Fakta Menarik Langowan Minahasa Kampung Halaman Presiden Prabowo Subianto, Dulunya Desa Tak Bernama
Presiden Prabowo Subianto merupakan putra asli Langowan dari garis keturunan ibu
Pada hari ini, Minggu (20/10), Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia. Usai resmi dilantik menjadi presiden kedelapan republik Indonesia, Prabowo mendapat sambutan meriah dari masyarakat.
Warga rela berpanas-panasan menyambut iring-iringan kendaraan yang membawa Prabowo dari Gedung MPR melewati kawasan Benhil.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa yang ditemukan di Kota Kuno ini? Penggalian pada situs tersebut telah menemukan contoh pertama sebuah kucing peliharaan yang ditemukan pada Jalur Sutra Utara dan simpanan telur ayam bertuliskan huruf Arab di bejana keramik pada abad ke-10 Masehi.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
Kemeriahan tak hanya tampak di Jakarta, namun juga hingga ke kampung halaman Prabowo di Kota Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Warga di sana begitu antusias melihat putra asli Langowan itu dilantik menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Seperti biasa di hari Minggu kami beribadah di gereja. Setelah ini kami akan menyaksikan pelantikan Presiden Prabowo Subianto yang merupakan putra Langowan,” ungkap Jacky, salah seorang warga Langowan yang ditemui Liputan6.com pada Minggu (20/10)
Berikut selengkapnya:
Desa Tak Bernama
Kota Langowan merupakan tempat asal Ibunda Prabowo, Dora Marie Sigar. Langowan sendiri merupakan kota kecamatan di Kabupaten Minahasa dan memiliki puluhan desa. Pada kurun waktu tahun 1900-1920, seorang penginjil dari Jerman bernama Johann Gottlieb Schwarz datang dan menyebarkan ajaran Nasrani di tempat itu.
Sebelum kedatangan Johann, Langowan masih merupakan sebuah desa yang tak memiliki nama. Di sana dulunya ada sebuah pohon besar keramat yang dijadikan tempat memanggil dan mendengarkan suara burung Wala.
- Kisah Ni Luh Puspa: Sosok 'Wong Cilik' Pernah jadi Pemecah Batu hingga Jurnalis, Kini Jabat Wamenpar
- Prabowo Angkat Pensiunan TNI sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Ini Profilnya
- Suasana Kampung Halaman Prabowo Subianto Saat Pelantikan Presiden
- Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir
Di batang pohon itu terdapat sebuah lubang besar yang dalam bahasa setempat disebut rangow. Dengan penambahan suku kata -an, maka kata itu berubah menjadi rangowan dan memiliki arti berlubang.
Asal Mula Nama Langowan
Dikutip dari Wikipedia, penginjil Johann Gottlieb Schwarz lah yang jadi inspirasi nama Langowan. Bagi orang Eropa seperti Schwarz, sulit untuk mengucapkan kata “rangow” dan huruf “R” terdengar seperti huruf “L”. Sejak saat itu daerah tersebut berubah nama menjadi Langowan.
Seiring berkembangan zaman, mulai masuk para pendatang dari berbagai daerah ke Kota Langowan. Pada umumnya suku pendatang berasal dari Suku Sangir, Talaud, Gorontalo, Bolaang Mogondow, dan suku pendatang lain seperti Suku Jawa dan Bugis.
Mayoritas warganya menganut agama Kristen Protestan (89,86 persen), disusul Katolik (6,64 persen) baru agama Islam (3,63 persen) sisanya agama lain yaitu Hindu, Buddha, dan penghayat kepercayaan. Wilayah ini kemudian dibagi lagi menjadi empat yaitu Langowan Barat, Langowan Selatan, Langowan Timur, dan Langowan Utara.
Wisata Langowan
Di pusat Kota Langowan, terdapat sebuah patung raksasa yang menjadi monumen untuk mengenang Johann Gottlieb Schwarz, penginjil Kristen yang menyebarkan Injil di tanah Minahasa. Patung ini kini menjadi ikon kota dan terletak di samping Gereja GMIM Sentrum Langowan.
Patung Schwarz yang baru, terbuat dari tembaga, merupakan sumbangan pribadi Letjen (Purn) Prabowo Subianto. Sementara itu, patung Schwarz yang lama telah dipindahkan ke kompleks makamnya di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, tidak jauh dari lokasi monumen yang baru.
Wisata Langowan yang menarik lainnya ialah Danau Ranolewo. Dilansir dari atourin.com, Danau Ranolewo terletak di Desa Toraget, Kecamatan Langowan Barat, dan terbentuk secara alami.
Airnya hangat dengan warna hijau, serta memiliki tujuh titik sumber air panas yang berkisar antara 35 hingga 100 derajat Celcius. Di sekeliling danau ini terdapat sawah, pepohonan, dan bunga-bunga yang menambah keindahan pemandangan. Selain itu, di lokasi yang sama terdapat satu danau lain yang berwarna biru, dan kedua danau ini saling bersebelahan.
Nonton Bareng Pelantikan Prabowo
Acara nonton bareng pelantikan Presiden Terpilih digelar di berbagai lokasi di Langowan. Salah satunya adalah di Desa Kaayuren Bawah, Kecamatan Langowan Selatan. Di sana tinggal keluarga Prabowo dari rumpun keturunan Benjamin Thomas Sigar. Tampak puluhan warga yang merupakan keluarga Prabowo Subianto mengikut acara pelantikan itu dengan khidmat.
“Ini nonton bareng dan syukuran atas pelantikan Presiden RI Prabowo Subianto yang merupakan putra Langowan,” tutur Ketua Panitia Benyamin Sigar didampingi Sekretaris Rocky Mapaliey.
Asal Usul Prabowo Subianto dari Garis Keturunan Ibu
Dora Marie Sigar lahir di Manado, 21 September 1921. Ayahnya bernama Philip FL Sigar dan ibunya bernama N. Maengkom. Dora menikah dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo pada 7 Januari 1946 di Jerman. Dora pertama kali bertemu Sumitro pada tahun 1954 saat ia belajar di sekolah Ilmu Keperawatan bedah di Kota Utrech, Belanda.
Dari perkawinan dengan pakar ekonomi Indonesia itu, Dora melahirkan dua orang putri yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono dan Marjani Ekowati Le Maistre, serta dua orang putra yaitu Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.