Tersiksa oleh migrain menjelang menopause? Ini penyebabnya
Sering alami migrain berkepanjangan menjelang masa menopause? Temukan pendapat para ahli di sini!
Bukan kabar yang menyenangkan memang, para peneliti terbaru dari University of Cincinnati (UC) Montefiore Headache Center, Albert Einstein College of Medicine, and Vedanta Research menunjukkan bahwa migrain akan menjadi lebih agresif pada wanita yang mendekati masa menopause.
Vincent Martin mengatakan melalui medicaldaily.com bahwa banyak wanita yang mengeluhkan sakit kepala migrain menjelang masa menopause dan sekarang para peneliti menemukan bahwa keluhan mereka beralasan. Vincent Martin adalah seorang co-director of the Headache and Facial Pain Program di the UC Neuroscience Institute.
-
Apa itu Menopause? Menopause terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
-
Kenapa Hari Menopause Sedunia penting? Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para wanita yang telah menopause.
-
Bagaimana cara mencegah menopause dini? Penting untuk mengenali faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, penyakit autoimun, infeksi, dan faktor genetik. Jika ada riwayat menopause dini dalam keluarga, berdiskusi dengan anggota keluarga untuk mengetahui usia mereka saat menopause dapat memberikan wawasan tentang risiko genetik Anda.
-
Kapan menopause dini terjadi? Menopause dini biasanya mengacu pada terjadinya menopause sebelum usia 45 tahun.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami menopause dini? Penelitian telah menunjukkan bahwa usia menopause seorang wanita seringkali berkaitan dengan faktor genetik. Jika seorang ibu mengalami menopause dini, ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa putrinya juga akan mengalami hal yang sama.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Menopause Sedunia? Hari Menopause Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para wanita yang telah menopause.
Para wanita tersebut memiliki risiko mengalami migrain lebih dari 10 hari tiap bulannya, dan ini disebut dengan sakit kepala frekuensi tinggi. Risiko tersebut meningkat hampir 60 persen pada wanita yang berada pada masa transisi menuju masa menopause. Kondisi ini juga ditandai dengan siklus menstruasi yang tak teratur (perimenopause) dibandingkan dengan siklus menstruasi normal wanita.
Penelitian yang dilakukan tersebut melibatkan sekitar 3.664 wanita yang mengalami migrain menjelang masa menopause mereka. Tahap perimenopause selanjutnya di mana wanita mengalami rendahnya kadar hormon estrogen dan melewatkan periode menstruasi adalah masa di mana risiko migrain terasa paling jelas.
Para peneliti mengatakan bahwa wanita dalam penelitian mereka tersebut mengaku bahwa migrain yang mereka alami mengalami peningkatan rasa sakit kepala hingga 76 persen selama menopause. Hanya saja para peneliti tidak meyakini bahwa sakit kepala tersebut disebabkan oleh perubahan hormon.
Mereka menduga bahwa sakit kepala tersebut merupakan efek dari penggunaan obat yang berlebihan. Seiring dengan pertambahan usia mereka akan mengalami sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri punggung. Karena kondisi tersebut memungkinkan mereka untuk mengonsumsi obat penghilang sakit kepala.
Baca juga:
Teliti, ini 5 penyakit tak terduga yang dipicu menopause
5 Kesalahan pola makan yang dilakukan wanita menopause
Ini yang menopause dini katakan tentang kesehatan kamu
Menstruasi dini juga sebabkan menopause dini?