Perubahan Cita-Cita Anak Indonesia dari Masa Lalu Hingga Sekarang
Seiring perkembangan zaman, cita-cita dari anak Indonesia juga mengalami perubahan sejak masa awal kemerdekaan hingga sekarang.
Cita-cita anak-anak mencerminkan perubahan zaman dan perkembangan masyarakat. Dari era perjuangan kemerdekaan hingga era digital saat ini, aspirasi yang ingin dicapai oleh generasi muda Indonesia terus mengalami transformasi. Perubahan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta peran orang tua dan sistem pendidikan.
Pada masa sebelum dan setelah kemerdekaan, cita-cita anak-anak Indonesia cenderung berkisar pada profesi yang berkaitan dengan pengabdian kepada negara dan masyarakat. Menjadi guru, dokter, atau tentara adalah impian yang dominan. Cita-cita ini didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi serta kebutuhan bangsa akan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Bagaimana cara anak-anak ini merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
Sejarawan seperti Kahin (1952) dalam bukunya Nationalism and Revolution in Indonesia menekankan bahwa di masa pasca-kemerdekaan, kebanyakan anak-anak di Indonesia bercita-cita untuk berkontribusi dalam membangun bangsa yang baru merdeka. Profesi-profesi seperti guru dan dokter dianggap sebagai simbol peran penting dalam pembangunan nasional, serta mencerminkan harapan keluarga akan stabilitas sosial dan ekonomi.
Menurut survei yang dilakukan pada 1980-an, anak-anak Indonesia cenderung bercita-cita menjadi pegawai negeri, dokter, atau guru. Ini dipandang sebagai profesi yang memberikan stabilitas ekonomi dan prestise sosial pada saat itu. Pada masa ini, karir yang dianggap penting adalah yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
Cita-cita di Masa Modern
Seiring dengan modernisasi, cita-cita anak-anak mulai mengalami perubahan yang signifikan pada akhir abad ke-20. Dengan masuknya pengaruh globalisasi dan teknologi, profesi baru muncul dan menarik minat generasi muda. Anak-anak Indonesia yang lahir pada tahun 1990-an mulai bercita-cita menjadi profesional di bidang teknologi informasi, bisnis, atau media. Pengaruh media global dan kemajuan teknologi menjadi pendorong utama perubahan ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2010) dalam Journal of Indonesian Youth Studies menunjukkan bahwa pada awal tahun 2000-an, anak-anak Indonesia semakin banyak yang tertarik dengan profesi baru seperti insinyur, pengusaha, atau bekerja di perusahaan multinasional. Perkembangan teknologi dan globalisasi memberikan akses yang lebih luas kepada anak-anak terhadap berbagai profesi yang sebelumnya mungkin tidak mereka ketahui.
Perubahan ini juga dipengaruhi oleh media dan perubahan sosial. Acara televisi, film, dan internet memberikan inspirasi baru bagi generasi muda untuk mengejar profesi yang lebih beragam. Selain itu, orang tua yang berpenghasilan lebih baik dan memiliki akses pendidikan yang lebih luas untuk anak-anak mereka mendorong cita-cita yang lebih ambisius di sektor-sektor modern seperti teknologi dan bisnis.
Era Digital dan Profesi yang Semakin Fleksibel
Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati. Menjadi YouTuber, influencer, atau pengembang aplikasi adalah contoh profesi yang kini banyak diimpikan oleh anak-anak muda Indonesia.
Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bercita-cita menjadi konten kreator di platform digital. Fenomena ini mencerminkan perubahan besar dalam cara anak-anak melihat dunia kerja, yang tidak lagi dibatasi oleh profesi tradisional. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa anak-anak sekarang lebih tertarik pada profesi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan bekerja secara fleksibel.
Dalam Journal of Global Media and Communication (2022), peneliti Alatas dan Firdaus mencatat bahwa anak-anak muda Indonesia sekarang terinspirasi oleh tokoh-tokoh media sosial dan pengusaha teknologi yang sukses di platform global. Mereka tidak hanya melihat profesi sebagai sarana untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai cara untuk menciptakan dampak yang luas melalui kreativitas dan inovasi.
Peran Pendidikan dan Orang Tua
Pendidikan juga memainkan peran penting dalam perubahan cita-cita ini. Kurikulum sekolah yang semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi membuka peluang baru bagi anak-anak untuk memahami berbagai pilihan karir yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Orang tua juga cenderung lebih mendukung aspirasi anak-anak mereka untuk mengejar profesi yang dianggap tidak konvensional oleh standar sebelumnya, seperti menjadi pengembang game atau vlogger.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryana (2018) dalam Jurnal Pendidikan Indonesia, peran orang tua dalam mendukung cita-cita anak semakin fleksibel. Orang tua saat ini lebih terbuka terhadap profesi yang berkembang di era digital dan globalisasi, dibandingkan dengan orang tua pada masa lalu yang lebih memilih anak-anak mereka bekerja di sektor konvensional seperti pemerintahan atau kesehatan.
Perubahan cita-cita anak-anak Indonesia mencerminkan transformasi sosial, ekonomi, dan teknologi yang terjadi di negara ini. Dengan dukungan pendidikan yang lebih baik dan pandangan yang lebih terbuka dari orang tua, generasi muda Indonesia kini memiliki kesempatan untuk mengejar karir yang lebih bervariasi dan kreatif, mencerminkan dinamika masyarakat yang terus berkembang.