Tidur nyenyak, resep mudah hindarkan diri dari diabetes
Penelitian ungkap keterkaitan antara tidur dengan diabetes. Lihat selengkapnya di sini!
Tidur tak nyenyak, durasi tidur yang kurang, serta pola tidur yang tak teratur telah dikaitkan dengan berbagai penyakit. Melengkapi daftar tersebut, studi terbaru yang diterbitkan dalam Diabetologia menunjukkan keterkaitan antara tidur malam dengan risiko diabetes tipe 2.
Para peneliti menganalisis sejarah medis dari 100.000 perawat wanita selama 10 tahun. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengaku sering mengalami kesulitan tidur lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 hingga 45% dibandingkan dengan wanita yang tidak mengeluhkan gangguan tidur.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes dilakukan? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Bagaimana cara studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kurang tidur dengan diabetes tipe 2? Data ini diperoleh dari informasi 247.000 individu yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 dari UK Biobank, suatu pangkalan data biomedis yang luas.
-
Kenapa tidur terlalu lama bisa meningkatkan risiko diabetes? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Kenapa kurang tidur bisa meningkatkan risiko diabetes? Meskipun hingga kini para peneliti belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa kebiasaan kurang tidur menyebabkan diabetes tipe 2, namun studi baru-baru ini telah menunjukkan lebih banyak bukti bahwa kurang tidur berhubungan dengan komplikasi kesehatan yang serius.
-
Bagaimana diabetes bisa memengaruhi pola tidur dan menyebabkan rasa kantuk? Baik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) maupun hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dapat mengganggu tidur malam, yang mengakibatkan kelelahan pada hari berikutnya.
Bagi wanita yang mengalami sleep apnea, tidur kurang dari enam jam, dan sering mengalami kesulitan tidur bahkan mengalami peningkatan risiko hingga empat kali lipat. Meskipun tidur juga telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi atau berat badan, faktanya faktor tersebut hanya menjelaskan sebagian hubungan antara kesulitan tidur dengan diabetes.
Seperti yang dilansir melalui medicaldaily, para peneliti menegaskan bahwa penelitian mereka tersebut menyoroti pentingnya memahami keterkaitan antara kualitas tidur dengan diabetes tipe 2.
Baca juga:
Kondisi hidung jadi tanda ancaman 4 penyakit kronis ini
3 Alasan ini yang buat paprika baik untuk diabetes
Anggur hitam, si mungil yang mampu turunkan risiko diabetes
Mengenal spirulina, makanan super yang berasal dari laut