Reaksi tubuh saat Anda berhenti berhubungan seks
Dari pandangan sains, rutin berhubungan seks membuat sesorang lebih baik secara emosional, sehat, dan bahagia.
Hubungan seks merupakan suatu kebutuhan bagi pasangan suami istri. Bercinta juga merupakan cara untuk meningkatkan keintiman, serta aktivitas yang menyenangkan.
Dari pandangan sains, rutin berhubungan seks membuat sesorang lebih baik secara emosional, sehat, dan bahagia.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Bagaimana caranya agar anak bisa memahami tentang hubungan seksual? Pentingnya memberikan pemahaman seksual yang tepat sejalan dengan perkembangan usia anak menjadi kunci dalam menghindari dampak negatif ini.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa saja manfaat pendidikan seksual untuk anak? Mengajarkan pendidikan seksual pada anak memiliki sejumlah manfaat penting, di antaranya: 1. Bimbingan yang Tepat Dengan memberikan pendidikan seksual yang akurat, anak akan memiliki pemahaman yang benar tentang tubuh dan seksualitas. Ini membantu mencegah miskonsepsi dan informasi yang tidak akurat dari sumber yang tidak tepat.
Nah, jika demikian, apa jadinya jika seseorang berhenti bercinta?
Seperti dilansir dari News.com.au yang mengutip The Sun, berhenti berhubungan seks akan membawa kerugian pada tubuh dan jiwa secara umum. Dan yang paling merasakan dampaknya adalah kaum hawa.
Berikut lima hal yang terjadi pada tubuh jika tak lagi berhubungan seks.
1. Kehilangan Libido
Sari Cooper, seorang terapis seks berpengalaman, mengatakan beberapa orang menahan diri dari seks mulai merasa lebih lamban, dengan sedikit demi sedikit mulai tak tertarik dengan seks.
Cooper mengungkapkan kepada Reader's Digest bahwa beberapa kliennya menggambarkan turunnya libido tidak penting bagi mereka.
Namun, itu tidak sama untuk semua orang. Selama periode di mana tak punya pasangan bercinta, orang seperti itu justru merasa butuh seks.
2. Mudah Kecewa
Kurangnya kontak fisik dengan pasangan membuat beberapa orang merasa dirinya tak berguna dan berujung dengan mudahnya kecewa.
"Ketika orang berhubungan seks, dipastikan akan memiliki kontak kulit. Kontak dengan tubuh adalah hal dasar manusia untuk merasa nyaman, seperti ibu dan bayi," kata Cooper.
"Berhubungan seks membuat banyak kontak tubuh pasangan, dan ini membantu menaikkan mood pasangan, karena biasanya mengeluarkan hormon oxytocin," ujarnya. Namun, studi menemukan kurangnya aktivitas seksual tidak menyebabkan depresi.
Dinding vagina melemah adalah tanda utama bagi wanita menjelang menopause. Jika secara radikal mengurangi seks saat bertambahnya usia, dinding vagina akan menipis dan bisa menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan saat memutuskan untuk bercinta lagi.
Akhirnya North American Menopause Society merekomendasikan pasangan tetap melakukan penetrasi reguler untuk membantu kesehatan vagina selama masa menopause.
4. Kehilangan Lubrikasi
Bila sudah lama tak bercinta, vagina harus berjuang melumasi dirinya sendiri saat mulai berhubungan seks. Hal itu terjadi karena turunnya kekurangan hormon estrogen.
Dr Lauren Streicher, penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever, menjelaskan, "Jika Anda wanita muda yang berusia 20 atau 30 tahun, Anda akan memiliki banyak estrogen untuk memastikan jaringan tersebut tetap sehat, elastis, dan dilumasi saat dia tidak berhubungan seks. "Jika Anda seseorang berusia 60 dan tidak memiliki estrogen, Anda tak lagi memiliki minyak pelumas alami itu."
5. Mudah Stres
Sebagian orang menganggap bercinta bisa mengurangi stres. Maka, orang seperti itu akan mudah stres jika frekuensi bercinta berkurang.
Reporter: Arie Mega Prastiwi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/dwq)