Suami pensiun bisa bikin istri depresi!
Pensiun seharusnya jadi masa yang ditunggu. Tapi ternyata suami yang pensiun bisa bikin istri lebih stres. Kenapa?
Pensiun adalah masa yang dinantikan banyak orang. Ketika pensiun, seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarga, anak, cucu, dan terbebas dari stres akibat pekerjaan. Seharusnya masa pensiun adalah masa yang dinantikan pasangan karena akhirnya mereka bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama. Namun kenyataannya ternyata tak seindah itu.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pensiun ternyata bisa memicu depresi pada pasangan. Penelitian ini mengungkap bahwa ketika seorang suami pensiun, istri mereka akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena depresi. Oleh peneliti, kecenderungan ini disebut dengan 'retired husband syndrome'. Peneliti menemukan bahwa hampir setengah wanita mengalami peningkatan stres, depresi, dan kurang tidur ketika suami mereka pensiun.
Selain itu, peneliti Italia juga menemukan bahwa semakin lama waktu pensiun suami maka semakin buruk pula depresi dan stres yang dialami oleh istri. Hal ini tak hanya berlaku pada ibu rumah tangga melainkan juga bisa berdampak lebih besar pada wanita yang masih bekerja ketika suami mereka sudah pensiun.
"Kami menemukan bahwa pensiun berimbas lebih besar pada wanita yang masih bekerja. Mereka sudah merasakan stres karena pekerjaan dan tak punya waktu untuk melayani permintaan tambahan dari suami yang sudah pensiun," ungkap peneliti, seperti dilansir oleh Daily Mail (20/08).
Lantas, apa yang menyebabkan stres meningkat pada wanita ketika suami mereka pensiun? Peneliti berpendapat bahwa penyebabnya adalah karena wanita dihadapkan dengan tekanan tanggung jawab rumah tangga yang lebih besar ketika suami mereka pensiun. Mereka juga harus memikirkan penghasilan yang menurun.
Hasil ini didapatkan peneliti Dr Marco Bertoni dan Dr Giorgio Brunello dari University of Padova setelah menganalisis 840 wanita Jepang antara tahun 2008 dan 2013. Mereka memilih Jepang karena berpendapat bahwa negara ini memiliki peran gender yang kuat. Namun peneliti menjelaskan bahwa hasil ini bisa diterapkan untuk semua negara.
Peneliti memberikan skor stres dan depresi pada wanita yang suaminya pensiun. Mereka menemukan bahwa semakin lama suami pensiun, tingkat stres semakin naik enam sampai 14 persen.
Mereka menemukan bahwa 47 persen wanita melaporkan masalah emosi ketika suami mereka pensiun. Sekitar 41 persen wanita merasa stres, 23 persen lagi merasa depresi, dan 16 persen mengalami masalah susah tidur. Meski pria juga mengalami peningkatan tingkat stres dan penurunan kesehatan mental setelah pensiun, hal ini ternyata berdampak lebih besar pada pihak istri.
Bagaimana pendapat Anda tentang hasil penelitian ini? Jika suami telah pensiun, apakah Anda juga mengalami stres dan depresi karena hal tersebut? Bagi bersama kami di kolom komentar!
Baca juga:
Depresi dan bunuh diri, ini fakta yang harus diketahui!
Jangan percaya 6 mitos tentang depresi ini!
Awas, Twitteran berlebihan bisa buat niat bunuh diri keluar
Ini 10 jenis fobia yang paling banyak ditemui
Redakan rasa cemas dengan 6 langkah ini!
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Apa yang dikembangkan oleh mahasiswa UGM untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental? Saat ini, masalah kesehatan mental jadi persoalan serius yang dihadapi anak muda. Keprihatinan inilah yang disadari betul oleh sejumlah mahasiswa UGM. Mereka mengembangkan teknologi PsyBot yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan ilmu psikologi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental.