Rutin minum aspirin turunkan risiko kanker ovarium
Namun perlu juga diperhatikan efek samping dari mengonsumsi aspirin.
Aspirin adalah obat pereda rasa sakit yang biasanya dikonsumsi untuk meringankan sakit kepala atau pusing. Namun penelitian terbaru mengungkap bahwa aspirin memiliki manfaat lainnya, yaitu menurunkan risiko terkena kanker ovarium untuk wanita.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Amerika Serikat ini mengungkap bahwa mengonsumsi aspirin setiap hari bisa menurunkan risiko kanker ovarium hingga 20 persen. Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengumpulkan data dari 12 penelitian yang melibatkan 12.000 wanita yang tak memiliki kanker ovarium dan 8.000 wanita yang menderita kanker ovarium..
Sekitar 18 persen wanita mengonsumsi aspirin secara rutin, 24 persen menggunakan obat seperti ibuprofen yang bukan aspirin, dan 16 persen menggunakan acetaminophen. Hasilnya ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi aspirin setiap hari memiliki risiko kanker ovarium 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi aspirin kurang dari sekali dalam seminggu.
Sementara itu, peneliti juga menemukan bahwa wanita yang menggunakan obat semacam ibuprofen non-aspirin setidaknya sekali seminggu memiliki risiko terkena kanker ovarium 10 persen lebih rendah, seperti dilansir oleh Health Day News (06/02).
Topik pilihan: Kanker ovarium | pencegahan kanker | Wanita merdeka
-
Bagaimana cara mencegah kanker ovarium? Meskipun tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ovarium, ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan penurunan risiko kanker ini, seperti: meminum pil KB selama 5 tahun atau lebih, hamil dan melahirkan, menyusui setidaknya selama satu tahun, menjalani prosedur bedah tertentu, seperti ooforektomi, ligasi tuba, atau histerektomi. American Cancer Society juga merekomendasikan untuk mengikuti pola makan yang sehat dan menyeluruh, menjaga berat badan yang sehat, dan berhenti merokok untuk mengurangi risiko.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran tentang kanker ovarium? Bukan hanya melalui media sosial, kesadaran tentang penyakit ini perlu terus ditingkatkan dari berbagai penjuru. Mulai dari menggerakkan komunitas, asosiasi layanan kesehatan nasional, hingga organisasi masyarakat paling kecil seperti desa.
-
Kapan biasanya kanker ovarium didiagnosis? Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
-
Apa saja gejala kanker ovarium yang perlu diwaspadai? Kanker ovarium dapat menyebabkan gejala berikut ini: Pendarahan vagina (terutama jika Anda sudah melewati masa menopause), atau keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal bagi Anda. Nyeri atau tekanan di area panggul. Sakit perut atau punggung. Kembung. Cepat merasa kenyang, atau kesulitan makan. Perubahan kebiasaan kamar mandi Anda, seperti lebih sering buang air kecil dan/or sembelit.
-
Kapan kanker ovarium bisa dideteksi? Di stadium awal, kanker ovarium jarang menimbulkan gejala, sehingga akan sulit untuk dideteksi. Kanker ovarium baru bisa dideteksi ketika kondisinya sudah masuk ke stadium lanjut, atau ketika sudah menyebar ke organ lainnya.
-
Kapan Hari Kanker Ovarium Sedunia dirayakan? Hari Kanker Ovarium Sedunia setiap 8 Mei.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute ini juga mengungkap tak ada kaitan antara konsumsi acetaminophen dengan risiko kanker ovarium. Meski peneliti menemukan adanya kaitan antara aspirin dengan kanker ovarium, namun penelitian ini tak menunjukkan adanya hubungan sebab akibat.
Meski aspirin diketahui bisa menurunkan risiko kanker ovarium, namun sebaiknya perhatikan juga efek samping akibat aspirin, antara lain pendarahan pada sistem pencernaan, hermorrhagic, dan stroke. Sebelum Anda mengonsumsi aspirin setiap hari, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Baca juga:
Waspadai 6 gejala kanker ovarium
Wanita harus mengikuti 5 tes kesehatan ini
Getah wangi ini diklaim mampu sembuhkan tumor ovarium
Jahe ampuh bunuh sel kanker prostat
Pil KB dapat mencegah kanker ovarium?
Kanker ovarium kini bisa dideteksi lewat tes darah