Tingginya Angka Kanker Paru-Paru Dipicu Belum Adanya Cara Deteksi Dini
Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri SH MH menyebut bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Bahkan, presentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian karena jenis kanker lainnya seperti kanker prostat, payudara, dan kolorektal.
Salah satu penyakit yang cukup ditakuti dan membahayakan kesehatan sejumlah orang adalah kanker. Secara khusus, kanker paru merupakan jenis penyakit kanker yang jumlah penderitanya cukup tinggi dibanding jenis kanker lain.
Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri SH MH menyebut bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Bahkan, presentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian karena jenis kanker lainnya seperti kanker prostat, payudara, dan kolorektal.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru? Kanker paru-paru dapat menyerang siapa saja, baik perokok maupun bukan perokok. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru sejak dini, yaitu: Tidak merokok atau berhenti merokok.
-
Kapan gejala kanker paru biasanya terasa? Paru kita itu tidak memiliki saraf perasa, tapi saraf perasa ada di lapisan dalam, sehingga kalau sudah kena sampai sana maka sudah stadium empat," kata Sita lagi.
-
Kebiasaan apa yang jadi pemicu utama kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru pada anak: 1. Hindari paparan asap rokok: Salah satu faktor risiko utama kanker paru-paru adalah merokok atau terpapar asap rokok. Jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat lingkungan bebas dari asap rokok. Larang merokok di dalam rumah atau mobil, dan hindari juga mengizinkan anak menghirup asap rokok pasif.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
Menurut dia tingkat survival lima tahunan kanker paru-paru sangat rendah dan tergantung pada stadium ditemukannya kanker.
dr Evelina Suzanna SpPA dari Pusat Kanker Nasional - Rumah Sakit Kanker Dharmais, hal ini terjadi karena belum adanya deteksi dini yang resmi dari lembaga kesehatan manapun untuk kanker paru-paru. Sehingga tingginya angka kematian akibat kanker paru masih tinggi.
“Tidak ada deteksi dini yang resmi dari WHO (World Health Organization) untuk penyakit kanker paru, walaupun Jepang pernah mencoba melakukan CT-scan dan tertangkap itu bukan deteksi dini. Deteksi dini itu sebelum sel kanker ditangkap, nah itu baru deteksi dini,” kata Evelina di acara diskusi media Kanker Paru ALK-Positif: Kenali, Periksa, Tangani Bersama belum lama ini.
Gejala Kanker Paru-Paru
Pada awalnya kanker paru memang tidak akan menunjukkan gejala karena yang rusak adalah sel tubuh sendiri, sementara penyakit lain seperti TBC (Tuberkulosis) atau Pneumonia disebabkan karena adanya kuman yang masuk ke dalam tubuh dan pasti akan menunjukkan gejala awal seperti demam, meriang, keringat malam, batuk malam hari, dan merasa tidak nyaman.
Kalau batuknya TBC batuknya yang berdehem-dehem, batuknya bukan batuk yang seperti bronkitis, pasti ada demam meriang, keringat malam, batuk malam hari, dan merasa tidak nyaman. Nah, teknologi untuk seseorang itu diketahui TBC atau bukan di Indonesia sudah banyak seperti pemeriksaan dengan foto ronsen, tapi tidak dengan kanker paru-paru, belum ada deteksi dini, ujar Eveline.
Merokok
Evelina menambahkan bahwa peningkatan angka kematian karena kanker paru-paru juga disebabkan oleh tingkat konsumsi rokok yang masih sangat tinggi, termasuk tren merokok dengan rokok elektronik (vaping).
Menurutnya, paru-paru sangat lembut dan halus bahkan lebih halus dari kornea mata. Namun, kalau paru-paru terus terasapi membuat sifat elastisnya akan hilang.
Kornea dilindungi oleh cairan air mata dan kelopak mata sehingga kita dapat kornea mata tetap bersih dan dapat melihat dengan jernih. Mata akan iritasi oleh asap rokok yang dibuktikan dengan keringnya permukaan kornea dibersihkan dengan adanya air mata yang mengalir banyak yang pada saat mata terkena asap pada kornea.
Sementara paru-paru yang tidak terlihat dan terasapi oleh 20 batang rokok setiap hari dapat dibayangkan betapa keringnya paru-paru hingga suatu saat seseorang bisa terkena kanker paru. Jadi itu penyebabnya baru dari asap rokok dan belum yang lain seperti polutan dan asap pembakaran yang lainnya, katanya.
Dalam kesempatan yang sama juga ditegaskan oleh dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp. P (K) bahwa rokok elektrik (Vaping) juga berbahaya. Ditemukan bahwa kandungan nikotin dalam rokok elektrik lebih tinggi daripada rokok konvensional.
Penulis: Winda Nelfira
Sumber: Liputan6.com