Berkunjung ke Radya Pustaka Solo, Museum Tertua di Indonesia
Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.
Di Kota Surakarta ada satu museum yang ternyata adalah museum tertua di Indonesia.
Berkunjung ke Radya Pustaka Solo, Museum Tertua di Indonesia
Berdiri pada Abad 19
Melansir dari situs resmi surakarta.go.id, museum tertua di Indonesia ini berada di Jalan Slamet Riyadi Solo dan tak jauh dari Taman Sriwedari. Museum Radya Pustaka didirikan pada 18 Oktober 1890 oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV. Dulunya tempat ini merupakan kediaman orang Belanda bernama Johannes Busselaar.
-
Apa yang dipelajari oleh pengunjung tentang pendidikan zaman purba di Museum Pendidikan Surabaya? Di ruang pertama, pengunjung akan diajak untuk melihat tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, dengan metode perjuangannya di bidang keilmuan.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Mengapa Museum Kamsidi sangat penting bagi sejarah musik di Solo? Pada era itu, Cauman Band memberikan semangat lahirnya berbagai grup band di Solo.
-
Bagaimana Museum BNPT bisa menjadi wadah pembelajaran? Museum BNPT bisa menjadi wadah pembelajaran sekaligus cara pemaparan terkait kinerja hebat BNPT selama ini.
-
Bagaimana museum ini diharapkan bisa membantu para penyintas? Keberadaan Museum Kenangan Semeru diharapkan tidak menciptakan trauma bagi para penyintas. Sebaliknya, melihat kenang-kenangan yang tersisa dari bencana diharapkan membuat jiwa mereka kuat dan lebih waspada.
-
Kenapa museum ini unik? Tak seperti museum sepeda kebanyakan, karena yang ditampilkan tidak sekedar alat transportasi kayuh tersebut.
Museum yang punya nama lain Loji Kadipolo ini dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota Solo yang telah memiliki status sebagai yayasan. Saat ini, Museum Radya Pustaka sudah berganti nama menjadi Yayasan Paheman Radya Pustaka Surakarta yang dibentuk sejak tahun 1951. Foto: Pemkot Solo dan visitjawatengah.jatengprov.go.id
Menyimpan Masa Lalu Kota Solo
Museum ini menjadi tempat bersejarah yang menyimpan cerita-cerita maupun peristiwa penting dalam sejarah khususnya berkaitan dengan Kota Solo. Adapun koleksi yang ada di museum ini seperti naskah-naskah perjuangan serta naskah peninggalan kerajaan. Tak hanya itu, museum ini juga menyimpan koleksi benda-benda kerajaan, mulai dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Demak seperti tulisan, sastra, patung, dan peninggalan yang masih menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa.
Peninggalan Masa VOC
Selain menyimpan benda-benda kerajaan, di Museum Radya Pustaka juga terdapat koleksi peninggalam penjajahan Belanda (VOC), yaitu meriam beroda. Tidak hanya meriam yang berukuran besar. Kemudian, terdapat meriam kecil yang berasal dari peninggalan Keraton Kartasura.
Daya Tarik Tersendiri
Apabila tertarik untuk mengunjungi Museum Radya Pustaka, Anda akan melihat banyak sekali benda sejarah yang masih terjaga keasliannya. Anda bisa menikmati cerita sejarah yang terukir di museum ini.
Patung Raden Ngabehi Ranggawarsita
Melansir dari Liputan6.com, saat memasuki kawasan museum, akan disuguhkan dengan patung dada Raden Ngabehi Ranggawarsita. Salah satu ruangan di Museum Radya Pustaka ini juga terdapat berbagai jenis wayang, mulai dari wayang purwa, wayang gedog, wayang madya, wayang klithik, wayang suket, dan wayang beber, hingga wayang nang dari Thailand. Kemudian, di sebuah ruangan bernama Rajamala, ada hiasan patung karya Pakubuwono V, yaitu bagian depan perahu yang diambil dari sosok penguasa laut.
Akses ke Museum
Bagi Anda yang tertarik untuk jalan-jalan ke museum ini, anda bisa datang pada hari Selasa sampai Minggu. Aksesnya juga mudah, cukup menggunakan bus kota ataupun kendaraan pribadi. Lokasinya yang sangat strategis sehingga mudah dicari oleh para wisatawan karena berada di jantung Kota Solo.