Ternyata, Aroma Bayi Punya Daya Magis yang Menghipnotis

Terlebih lagi, tak bisa dipungkiri bahwa keharuman bayi mampu membangun ikatan yang erat antara mereka dan orang yang menciumnya. Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan fenomena magis ini.

Asal-Usul Aroma Bayi: Kelenjar Keringat dan Nutrisi

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology, aroma khas bayi berasal dari kelenjar keringatnya sendiri.

George Preti, seorang ahli kimia analitik di Monell Chemical Senses Center, menjelaskan bahwa "aroma khas itu berasal dari bahan kimia yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat bayi."

Daya tarik harum ini semakin kuat karena asupan nutrisi bayi yang umumnya hanya berupa ASI. Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan metabolisme, aroma khas ini akan perlahan memudar.

Meskipun banyak penelitian membahas aroma bayi, tetap saja sulit untuk menentukan sumber pastinya. Seperti aroma tubuh manusia pada umumnya, aroma bayi diyakini merupakan hasil kombinasi berbagai faktor.

Misteri Aroma: Kombinasi Faktor yang Sulit Dibedakan

Ada dugaan bahwa vernix caseosa, lapisan putih yang melapisi bayi saat lahir, bisa menjadi salah satu sumber aroma ini. Begitu pula dengan sisa-sisa air ketuban yang mungkin masih melekat di rambut atau lipatan tangan dan kaki.

Peran Air Ketuban dalam Keunikan Bau Bayi

Penelitian pada tahun 1988 terhadap 15 ibu hamil menunjukkan bahwa air ketuban memiliki wangi khas pada setiap ibu.

Ini menimbulkan asumsi bahwa aroma bayi mungkin berasal dari sisa-sisa air ketuban.

Meskipun begitu, aroma khas ini tidak bertahan lama, dan seiring pertumbuhan bayi, bisa digantikan oleh bau produk kosmetik atau minyak tertentu yang digunakan oleh ibu.

Aroma Bayi: Mengapa Begitu Menyenangkan?

Aroma tubuh bayi memiliki daya tarik universal yang membuat hampir semua orang terpikat. George Preti juga menyoroti peran nutrisi dalam membentuk keharuman bayi.

Ia menekankan, "Nutrisi yang masuk ke tubuh berupa ASI saja juga berperan besar terhadap aroma atau bau bayi." Tak hanya itu, kebersihan kulit bayi yang minim paparan kotoran juga berkontribusi pada kesegaran aroma tubuhnya.

Mencium Bayi: Pengaruhnya Terhadap Otak

Aroma bayi ternyata tidak hanya memikat indra penciuman, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada otak.

Studi menemukan bahwa mencium aroma bayi dapat mengaktifkan bagian tertentu pada otak, melepaskan hormon dopamin yang memberikan perasaan bahagia.

Hal ini terutama dialami oleh wanita yang sudah menjadi ibu, karena otak mereka sudah 'terprogram' untuk merespons aroma bayi sebagai bagian dari pengalaman menjadi seorang ibu.

Aroma Bayi sebagai Pembentuk Bonding yang Kuat

Penelitian terbaru melibatkan 30 wanita, termasuk yang baru saja melahirkan dan yang belum memiliki pengalaman persalinan. Mereka diminta untuk mengidentifikasi aroma khas bayi sambil dipantau aktivitas otak mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa ketika para wanita tersebut mencium piyama bayi, otak mereka melepaskan hormon dopamin, meningkatkan perasaan bahagia.

Aroma Bayi, Keajaiban yang Perlu Dipelajari

Bau khas bayi bukan hanya sekadar aroma yang menyenangkan, tetapi juga memiliki daya magis yang mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat antara bayi dan orang di sekitarnya. 

Meskipun masih banyak misteri yang menyelimuti asal-usul aroma ini, penelitian terus dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai keunikan dan pengaruhnya.

Dalam melibatkan indera penciuman dan otak, aroma bayi menjadi elemen penting dalam membentuk bonding yang hangat dan akrab antara orang tua dan anak.

Mencium aroma bayi bukan hanya sebuah tindakan naluri, tetapi juga merupakan langkah menuju keintiman dan kedekatan yang mendalam.

Sehingga, tak heran jika kita terus terhipnotis oleh keharuman yang tak tergantikan dari bayi yang baru lahir.