Sering makan ikan bisa kurangi risiko depresi
Ingin terhindar dari depresi? Sering makan ikan!
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sering makan ikan bisa menurunkan risiko depresi. Dalam analisis mereka, para peneliti meninjau 26 studi yang melibatkan 150.278 orang, yang menguji hubungan antara depresi dan makan ikan.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi ikan memiliki risiko 17 persen lebih rendah terkena depresi, dibanding mereka yang makan lebih sedikit ikan.
Seperti dilansir Livescience (10/9), ketika para peneliti menganalisis semua data berdasarkan gender, mereka menemukan bahwa pria yang sering makan ikan memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena depresi dibandingkan mereka yang jarang makan ikan. Pada wanita, risiko depresi berkurang menjadi 16 persen, dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi lebih sedikit ikan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah hubungan antara risiko depresi dan konsumsi ikan bervariasi sesuai dengan jenis ikan yang dikonsumsi, kata para peneliti. Studi terbaru ini telah diterbitkan di Journal of Epidemiology & Community Health.
Baca juga:
Lima cerita manusia hilang ingatan paling aneh yang pernah ada
Kenali 8 tanda depresi yang mungkin terjadi pada Anda!
Stres sakit menahun, Katemi gorok leher sendiri
7 Cara instan membuat hati bahagia kembali
3 Gaya hidup utama pembunuh kesehatan mental
-
Apa yang dimaksud dengan depresi klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Bagaimana ciri khas depresi klinis? Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Siapa yang menjelaskan hubungan antara depresi dan kecemasan? "Depresi sering kali disertai dengan kecemasan dan sebaliknya," terang Gill.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.