Seks lima kali seminggu bisa cegah kanker?
Melakukan hubungan seksual secara teratur ternyata bisa mencegah berbagai penyakit serius!
Seks memang menyenangkan dan memiliki manfaat kesehatan. Meski begitu, tak banyak orang yang mengaitkan seks dengan penyakit serius seperti kanker atau penyakit jantung. Padahal, baru-baru ini ahli kesehatan mengklaim bahwa melakukan hubungan seksual dan menari adalah obat ampuh untuk banyak masalah kesehatan.
Beberapa ahli medis dari negara-negara maju berkumpul di Academy of Medical Royal Colleges untuk mengamati manfaat kesehatan bagi kesehatan tubuh. Peneliti mengemukakan bahwa olahraga selama 30 menit, termasuk melakukan hubungan seksual, jalan sehat, dan menari ternyata memiliki dampak luar biasa bagi kesehatan tubuh, seperti dilansir oleh Metro (13/02).
Melakukan olahraga 30 menit yang meliputi seks, jalan sehat, dan menari tersebut selama lima kali seminggu diketahui bisa menurunkan risiko berbagai penyakit serius seperti kanker, demensia, penyakit jantung, dan diabetes. Salah satu kanker yang bisa dicegah dengan olahraga tersebut adalah kanker usus besar.
Diketahui bahwa dengan melakukan hal tersebut secara teratur bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 40 persen. Risiko stroke dan demensia juga berkurang hingga 30 persen. Sementara itu risiko terkena kanker payudara bisa dikurangi hingga 25 persen, dan risiko kanker usus besar turun hingga 50 persen.
Bayangkan betapa banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dengan melakukan hal yang menyenangkan seperti menari, jalan sehat, dan melakukan hubungan seks dengan pasangan. Tentunya, melakukan hubungan seks secara teratur lima kali seminggu untuk menjaga kesehatan, khusus bagi yang sudah menikah.
Baca juga:
Berapa banyak air yang harus diminum saat olahraga?
Sering lari tingkatkan risiko kematian?
Hangatnya air hangat membawa 12 manfaat sehat ini [Part 2]
Hangatnya air hangat membawa 12 manfaat sehat ini [Part 1]
Ini obat sehat paling mujarab untuk manula
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.