Doa Nabi Ayyub untuk Meminta Kesembuhan dari Penyakit, Perlu Diamalkan
Kisah Nabi Ayub adalah salah satu kisah yang penuh hikmah dan pelajaran berharga bagi umat manusia.
Kisah Nabi Ayub adalah salah satu kisah yang penuh hikmah dan pelajaran berharga bagi umat manusia.
Doa Nabi Ayyub untuk Meminta Kesembuhan dari Penyakit, Perlu Diamalkan
Doa Nabi Ayyub ini bisa diamalkan untuk meminta kesembuhan dan menjadi salah satu bentuk iktiar pada Allah SWT.
Semua orang pernah mengalami sakit semasa hidupnya. Namun sakit yang diidap seseorang bisa berbeda-beda mulai dari yang ringan hingga yang parah.
Di samping meminta bantuan profesional, hendaknya seorang muslim tidak lupa memanjatkan doa untuk meminta kesembuhan kepada Allah SWT.
Hal ini akan mengingatkan kita pada kesabaran Nabi Ayub, nabi yang pernah diberikan cobaan penyakit dan menguji kesabarannya.
-
Kapan Nabi Ayub berdoa kepada Allah? Wa ayyuba iz nada rabbahu anni massaniyad-durru wa anta ar-hamur-rahiminArtinya: “Ya Tuhanku, sesungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang” (QS Al-Anbiya’ 83).
-
Apa saja yang membuat doa Nabi Ayyub istimewa? Doa ini tidak hanya merupakan ungkapan keteguhan hati Nabi Ayyub, tetapi juga sebagai sarana untuk memohon pertolongan Allah di saat kesulitan dan penyembuhan dalam kondisi sakit atau musibah.
-
Mengapa doa Nabi Ayyub penting bagi umat Islam? Membaca doa Nabi Ayyub menjadi penting karena mengajarkan kesabaran, kepasrahan kepada kehendak Allah, dan memperkuat keyakinan dalam menghadapi cobaan hidup.
-
Bagaimana doa Nabi Ayyub dapat membantu umat dalam menghadapi kesulitan? Doa ini tidak hanya merupakan ungkapan keteguhan hati Nabi Ayyub, tetapi juga sebagai sarana untuk memohon pertolongan Allah di saat kesulitan dan penyembuhan dalam kondisi sakit atau musibah.
-
Kapan doa Nabi Yunus dipanjatkan? Berdasarkan riwayat, doa ini dulu dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS ketika ditelan ikan paus selama berhari-hari.
-
Bagaimana cara mengamalkan doa Nabi Yunus? Pertama, setelah salat Subuh, bacalah doa ini sebanyak 40 kali. Doa ini juga dapat dibaca sebanyak 1.000 kali setiap hari untuk memohon pengampunan dosa.
Kulit Nabi Ayub tiba-tiba terkena penyakit yang menyebabkan keluarnya nanah dari kulitnya dari kepala hingga kakinya, hingga rambutnya pun rontok. Penyakit ini dikabarkan adalah penyakit yang menular.
Dikatakan bahwa Nabi Ayub diberi cobaan oleh Allah SWT seperti itu selama 18 tahun.
Namun, luar biasanya, selama itu juga Nabi Ayub tidak pernah sekalipun mengeluh atau mengadu kepada Allah SWT.
Dia terus bersyukur dan bersabar, tapi tetap berikhtiar, dengan cara tetap berobat dan beribadah.
Kisah para nabi adalah kisah keteladanan dan bagaimana muslim bisa mengambil hikmah dan mencontoh kebajikannya.
Ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kita yang sedang menghadapi musibah dan cobaan terkait dengan penyakit.
Oleh sebab itu berikut merdeka.com merangkum doa Nabi Ayyub kala didera penyakit dan doa Rasulullah SAW melansir dari Liputan6:
Bacaan Doa Nabi Ayyub AS Supaya Diberikan Kesembuhan untuk Diri Sendiri
Terdapat satu riwayat yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang Nabi Ayub AS.
Nabi Ayub AS diuji oleh Allah SWT menderita penyakit yang tidak bisa sembuh bertahun-tahun. Namun, Nabi Ayub tidak pernah menyerah dan terus memohon kesembuhan dengan selalu memanjatkan bacaan doa supaya diberi kesembuhan.
Doa Nabi Ayyub supaya diberi kesembuhan terabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al Anbiyaa ayat 83. Berikut lafal doanya.
Doa Nabi Ayyub Arab
رَبِّ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Doa Nabi Ayyub Latin
"Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin."
Arti Doa Nabi Ayyub:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Selanjutnya, ada bacaan doa supaya diberi kesembuhan lainnya:
Bacaan Doa Supaya Diberi Kesembuhan Lainnya
"Bismillah, bismillah, bismillah. U'idzuka bi izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru. As’alullahal 'adhima rabbal 'arsyil 'adhim an yasyfiyaka."
Arti:
"Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah, aku lindungi kamu berkat kemuliaan Allah dan qudrah-Nya dari kejahatan barang yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan Arasy yang maha besar supaya Dia menyembuhkanmu."
Bacaan Doa Rasullah SAW Supaya Diberikan Kesembuhan dan Pengampunan
Bukan hanya doa Nabi Ayub AS supaya diberikan kesembuhan, namun ada bacaan doa supaya diberi kesembuhan dan pengampunan. Rasulullah kerap menyebut nama orang yang sedang sakit ketika membaca doa untuknya.
Seperti ketika beliau menjenguk Sa'ad bin Abi Waqqasah, Nabi Muhammad SAW menyebut nama Sa'ad ketika sedang melantunkan bacaan doa supaya diberi kesembuhan dan pengampunan.
Hanya perlu mengganti nama Sa'ad dengan nama orang sakit di hadapan.
Allahummasyfi Sa'dan. Allahummasyfi Sa'dan. Allahummasyfi Sa'dan.
Arti:
"Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad."
Sewaktu menjenguk orang yang sedang sakit, selain membaca doa untuk kesembuhan, setiap muslim maupun muslimat juga dapat menyertakan doa pengampunan dosa sekaligus perlindungan.
Berikut bacaan doa supaya diberikan kesembuhan dan pengampunan yang dibaca Nabi Muhammad SAW saat menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA:
Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa'afāka fī dīnika wa jismika ila muddati ajalika.
Arti:
"Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."
Hikmah Doa Nabi Ayyub
Kisah Nabi Ayub adalah salah satu kisah yang penuh hikmah dan pelajaran berharga bagi umat manusia.
Nabi Ayub merupakan seorang nabi yang diuji dengan penyakit yang sangat parah, di mana tubuhnya dipenuhi oleh bisul-bisul yang menyakitkan. Namun, dalam keadaan yang sangat sulit tersebut, Nabi Ayub tetap teguh dan tidak pernah kehilangan kepercayaannya kepada Allah.
Dalam kisah ini, terdapat beberapa hikmah yang dapat kita petik dan menjadi inspirasi bagi kehidupan kita:
1. Ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan
Hikmah yang dapat kita ambil dari doa Nabi Ayyub adalah ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Meskipun mengalami penderitaan yang tak terbayangkan, Nabi Ayub tidak pernah mengeluh atau menyalahkan takdirnya.
Sebaliknya, beliau tetap bersyukur dan menjaga keyakinan bahwa cobaan yang dialaminya adalah ujian dari Allah.
Kesabaran Nabi Ayub mengajarkan kita untuk tetap tabah dan bersabar dalam menghadapi setiap cobaan hidup, baik itu dalam bentuk penyakit, kehilangan, atau kesulitan lainnya.
2. Ketaatan dan keikhlasan kepada Allah
Dalam doanya, Nabi Ayub tidak sekadar berdoa untuk kesembuhan fisiknya, tetapi juga berdoa untuk menguatkan iman dan kepatuhannya kepada Allah. Beliau mengingatkan diri sendiri dan memohon ampunan Allah, serta berterima kasih atas nikmat yang masih beliau terima.
Dengan demikian, hikmah yang kita dapatkan adalah pentingnya ketaatan dan keikhlasan kepada Allah dalam segala kondisi, bukan hanya saat kita dalam kesulitan.
3. Pengendalian diri dan tidak mengeluh
Dalam keadaan penuh penderitaan, Nabi Ayub tidak pernah mengeluarkan keluhan atau rasa ketidakpuasan. Sebagai gantinya, beliau mengendalikan dirinya dan tetap mempercayai Allah. Hikmah yang dapat diambil dari hal ini adalah pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi cobaan dan kesulitan.
Mengeluh dan merasa tidak puas hanya akan memperburuk situasi, sedangkan mengendalikan diri akan membantu kita menjaga keadaan pikiran yang positif dan tetap fokus pada solusi daripada masalah.
4. Kebijaksanaan dan pemahaman yang mendalam tentang takdir Allah
Nabi Ayub juga menunjukkan kebijaksanaan yang luar biasa dalam menghadapi cobaannya. Beliau memiliki pemahaman yang mendalam tentang takdir Allah dan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini adalah kehendak Allah.
Hal ini tercermin dalam doanya, di mana beliau menerima cobaan sebagai ujian yang harus dilalui dan memohon kekuatan untuk menerima takdir Allah dengan lapang dada.
Namun, dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang takdir Allah dan kebijaksanaan dalam menghadapinya, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan lapang dada.
5. Penerimaan dan pengampunan
Nabi Ayub juga mengajarkan kita tentang pentingnya menerima cobaan dan memaafkan.
Meskipun beliau mengalami penderitaan yang luar biasa, Nabi Ayub tetap mampu menerima cobaan dengan lapang dada dan memaafkan orang-orang yang menyakitinya.
Beliau memohon ampunan Allah dan memberikan maaf kepada mereka yang telah berdosa padanya.