Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Beserta Pengertian dan Contohnya
Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum bentuk-bentuk perubahan sosial yang perlu Anda ketahui:
Perubahan sosial mengacu pada perubahan signifikan dari waktu ke waktu dalam pola perilaku dan nilai budaya serta norma. Kata "perubahan" menunjukkan perbedaan dalam segala hal yang diamati selama beberapa periode waktu.
Karena itu, perubahan sosial berarti perbedaan yang dapat diamati dalam fenomena sosial apa pun selama periode waktu tertentu. Perubahan sosial juga berarti variasi dari setiap aspek proses sosial, pola sosial, interaksi sosial, atau organisasi sosial. Ini adalah perubahan dalam struktur kelembagaan dan normatif masyarakat.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Bagaimana ciri khas dari konflik vertikal dalam struktur sosial? Konflik vertikal sering muncul karena persepsi ketidaksetaraan atau ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, kekuasaan, atau kesempatan.
-
Kenapa Revolusi Sosial terjadi di Sumatra Timur? Gerakan Kaum Komunis Lahirnya revolusi sosial di Indonesia dipicu oleh gerakan sosial oleh rakyat terhadap penguasa Kesultanan Melayu yang terjadi pada bulan Maret 1946. Hal ini tak lepas dari peran kaum Komunis yang ingin menghapus sistem kerajaan dengan alasan anti feodalisme.
-
Kapan konflik muncul dalam sebuah cerpen? Konflik, sebagai elemen penting dalam kerangka cerpen, memberikan kejutan atau rintangan yang dihadapi oleh tokoh utama.
-
Apa itu konflik pribadi? Konflik pribadi adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antar individu.
Perubahan adalah hal yang pasti terjadi pada suatu komunitas masyarakat di tingkat apapun. Suatu tatanan sosial tertentu tidak berlanjut selama beberapa dekade, katakanlah ratusan tahun atau lebih. Pasti ada beberapa perubahan.
Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum bentuk-bentuk perubahan sosial yang perlu Anda ketahui:
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Teori perubahan sosial sudah banyak dipelajari karena menyangkut berbagai lini. Berikut pengertian perubahan sosial dari para penulis dikutip dari Sztompka (2011: 5).
1. Menurut Macinos, perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu.
2. Menurut Parsell, pengertian perubahan sosial adalah modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat.
3. Menurut Ritzer, pengertian perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.
4. Menurut Farley, perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.
5. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat dalam kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
6. Gillin and Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu cara sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, kompensasi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
7. Koenig, S mengatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada modifikasi yang terjadi dalam pola hidup suatu bangsa.
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk perubahan sosial juga dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya dilansir dari Modul Pembelajaran Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta :
Perubahan Sosial secara Lambat
Perubahan evolusi terjadi dalam waktu yang lama secara perlahan dan bertahap dan melalui proses evolusi. Perubahan seperti itu tidak terlalu drastis atau luar biasa. Mereka berjalan secara bertahap seperti proses pengkondisian dan orang-orang belajar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut secara bertahap.
Perubahan tersebut terjadi tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Penyebab perubahan sosial evolusioner ini yaitu karena masyarakat menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Contohnya yaitu perubahan alat komunikasi maupun sistem transportasi.
Perubahan Sosial secara Cepat
Bentuk-bentuk perubahan sosial yang kedua yaitu perubahan sosial secara cepat. Perubahan sosial ini merupakan kebalikan dari perubahan evolusioner. Ketika perubahan di berbagai sektor sistem sosial kita terjadi secara tiba-tiba, drastis, dan cukup untuk membedakannya dari perubahan bertahap dan lambat, itu disebut perubahan sosial revolusioner.
Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan ketegangan atau konflik dalam masyarakat.
Contohnya yaitu peristiwa terjadinya revolusi industri di Inggris, di mana terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi menggunakan mesin.
Perubahan Sosial Kecil
Perubahan sosial kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung / berarti bagi masyarakat karena tidak berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan lembaga kemasyarakatan.
Perubahan Sosial Besar
Perubahan sosial besar merupakan perubahan yang dapat membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan serta menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan seperti yang terjadi pada masyarakat yang mengalami proses modernisasi - industrialisasi.
Perubahan Sosial yang Direncanakan (Dikehendaki)
Bentuk-bentuk perubahan sosial berikutnya yaitu perubahan sosial yang direncanakan. Perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan Agent of change ( agen perubahan), yaitu seseorang atau sekelompok orang yang telah mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dari satu atau lebih lembaga - lembaga kemasyarakatan, serta memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial.
Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan Agent of change tersebut.
Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial ( social engineering) atau yang biasa disebut sebagai perencanaan sosial.
Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan (Tidak Dikehendaki)
Bentuk-bentuk perubahan sosial yang terakhir yaitu perubahan sosial yang tidak direncanakan. Perubahan sosial yang tidak direncanakan ( tidak dikehendaki) merupakan perubahan yang berlangsung tanpa direncanakan / dikehendaki oleh masyarakat dan di luar jangkauan pengawasan masyarakat.
Konsep perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki tidak mencakup pengertian apakah perubahan-perubahan tadi diharapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat.
Karena bisa terjadi, perubahan yang tidak direncanakan / tidak dikehendaki ternyata diharapkan dan diterima oleh masyarakat, misalnya saja reformasi yang terjadi di Indonesia.
Dampak Perubahan Sosial
Setelah menganalisis bentuk perubahan sosial, selanjutnya dijelaskan dampak-dampaknya.
Perubahan sosial dalam masyarakat mengacu pada pergeseran nilai, norma, kebiasaan, dan struktur sosial yang terjadi seiring waktu. Dampak perubahan sosial ini bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana perubahan tersebut diterima dan diadaptasi oleh masyarakat.
Dampak Positif Perubahan Sosial:
-
Peningkatan Kesejahteraan: Perubahan sosial, seperti kemajuan teknologi, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memperkenalkan alat dan metode baru yang mempermudah pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
-
Perkembangan Pendidikan: Adanya perubahan dalam akses terhadap pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Pendidikan yang lebih inklusif dan merata membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk berkembang.
-
Kesetaraan Gender: Perubahan sosial telah mendorong kesetaraan gender di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hak politik, yang sebelumnya mungkin terbatas untuk kelompok tertentu.
-
Inovasi dan Kreativitas: Perubahan mendorong masyarakat untuk terus berinovasi dan menemukan cara-cara baru untuk mengatasi masalah, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, maupun teknologi.
-
Peningkatan Toleransi: Dalam beberapa kasus, perubahan sosial mendorong masyarakat untuk lebih terbuka terhadap keberagaman budaya, etnis, dan agama, yang meningkatkan harmoni sosial.
Dampak Negatif Perubahan Sosial:
-
Kesenjangan Sosial: Meskipun perubahan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan bagi sebagian orang, kelompok lain mungkin tertinggal. Kesenjangan ekonomi dan sosial bisa melebar jika tidak ada kebijakan yang mengatur distribusi manfaat perubahan tersebut.
-
Pudarnya Nilai-Nilai Tradisional: Perubahan yang cepat dapat menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya tradisional. Generasi muda mungkin kurang menghargai adat istiadat atau kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang.
-
Krisis Identitas: Dalam menghadapi perubahan yang besar, individu atau kelompok dalam masyarakat bisa mengalami krisis identitas. Mereka mungkin merasa terasing dari komunitas atau bingung dengan norma-norma baru yang muncul.
-
Perubahan Pola Hidup yang Tidak Sehat: Kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup dapat menyebabkan pola hidup yang kurang sehat, seperti ketergantungan pada gadget, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
-
Tingkat Konflik Meningkat: Perubahan sosial yang tidak seimbang atau terlalu cepat bisa memicu konflik antar kelompok, baik karena perbedaan pandangan, kepentingan, maupun nilai-nilai yang dianut.