Waspadai Adanya Masalah Jantung Bawaan pada Bayi yang Lahir dalam Kondisi Biru
Bayi yang lahir dalam kondisi kelainan jantung bawaan biasanya menundukkan kondisi berwarna biru yang khas.
Kelahiran seorang bayi seharusnya menjadi momen penuh kebahagiaan. Namun, bagi sebagian orang tua, kondisi bayi yang tampak biru saat lahir dapat menimbulkan kecemasan mendalam. Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Suprayitno Wardoyo, mengingatkan bahwa kondisi ini dapat menjadi indikasi adanya kelainan pada jantung atau paru-paru yang memerlukan penanganan segera.
Kondisi bayi yang tampak biru, terutama pada area bibir dan ujung jari, sering kali langsung terlihat sesaat setelah kelahiran. "Keluhan biru ini biasanya langsung diketahui sejak pasien atau si anak lahir. Jadi, biasanya itu terlihat biru di bibir-bibir dan juga di ujung-ujung jari," ujar Suprayitno.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung pada anak muda? Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan merokok.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara mengatasi bibir kering pada anak? Berikut cara mengatasi bibir kering pada anak yang efektif, antara lain: Penuhi Kebutuhan Cairannya Cara mengatasi bibir kering pada anak yang pertama adalah penuhi kebutuhan cairannya. Cara ini akan membuat anak tetap terhidrasi dan meredakan bibir kering yang dialaminya. Selain itu, minum air putih juga akan menjaga mulutnya tetap sehat. Umumnya, anak umur 1-3 tahun membutuhkan sekitar 5 setengah gelas air putih setiap harinya. Oleskan Pelembap Bibir Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan pelembap bibir. Selain untuk orang dewasa, pelembap bibir organik juga dapat digunakan untuk bayi dan anak-anak. Penggunaan pelembap ini mampu melapisi sekaligus melindungi bibir dari kekeringan dan kerusakan akibat paparan sinar matahari.Cara pemakaiannya cukup mudah. Anda hanya perlu mengoleskan pelembap bibir pada pagi hari sebelum Si Kecil beraktivitas dan malam hari sebelum anak tidur. Gunakan Humidifier Penggunaan humidifier bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi bibir kering pada anak. Dengan begitu, tubuh Si Kecil akan terhindar dari udara kering dan bisa membantu mengatasi bibir kering.Caranya mudah, Anda bisa meletakkan humidifier di tempat yang sering dikunjungi Si Kecil, seperti kamar tidur atau tempat bermain di rumah. Dengan menerapkan cara tersebut, diharapkan bibir kering pada anak bisa diatasi dengan mudah. Oleskan Madu Cara mengatasi bibir kering pada anak lainnya adalah mengoleskan madu. Madu adalah bahan alami yang berperan penting untuk melembapkan bibir dan melindungi bibir dari pecah-pecah. Selain itu, madu juga mampu menghilangkan sel-sel kulit mati dan kering dari bibir.Jika anak berusia di atas 1 tahun, Anda bisa mengoleskan madu organik secara merata ke bibirnya. Sedangkan jika usianya di bawah umur 1 tahun, Anda bisa mengoleskan ASI atau minyak kelapa yang mengandung asam laurat dengan jari dan biarkan area di sekitar bibir Si Kecil tetap basah. Minyak Kelapa Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang dapat membantu melembapkan kulit kering.Selain itu, Anda perlu mengatasi kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab bibir pecah-pecah pada bayi. Dengan begitu, bibir anak akan terhindar dari bibir kering atau pecah-pecah.
Kelainan jantung bawaan dengan gejala biru disebabkan oleh kadar oksigen dalam tubuh yang lebih rendah dari normal, biasanya dengan saturasi oksigen di bawah 90 persen. Terdapat dua mekanisme utama kelainan ini. Yang pertama adalah penyempitan aliran darah dari bilik jantung kanan ke pembuluh darah paru-paru, yang menyebabkan darah tidak mendapatkan cukup oksigen.
"Dan yang kedua adalah tidak ada penyempitan, tapi fisiologi aliran darahnya itu paralel," jelas Suprayitno, yang berarti aliran darah tidak menuju paru-paru melainkan langsung ke sistem peredaran darah besar.
Beragam Tingkat Keparahan
Gejala biru ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Pada kasus ringan, warna biru mungkin hanya terlihat saat bayi menangis atau mengejan. Namun, pada kasus berat, bayi dapat tampak biru secara signifikan sejak lahir. "Makin berat derajatnya, tentu makin berisiko untuk terjadi sesuatu yang lebih fatal," tegas Suprayitno.
Jika tidak segera ditangani, dampaknya dapat meluas ke organ-organ lain. Penurunan kadar oksigen dapat menyebabkan komplikasi seperti gangguan kesadaran, kejang, atau bahkan kegagalan fungsi jantung untuk memompa darah.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini menjadi kunci dalam menangani kelainan jantung bawaan. Suprayitno mengungkapkan bahwa di Indonesia, kelainan ini dapat diidentifikasi saat janin masih dalam kandungan melalui pemeriksaan khusus. Namun, tindakan medis untuk memperbaiki kondisi ini selama kehamilan belum bisa dilakukan seperti yang tersedia di luar negeri.
Meski penyebab pasti kelainan jantung bawaan sulit dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang dapat diminimalkan. Suprayitno menekankan pentingnya menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama. Infeksi, konsumsi obat-obatan tertentu tanpa pengawasan medis, dan penggunaan alkohol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelainan jantung pada bayi.
Dengan kemajuan teknologi medis, banyak anak dengan kelainan jantung bawaan dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik setelah mendapatkan penanganan yang tepat. Para orang tua diimbau untuk segera memeriksakan kondisi bayi jika tampak tanda-tanda seperti kulit biru atau gangguan pernapasan.