Air Bah Terjang Desa di Serdang Bedagai, Begini Momen Dramatis Petugas Evakuasi Warga
Viral video evakuasi dramatis yang dilakukan petugas pada warga di Serdang Bedagai, Sumatra Utara, dari air bah yang melanda dua desa di wilayah tersebut.
Musim penghujan dengan curah hujan tinggi yang melanda Sumatra Utara (Sumut) membuat sejumlah wilayah di daerah itu kini terendam banjir bahkan tanah longsor.
Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan kondisi sebuah desa di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tengah dilanda air bah. Video itu diunggah oleh akun Instagram @sergai_talk pada Minggu (21/11).
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang dialami oleh 4 warga Banjarmasin dalam video viral tersebut? Viral Video 4 Warga di Banjarmasin Teler, Ini Bahaya Makan Kecubung Beredar video di media sosial berisi sejumlah warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, teler dengan narasi akibat makan buah kecubung.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
Dalam video itu, seorang petugas polisi dan beberapa warga mencoba mengevakuasi warga lainnya ke tempat yang lebih aman. Namun, momen menegangkan saat evakuasi itu curi perhatian. Pasalnya, petugas mengevakuasi warga hanya dengan menggunakan seutas tali yang diikat ke sebuah pohon. Tali itu dipakai untuk pegangan warga agar tidak terbawa arus air bah.
Tak diketahui apakah dalam proses evakuasi itu ada korban jiwa. Namun kabarnya, air bah tersebut kini sudah mulai surut.
Berikut informasi selengkapnya.
Evakuasi Warga dengan Tali
Akun Facebook Pemdes Penggalian ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, peristiwa itu terjadi di Dusun I dan Dusun II di Desa Penggalian, Kecamatan Tebing Syahbandar, Sergai. Air bah diketahui tiba-tiba datang di perkampungan tersebut.
Dalam video itu, sejumlah warga terlihat tengah bersiap untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Namun, saking derasnya arus air bah, akhirnya seorang petugas polisi dibantu beberapa pria mengevakuasi para warga itu dengan seutas tali yang diikat ke pohon.
Warga yang hendak dievakuasi diminta untuk menyeberang jalan pelan-pelan dan langsung memegang tali tersebut agar tidak hanyut terbawa arus. Kondisi di lokasi kejadian terlihat cukup menegangkan, di mana warga yang mayoritas ibu-ibu panik dan berteriak ketakutan saat mencoba menyeberang jalan dengan tali. Mereka terlihat kesulitan akibat derasnya air.
"Pegang kuat talinya," ujar seorang pria dalam video.
Pria tersebut terdengar berulang kali mengatakan kepada warga yang melintas untuk memegang kuat tali yang telah diikatkan.
30 Rumah Warga Terendam Air
Akun Facebook Pemdes Penggalian ©2021 Merdeka.com
Dari keterangan di unggahan itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Henri Suharto, membenarkan adanya peristiwa air bah yang melanda di dua dusun tersebut. Henri mengatakan jika air bah tersebut terjadi pada Minggu (21/11) pagi secara tiba-tiba. Air bah itu ketinggiannya mencapai satu meter dengan arus yang deras.
"Tiba-tiba air besar datang sekira jam 08.00 WIB pagi. Ketinggian awal air satu meter," ujar Henri.
Akibat air bah ini, setidaknya sebanyak 30 rumah warga terendam air. Namun saat ini air sudah mulai surut. Meski begitu, sejumlah jalan sempat terputus akibat air bah itu.
"Saat ini air mulai surut. Rumah warga terendam air 30 rumah. Jalan menuju Desa Sibulan terputus sementara," tutup Henri.