Atasi Stres Akibat COVID-19, Ini Tips Dokter Spesialis Kejiwaan di Sumut
Pandemi COVID-19 yang hingga kini masih terus merebak di berbagai daerah di Indonesia dapat menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan berlebihan dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang kemudian mengakibatkan stres, cemas, gelisah atau bahkan marah. Berikut tips dari dokter spesialis kejiwaan di Sumut.
Di tengah pandemi COVID-19 yang hingga kini masih terus merebak di berbagai daerah di Indonesia, membuat banyak orang kini mengalami masa-masa sulit. Mulai dari kehilangan pekerjaan, berkurangnya pendapatan, hingga sulitnya melakukan aktivitas dan bertemu orang-orang terdekat karena harus tetap berada di rumah.
Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan berlebihan dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang kemudian mengakibatkan stres, cemas, gelisah atau bahkan marah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
Dilansir dari laman resmi humas.sumutprov.go.id, ada upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan tingkat stres selama menghadapi pandemi ini, seperti yang disampaikan oleh perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), Dessy Mawar Zalia dari pada Senin (13/4), di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut.
Membatasi Informasi
Di tengah pandemi COVID-19 ini, marak beredar berita-berita mengenai kasus yang ada di Tanah Air. Setiap hari ada banyak sekali berita yang kita dapatkan, baik itu kabar baik maupun kabar buruk.
Membaca terlalu banyak informasi ditengah kalutnya pandemi ini, perlahan-lahan bisa memengaruhi pikiran kita, sehingga dapat menimbulkan kecemasan dan stres berlebihan. Untuk itu, memilah dan membatasi informasi bisa menjadi cara untuk mengurangi hal itu.
"Untuk menghadapi stres ini, pertama yang bisa kita lakukan adalah membatasi informasi. Jadi jangan semua informasi itu kita terima. Artinya mencari informasi yang sumbernya jelas, sehingga informasi yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan," ujar Dessy.
Melakukan Teknik Relaksasi
Kedua, Dessy menyampaikan, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, kita bisa melakukan teknik relaksasi, yaitu dengan cara latihan pernapasan atau melakukan meditasi. Sebisa juga melakukan olahraga secara teratur, seperti Yoga untuk merelaksasikan tubuh, mengurangi rasa cemas ataupun gelisah yang berlebihan.
Menghubungi Orang-Orang Terdekat
Ketiga, membatasi aktivitas untuk beberapa saat terakhir ini. Namun, apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak, yaitu melalui telepon ataupun media sosial.
Jangan Panik dan Tetap Tenang
Dessy juga memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa pada saat ini. Jika kita merasa cemas atau khawatir berlebihan, kita harus tetap berpikiran bahwasanya cemas atau khawatir yang berlebihan ini masih dalam batas normal. Tetap jangan panik dan carilah bantuan dengan berbicara kepada orang terdekat atau yang dipercayai.
Menjaga Pola Hidup Sehat
Menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga juga bisa membantu mengurangi stres.
Kemudian, selama tinggal di rumah, harus tetap menjaga pola hidup yang sehat. Tetap mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, selalu melakukan olahraga secara teratur ataupun melakukan aktivitas fisik, mungkin 3 sampai 5 kali seminggu yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga, jelasnya.
Berkonsultasi dengan Dokter Profesional
Jika upaya-upaya tersebut dirasa masih belum bisa mengurangi stres yang dirasakan, masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi Sehatpedia yang dikelola oleh PDSKJI untuk berkonsultasi tentang COVID-19 dan mendapat pendampingan dari para profesional.
"Silakan mendownload aplikasi Sehatpedia ini. Lalu nanti tinggal milih, masyarakat bisa konsultasi terkait dengan Covid-19. Kita akan lakukan pendampingan," katanya.
Stres Dapat Menyebabkan Psikosomatik
Mengurangi dan mengelola stres dengan baik sangat penting bagi kesehatan di tengah pandemi ini. Stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman, bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah. Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa.
"Oleh karena itu, kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu yang akan menyebabkan psikosomatik," terangnya.