Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan selama Mudik
Mabuk perjalanan rentan terjadi pada saat seseorang sedang mudik, ketahui sejumlah cara mengatasinya.
Mabuk perjalanan rentan terjadi pada saat seseorang sedang mudik, ketahui sejumlah cara mengatasinya.
-
Di mana Bujangga Manik memulai perjalanannya? Menurut penelitian dari Nourduyn, Ricklefs dan Voorhoeve asal Belanda, di dalam naskah Bujangga Manik yang tersimpan di Bodleian Library, Oxford Unversity sejak 1627, ia mulai mencatat apa saja yang dilihat sejak keluar dari gerbang Kerajaan Pajajaran seperti Pakancilan, Tajur Nyanghalang, Engkih Sungai Ciliwung sampai ke Sungai Citarum dan Sungai Cipali.
-
Kenapa peregangan penting untuk perjalanan mudik? “Menempuh perjalanan jarak jauh sering kali bisa memengaruhi kesehatan para pemudik. Dengan melakukan perenggangan di sela perjalanan, minimal setiap beberapa jam, pemudik dapat terhindar dari kelelahan dan kaku otot, membantu melancarkan peredaran darah, dan menjaga tubuh tetap rileks,” kata dokter yang akrab disapa Pras ini dilansir dari Antara.
-
Kapan Bujangga Manik memulai perjalanan pertamanya? Merujuk laman fin.unusia.ac.id, Jumat (6/10), awal mula Bujangga Manik melakukan perjalanan adalah sebagai bagian dari misi suci sebagai resi. Diperkirakan Bujangga Manik melakukan perjalanan tersebut sekitar abad ke-13 atau 14.
-
Apa kata-kata bijak dari driver muda tentang perjalanan? "Tidak masalah seberapa lambat Anda pergi selama Anda tidak berhenti."
-
Apa yang dicatat Bujangga Manik dalam perjalanannya? Bujangga Manik terus berpetualang dan mencatatnya di naskah daun palem yang sudah disiapkan. Di abad ke-13 kita mengenal sosok Marco Polo yang merupakan seorang traveller asal Venesia, Italia dan menjelajah ke berbagai benua termasuk Asia dan Indonesia.
-
Kapan doa perjalanan jauh perlu dibaca? Penting untuk selalu berdoa sebelum melakukan perjalanan.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan selama Mudik
Mudik adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, bagi sebagian orang, perjalanan mudik bisa menjadi saat yang sulit karena mabuk perjalanan.
Dr. Surya Ulhaq, seorang spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Permata Dalima Serpong, menjelaskan bahwa mabuk perjalanan terjadi ketika otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh. Ini dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti melihat objek bergerak padahal tubuh diam.
“Ini harus diperhatikan ya, mabuk perjalanan itu dapat terjadi akibat otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh,” kata dr. Surya Ulhaq, Sp.PD dilansir dari Antara.
Surya mencontohkan kondisi seseorang yang mengalami mabuk perjalanan dalam sebuah kendaraan, matanya seakan melihat pepohonan bergerak, sedangkan otot maupun sendiri mereka merasa tubuh diam dan tidak bergerak.
Akibatnya adanya ketidaksinkronan tersebut, otak tidak bisa memproses informasi apakah tubuh benar diam atau bergerak. Jika kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka terdapat kemungkinan orang itu akan mengalami fobia atau kecemasan terhadap perjalanan jauh, migrain hingga penyakit Parkinson.
Mengatur Posisi Duduk dan Makan dengan Bijak
Untuk mengatasi mabuk perjalanan, penting untuk mengatur posisi duduk yang nyaman, misalnya duduk di bagian dekat jendela atau menghadap lurus ke depan. Hindari juga mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan sebelum perjalanan. Selain itu, hindari membaca buku atau bermain ponsel selama perjalanan untuk menjaga tubuh dalam kondisi yang nyaman dan mencegah mual.
Istirahat dan Konsumsi Makanan Ringan
Jika mabuk perjalanan masih dirasakan, beristirahatlah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Konsumsilah makanan ringan atau permen yang berasa mint, karena dapat membantu mengurangi mual. Pastikan juga untuk mendapatkan tidur yang cukup, minimal enam jam sebelum melakukan perjalanan.
“Cara lainnya bisa konsumsi makanan ringan atau bisa dibantu permen yang berasa mint. Itu bisa mengurangi mabuk di perjalanan. Jangan lupa tidur enam jam sebelum melakukan perjalanan,” ucap dia.
Obat Anti Mabuk
Selain penanganan mandiri, mabuk perjalanan juga dapat diatasi dengan obat anti mabuk. Beberapa jenis obat anti mabuk dapat dibeli secara bebas di apotek terdekat, seperti yang mengandung dimenhydrinate. Namun, ada juga obat-obatan yang memerlukan resep dokter, seperti domperidone, metoclopramide, dan ondansetron. Konsumsilah obat tersebut satu atau dua jam sebelum melakukan perjalanan untuk efektivitas yang lebih baik.
“Tapi diingat ada obat-obat yang juga memerlukan resep dokter, di antaranya domperidone, metoclopramide dan ondansetron,” ujar Surya.
Faktor Risiko Mabuk Perjalanan
Dr. Surya juga menyebut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami mabuk perjalanan. Anak-anak usia 2 hingga 12 tahun, yang gemar bermain ponsel atau membaca saat perjalanan, rentan mengalami mabuk perjalanan.
Selain itu, orang yang tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum perjalanan, serta mereka yang sedang mengalami perubahan hormonal karena kondisi seperti menstruasi, kehamilan, atau penggunaan pil KB juga rentan terhadap mabuk perjalanan.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas dan mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin, diharapkan perjalanan mudik bisa berlangsung lebih lancar dan nyaman bagi semua anggota keluarga.