Dinilai Berhasil, Food Estate Humbahas Hasilkan 15 Ton Kentang per Hektare
Food Estate di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara dinilai berhasil karena bisa menghasilkan 15 ton kentang per hektare lahan.
Food Estate di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut) dinilai berhasil. Keberhasilan ini nantinya bisa menjadikan Food Estate di Humbahas sebagai contoh pengembangan kawasan Food Estate di Sumut lainnya, maupun di provinsi lain.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada usai rapat virtual bersama beberapa menteri Kamis (8/7)
-
Food estate itu apa? Food estate adalah suatu program yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan nasional.
-
Kenapa food estate itu penting? Tujuan dari program food estate ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.
-
Bagaimana cara membangun food estate? Membangun food estate yang baik melibatkan perencanaan, implementasi, dan pemantauan yang cermat.
-
Bagaimana Kementan mendukung food estate Keerom? Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktor, cultivator, planter jagung, serta saprotan pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden".
-
Di mana Desa Zaman Perunggu Must Farm ditemukan? Pemukiman ini digali pada tahun 2015 dan 2016 setelah ditemukan di pinggiran kota Whittlesey, barat laut Cambridge.
Saat ini, pengembangan Food Estate masih fokus pada lahan seluas 215 hektare. Tim Operasional Food Estate terus mencari formula yang tepat untuk pengembangan kawasan ini, bukan hanya terkait bahan pangan yang ditanam, tetapi juga masalah infrastruktur.
“Ini skalanya besar, jadi harus benar-benar matang, bukan hanya masalah tanamannya tetapi juga infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi dan juga bentuk kerja sama dengan investor, petani dan lainnya. Ini semua harus matang sehingga bisa menjadi contoh untuk kawasan berikutnya,” terang Gubernur Edy.
Melansir dari laman resmi berita Pemprov Sumut, berikut informasi selengkapnya.
Hasilkan 15 Ton Kentang per Hektare
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Progres pengembangan Food Estate di Humbahas yang paling terlihat saat ini adalah pada tanaman kentang. Setelah panen pertama di bulan Maret memperoleh sekitar 15 ton per hektare, diperkirakan panen dari tanam kedua jauh lebih baik.
Dari sampel yang diambil, terdapat 15-20 umbi pada satu batang tanaman kentang.
“Ini masih tanam kedua dan hasilnya sangat menggembirakan, prediksinya akan lebih baik dari tanam pertama. Saya yakin ini akan berjalan dan menjadi role model untuk kawasan lainnya,” kata Gubernur Edy.
Akan Ditambah Menjadi 1.000 Hektare
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Ia akan memperluas Food Estate di Humbahas seluas 785 hektare, sehingga totalnya menjadi 1.000 hektare.
“Setelah melihat progres pada yang 215 hektare kita optimis. Berikutnya ke lahan yang lebih luas 785 hektare. Tentu ada tantangan di sini dan kita mencoba terus mengurai tantangan tersebut, mencari solusinya apa sehingga bisa cepat dituntaskan,” ujar Luhut.
Senada dengan Luhut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, di tahun 2021 Ia akan kembali membangun intake dan jaringan air baku untuk irigasi seluas 150 hektare dan 758 hektare.
Selain itu, sebagian jalan di dalam kawasan Food Estate juga sudah masuk ke tahap pengaspalan. Tahun 2021 Kementerian PUPR menargetkan akses jalan di Food Esatate sepanjang lebih kurang 23 km.
“Kita tahu infrastruktur ini akan mempercepat pengembangan Food Estate karena itu kita terus bekerja keras, berkoordinasi agar prosesnya lebih cepat,” terang Basuki.