Pergi Sekolah Naik Perahu
Pergi Sekolah Naik Perahu
Sudah tujuh tahun, warga di kampung ini hidup dikepung banjir. Anak-anak terpaksa pergi sekolah menggunakan perahu. Karena daratan sudah tertutup air.
Pergi Sekolah Naik Perahu
Anak-anak harus mendayung perahu sejauh satu kilometer ketika berangkat sekolah. Tujuan mereka ke daratan terdekat dari kampungnya.
Agar sepatu kering, anak sekolah berangkat tanpa alas kaki. Sepatu terpaksa dijinjing.
Mereka tinggal di Kampung Timbulsloko, Demak. Kampung yang dikelilingi air laut. Terdampak krisis iklim dan penurunan tanah.
Orang lain juga bertanya?
-
Mengapa perubahan iklim memperburuk banjir? Perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas banjir.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Air laut mengepung perkampungan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari awal garis pantai.
Padahal dulu jalan depan rumah masih bisa dilalui kendaraan roda bermotor.
Beberapa tahun terakhir, hanya sampan yang jadi transportasi andalan.
Dahulu, kampung ini subur dan makmur. Di halaman depan dan belakang rumah warga, pohon Kelapa berdiri berbaris.
Kini kampung Timbulsloko dikepung rob setiap pagi dan sore hari. Rob adalah air laut yang masuk ke daratan saat pasang.
Ketinggian air rob dipengaruhi gaya tarik benda angkasa seperti bulan dan matahari terhadap air laut di bumi.
Faktor lain, penurunan tanah karena pemanfaatan air dalam secara besar-besaran. Selain itu, pemanasan global yang menyebabkan permukaan laut naik.
