Pentingnya Kejujuran Sebelum Vaksinasi
Untuk terhindar dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah melakukan vaksinasi, kejujuran menjadi poin utama.

Vaksinasi menjadi salah satu cara paling ampuh agar Anda tak terpapar Covid-19. Untuk terhindar dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah melakukan vaksinasi, kejujuran menjadi poin utama.
KIPI merupakan hal yang wajar usai vaksinasi. Maka dari itu, sebelum vaksin terdapat proses screening untuk memastikan kondisi pasien apakah layak divaksin atau tidak.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menghimbau kepada masyarakat untuk berbicara dan menceritakan dengan jujur bagaimana kondisi kesehatannya, hingga obat-obatan apa saja yang terakhir dikonsumsi. Hal ini dilakukan agar meminimalisir adanya KIPI dengan gejala yang lebih berat.
“KIPI itu kalau disebabkan oleh vaksin itu wajar, berarti vaksinnya bekerja. Sebelum vaksin pasti ada proses screening. Sampaikan apa adanya, jika layak akan divaksinasi, jika tidak akan ditunda,” ungkap dr. Dirga melalui Virtual Class Liputan6.com bertajuk "Bongkar Fakta dan Mitos Keamanan Vaksin COVID 19’" Jumat (28/5).
Dia menambahkan, “Sampaikan sebelumnya minum obat apa, punya penyakit apa, agar tidak salah memberikan jenis vaksin. Hal-hal tersebut kita lakukan untuk meminimalisir KIPI.”
dr. Dirga juga mengungkap bahwa vaksin merupakan komponen virus yang sudah dimatikan. Virus tersebut dimasukkan ke tubuh manusia dengan tujuan membangkitkan imun yang dimiliki. Untuk itu, dr. Dirga membantah adanya chip yang disebut-sebut terdapat pada vaksin covid-19.
“Komponen vaksin ini disebut antigen, yaitu komponen virus yang sudah dimatikan. Tubuh akan melawan saat antigen ini masuk, bukan chip. Alumunium itu bukan hanya
yang kita ketahui di panci, tetapi ada yang kadarnya lebih rendah dan ini untuk vaksin,” kata dr. Dirga.
Sumber: Liputan6
Reporter: Edu Krisnadefa