Tingkat Parahnya Depresi Seseorang Bisa Pengaruhi Penyakit Kardiovaskular
"Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh dan berhubungan dengan sejumlah aspek kesehatan dan kebugaran termasuk kesehatan mental," terang peneliti Yosef M. Khan, kepala dari Health Informatics and Analytics for the American Heart Association, Dallas, Texas.
Depresi merupakan masalah mental yang bisa berujung pada sejumlah masalah kesehatan lain. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa semakin parahnya depresi seseorang bisa meningkatkan peluang seseorang untuk mengalami penyakit jantung atau stroke.
Dilansir dari The Health Site, hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal American Heart Association.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Apa yang dimaksud dengan depresi klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi depresi terselubung? Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi depresi terselubung, seperti: • Berolahraga. Olahraga bisa membantu meningkatkan mood Anda dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa membuat Anda merasa lebih bahagia. Olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan fisik Anda dan membuat Anda lebih percaya diri. • Berpikir positif. Coba cegah setiap pikiran negatif yang datang dengan menggunakan logika. Jangan biarkan pikiran-pikiran seperti “saya tidak berharga”, “saya tidak berdaya”, “saya tidak berbakat”, atau “saya tidak dicintai” menguasai diri Anda. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan pikiran-pikiran yang lebih realistis, optimis, dan konstruktif. • Mencari teman curhat. Berbagi perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai dan peduli bisa membantu Anda merasa lebih lega dan didukung. Teman curhat bisa menjadi keluarga, teman, komunitas, atau profesional yang bisa memberikan Anda saran, masukan, atau sekadar mendengarkan. • Perlahan menyelesaikan masalah. Jika ada masalah yang menjadi penyebab depresi Anda, jangan menghindarinya atau menundanya. Hadapi masalah tersebut dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab. Tentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, kemudian cari solusi yang paling efektif dan efisien. • Atur asupan makan. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran Anda. Hindari makanan yang mengandung gula, kafein, alkohol, atau zat aditif lainnya yang bisa memperburuk depresi Anda. • Membuat buku harian atau diary. Menulis perasaan Anda di buku harian atau diary bisa menjadi cara untuk mengekspresikan emosi Anda secara sehat. Anda juga bisa menulis hal-hal positif yang terjadi dalam hidup Anda sebagai pengingat bahwa hidup tidak selalu buruk. • Tidur cukup. Tidur cukup bisa membantu tubuh dan pikiran Anda untuk beristirahat dan meregenerasi diri. Tidur juga bisa mempengaruhi mood, konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan secara keseluruhan. • Melakukan hal baru. Cobalah untuk melakukan hal-hal baru yang bisa memberikan Anda rasa puas dan percaya diri. Misalnya, belajar sesuatu yang baru, mengembangkan hobi atau minat Anda, melakukan perjalanan ke tempat baru, atau bergabung dengan organisasi atau komunitas yang positif.
"Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh dan berhubungan dengan sejumlah aspek kesehatan dan kebugaran termasuk kesehatan mental," terang peneliti Yosef M. Khan, kepala dari Health Informatics and Analytics for the American Heart Association, Dallas, Texas.
"Kami menemukan bahwa tingkat depresi berhubungan secara kuat terhadap hidup dengan penyakit jantung dan stroke, bahkan setelah mempertimbangkan sejumlah faktor lain yang berdampak pada risiko dan variabel berupa usia, pendapatan, pendidikan, seks, ras, serta etnis," sambungnya.
Peneliti kemudian mempelajari hubungan antara depresi dan penyakit jantung tak fatal seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, angina, serangan jantung, atau stroke pada orang dewasa usia 20 tahun ke atas. Pada penelitian ini, lebih dari 11.000 orang dewasa didiagnosis dengan depresi diidentifikasi.
Tingkat Depresi Sangat Menentukan
Analisis dilakukan untuk melihat hubungan antara depresi dan penyakit jantung non-fatal atau stroke. Diketahui bahwa peluang hal ini meningkat 24 persen dengan bertambahnya tingkat depresi baik rendah, sedang, cukup parah, dan parah.
"Implikasi dari peningkatan ini cukup besar," terang Khan.
"Dengan memahami hubungan dan tingkat dampak ini, kita bisa mengidentifikasi, mencegah, mengatasi, dan melahirkan kebijakan serta strategi yang tepat untuk menurunkan penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kehidupan dengan mengatasi penyakit mental dan penyakit jantung secara bersamaan," sambungnya.
Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk melihat apakah depresi menyebabkan penyakit kardiovaskular atau sebaliknya. Walau begitu kedua masalah ini penting untuk ditangani secara serius.
(mdk/RWP)