Diduga Stres karena Tugas Sekolah, Siswa SD di Dairi Nekat Bunuh Diri Minum Racun
Seorang siswa SD di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, meninggal karena bunuh diri. Diduga lantaran stres berat karena tugas sekolah.
Nasib pilu dialami oleh seorang siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara (Sumut). Siswa berinisial AS tersebut meninggal karena bunuh diri, diduga lantaran stres berat karena tugas sekolah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Polsek Sidikalang, Inspektur Polisi Satu Sukanto Berutu pada Senin (4/10).
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Di mana Sulaiman bersekolah? Oki Setiana Dewi dan anak-anak tercinta sudah berada di Mesir.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Bagaimana cara anak-anak di Kampung Timbulsloko pergi ke sekolah? Anak-anak terpaksa pergi sekolah menggunakan perahu. Karena daratan sudah tertutup air. Anak-anak harus mendayung perahu sejauh satu kilometer ketika berangkat sekolah.
"Ini kasus kedua yang terjadi, di mana sebelumnya bunuh diri. Namun dalam kasus ini bukan berarti pihak sekolah yang bersalah," kata Sukanto.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 20 September 2021 lalu. Terkait penyebab aksi nekat korban, hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Masih kami selidiki, namun kabar yang beredar seperti itu (stres karena tugas sekolah)," tambah Sukanto.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Minum Racun
Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (20/9). Sukanto menjelaskan, saat itu, AS nekat melakukan aksi bunuh dirinya dengan meminum racun rumput herbisida di sekitar tempat tinggalnya di Kecamatan Sitinjo.
Ia ditemukan oleh orangtuanya di lahan perladangan, tepat di belakang rumahnya.
Mengetahui sang anak usai meminum racun, orangtua AS pun langsung membawa AS ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan medis.
Kondisinya Sempat Membaik
AS saat itu langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidikalang. Ia sempat dirawat di rumah sakit selama tiga hari, namun setelah itu oleh dokter Ia diperbolehkan pulang ke rumah.
Namun, setelah beberapa hari kondisi AS justru menurun. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit lagi untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya, tak lama Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia.
"Kemudian oleh perlindungan anak dibawa untuk perawatan medis lagi. Namun, kemarin anak itu meninggal dunia," ujar Sukanto.