dan penyakit kardiovaskular. "Korelasi genetik positif diidentifikasi antara konstipasi dan berbagai bentuk kejadian kardiovaskular utama (MACE), yang menunjukkan bahwa faktor genetik yang sama mungkin mendasari kedua kondisi tersebut. Penemuan ini membuka peluang baru untuk penelitian lebih lanjut tentang mekanisme yang menghubungkan kesehatan usus dan kesehatan jantung," ujar Dr. Leticia Camargo Tavares, salah satu penulis utama penelitian ini.
- 5 Tanda Risiko Serangan Jantung yang Bisa Tampak pada Sebulan Sebelumnya
- Gejala Tersembunyi dan Kunci untuk Pencegahan Kanker Kulit
- Peneliti Temukan bahwa Tes Darah Terbaru Bisa Identifikasi Risiko Gagal Jantung
- Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Mengacu pada temuan penelitian ini mengenai hubungan antara konstipasi dan masalah kardiovaskular, para peneliti menyarankan untuk lebih fokus pada kesehatan usus sebagai strategi pencegahan dan pengelolaan penyakit jantung. Mereka menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap hubungan kausal serta mekanisme patofisiologis yang mendasari hubungan ini.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana gangguan sederhana seperti konstipasi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jantung. Dengan memperhatikan kesehatan usus, kita tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup sehari-hari tetapi juga mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung yang mematikan.