Senyawa kimia pada makanan kalengan bahayakan sistem saraf anak
BPA atau bisphenol A, senyawa kimia yang dilaporkan memiliki efek berbahaya terhadap perkembangan sistem saraf anak.
BPA atau bisphenol A, senyawa kimia yang dilaporkan memiliki efek berbahaya terhadap perkembangan sistem saraf anak, demikian menurut penelitian terbaru.
"BPA mengganggu perkembangan sistem saraf tengah. Kami khawatir kalau dampak jangka panjangnya bisa menimbulkan kelainan perkembangan saraf," tutur Dr Wolfgang Liedtke dari Duke University di Durham, seperti yang dikutip dari CBS News.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Penelitian tersebut memang dilakukan pada tikus percobaan laboratorium. Namun peneliti yakin bahwa dampak dari BPA juga buruk bagi manusia.
BPA sendiri sering digunakan untuk melapisi bungkus makanan. Seperti kaleng demi mencegah korosi dan plastik, baik itu botol, alat makan, maupun kotak makanan.
Senyawa kimia tersebut punya sifat meniru hormon estrogen pada tubuh sehingga mampu mengganggu sistem endokrin. Beberapa penelitian sebelumnya bahkan mengaitkan BPA dengan risiko gangguan jiwa, kanker, masalah sistem imun, dan sistem reproduksi.
Kali ini, peneliti pun kembali menemukan efek samping dari paparan BPA, khususnya terhadap perkembangan sistem saraf anak.
Ketika sistem saraf berkembang, ion klorida diturunkan jumlahnya oleh protein bernama KCC2. Namun paparan BPA mematikan KCC2, sehingga kadar klorida yang terlalu banyak akhirnya menghancurkan perkembangan sistem saraf yang terjadi di otak.
Penemuan ini dianggap penting, karena muncul dugaan kalau BPA bisa saja menjadi pemicu dari beberapa kelainan, salah satunya adalah Sindrom Rett - kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan otak dan hanya dialami oleh anak perempuan.
Peneliti kemudian melaporkan hasil penemuan tersebut dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Baca juga:Waspadai 3 bahan kimia yang bersembunyi di lemari Anda
Kandungan plastik bikin anak lebih agresif dan hiperaktif
WHO: benda di sekitar kita mengandung kimia berbahaya
Ingin anak sehat? Tinggalkan botol plastik!
(mdk/riz)