Benarkah Vasektomi Bisa Pengaruhi Ejakulasi Pria?
Tindakan metode KB dengan vasektomi tidak memengaruhi ejakulasi pria.
Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi bagi pria. Salah satu pertanyaan dari metode ini adalah apakah pria tetap bisa ejakulasi?
-
Apa manfaat utama dari vasektomi dalam hal kontrasepsi? Efektif mencegah kehamilan Setelah menjalani prosedur vasektomi, sperma tidak lagi dapat mencapai sperma dan menyatu dengan sel telur wanita, sehingga peluang kehamilan sangat rendah. Ini memungkinkan pasangan yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi atau yang ingin mencegah kehamilan sepenuhnya, untuk merasa lebih tenang dan tidak khawatir tentang konsekuensi kehamilan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vasektomi dilakukan? Vasektomi biasanya dilakukan oleh dokter spesialis urologi di bawah anestesi lokal. Prosedur ini umumnya memakan waktu antara 15 hingga 30 menit, tergantung pada teknik yang digunakan. Ada dua metode utama dalam vasektomi: metode konvensional dan metode tanpa pisau (no-scalpel vasectomy).
-
Kapan vasektomi dianggap sebagai pilihan kontrasepsi yang tepat bagi pria? Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif bagi mereka yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi atau yang tidak ingin memiliki anak sama sekali.
-
Apa efek vasektomi terhadap kemampuan ereksi pria? Vasektomi tidak memiliki efek pada kemampuan ereksi pria. Ejakulasi dan orgasme juga tetap sama setelah vasektomi. Fungsi seksual pria tidak terpengaruh oleh prosedur ini.
-
Kenapa vasektomi menjadi pilihan kontrasepsi yang efektif? Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif, dengan tingkat keberhasilan mendekati 100%. Setelah prosedur selesai dan sperma yang tersisa di saluran ejakulasi habis, peluang seorang pria untuk membuahi sangat rendah.
-
Apa itu Preeklamsia? Preeklamsia adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada ibu hamil. Ini adalah gangguan tekanan darah tinggi yang biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Benarkah Vasektomi Bisa Pengaruhi Ejakulasi Pria?
Sambil tersenyum, dokter spesialis urologi Irvan Octavian menjelaskan bahwa para suami tidak perlu khawatir mengenai prosedur vasektomi, yang lebih dikenal sebagai Metode Operasi Pria (MOP). Prosedur ini melibatkan pemotongan dan penyegelan saluran yang mengangkut sperma ke air mani.
"Ejakulasi itu yang paling tinggi adalah keluarnya cairan gula yang dihasilkan oleh vesikula seminalis atau tempat penghasil gulanya. Kemudian berikutnya dari epididimis, dan dari prostat," terang Irvan.
"Nah, yang kita ikat ini hanya saluran ke servernya atau saluran pengangkut dari spermanya, sehingga cairan dari prostat masih keluar. Cairan dari yang lainnya masih keluar, jadi ejakulasi dan sensasinya masih ada."
- Manfaat Vasektomi bagi Pria dan Efek Sampingnya, Wajib Tahu Sebelum Melakukannya
- Kabupaten Taliabu Gratiskan Layanan KB Selama Kegiatan HKG PKK ke-51
- BPA Berpotensi Memicu Kanker Prostat, Begini Hasil Penelitian Terbarunya
- Pemprov DKI Cek Sampel Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter, Hasilnya Keluar Jumat Besok
Saluran Diikat agar Sperma Tak Mengalir
Lebih terperinci, vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar yang terletak di bagian belakang bawah kantung kemih pada pria. Kelenjar ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan cairan yang berkontribusi pada pembentukan air mani. Sekitar 70 persen dari total volume cairan mani manusia berasal dari vesikula seminalis.
Epididimis adalah saluran yang terletak di dalam skrotum, yang melekat pada bagian belakang testis, yang juga dikenal sebagai buah zakar.
Dalam prosedur vasektomi konvensional, seorang dokter bedah akan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum, yaitu di bagian atas skrotum dan bagian bawah penis. Setelah itu, saluran yang disebut vas deferens, yang terdapat di dalam skrotum, akan diikat. Hal ini dilakukan untuk mencegah sperma mengalir melalui saluran ini, sehingga sperma tidak dapat bercampur dengan cairan semen.
Irvan Octavian melanjutkan, biasanya pertanyaan dari pasien atau dari keluarga lainnya, yakni sperma di dalam saluran yang diikat ke mana?
"Apabila terjadi ejakulasi sesudah dilakukan vasektomi, spermanya ini tidak keluar sampai ke ujung kemaluan, dia tertahan diiketannya dan itu akan diabsorpsi atau diserap oleh tubuh dengan baik, tanpa ada risiko apapun, dia akan diserap," katanya.
"Memang pada pasien-pasien prostat yang dikasih obat prostat itu kembali lagi spermanya, namanaya ejakulasi retrograde. Tetapi pada pasien vasektomi, dia keluar di tempat ikatannya, tertahan dan kemudian diserap oleh tubuh."
Ejakulasi retrograde adalah sebuah istilah yang merujuk kepada kondisi di mana air mani kembali masuk ke dalam kandung kemih, daripada keluar melalui uretra dan ujung penis selama mencapai klimaks seksual. Uretra adalah saluran yang memungkinkan keluarnya urine dan sperma dari tubuh.
Terkait dengan tindakan mengikat saluran vas deferens agar sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen, prosedur ini melibatkan pemotongan ikatan tersebut. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya 'bocornya' sperma.
"Kalau kendor ikatannya gimana? Yang namanya ikatan ini karena ya manusiawi, dia ada risiko putus, tapi untuk pencegahannya, setelah diikat itu kita potong, sehingga kemungkinan (sperma) dari saluran bagian bawah nyambung ke saluran atas sangat rendah sekali," jelas Irvan Octavian.