Faktor Pendorong Integrasi Nasional Beserta Faktor Penghambatnya
Berikut merdeka.com telah merangkum beberapa faktor pendorong integrasi nasional di Indonesia berikut penjelasannya:
Dalam sebuah pembangunan bangsa dan negara, sebuah integrasi nasional perlu diterapkan. Hal ini demi menjamin stabilitas sosial masyarakat sekaligus stabilitas politik. Integrasi nasional juga diperlukan untuk dapat menjaga keamanan dalam negeri.
Pengertian integrasi nasional dapat diartikan sebagai sebuah upaya mempersatukan atau menyatupadukan sebuah bangsa. Upaya tersebut dapat diraih apabila sebuah bangsa memiliki kesamaan identitas, sejarah, ataupun kondisi. Integrasi nasional akan dapat dengan mudah dicapai apabila suatu bangsa telah memiliki kesamaan-kesamaan tersebut.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Apa itu Kapurut Sagu? Kapurut sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras dan memiliki warna kecokelatan. Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat kaya akan tradisi, budaya, hingga sajian makanan yang unik.Salah satu sajian makanan khas Mentawai yang patut anda coba adalah kapurut sagu.
Namun, Indonesia memiliki keunikan keberagaman masyarakatnya. Ada beberapa faktor pendorong integrasi nasional di Indonesia dapat tercapai di tengah keberagaman masyarakatnya.
Berikut merdeka.com telah merangkum beberapa faktor pendorong integrasi nasional di Indonesia berikut penjelasannya:
Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Sebelum memahami faktor pendorong integrasi nasional di Indonesia, ada baiknya untuk mengetahui faktor pendorong integrasi nasional secara umum terlebih dahulu. Beberapa faktor pendorong integrasi nasional adalah sebagai berikut:
1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah salah satunya akibat penderitaan penjajahan
2. Adanya tekad dan kemauan untuk bersatu
3. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
4. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara.
Faktor Pendorong Integrasi Nasional di Indonesia
Setelah mengetahui faktor-faktor integrasi nasional secara umum, berikut penjelasan beberapa faktor pendorong integrasi nasional yang ada di Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan sebuah bahasa yang unik. Berkembang dari bahasa Melayu yang dulunya digunakan sebagai bahasa perdagangan di Nusantara, bahasa Indonesia menjadi sebuah bahasa perjuangan dan pemersatu.
Bahasa Indonesia pertama kali disebutkan di dalam Kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Di dalam Kongres tersebut, seluruh perwakilan menyepakati bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
Pentingnya bahasa sebagai salah satu faktor pendorong integrasi nasional adalah disebabkan oleh salah satu fungsi bahasa sebagai sebuah proses berkomunikasi dalam bermasyarakat. Menggunakan bahasa yang sama akan memudahkan masyarakat Indonesia yang beragam untuk berkomunikasi antara satu sama lain dan sekaligus membangun sebuah identitas yang sama.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan Tanah Air Indonesia
Selain bahasa, adanya semangat untuk menjunjung persatuan turut menjadi salah satu faktor pendorong integrasi nasional. Meskipun masyarakat Indonesia sangat beragam dalam budaya, sejarah dan bahasa, kesamaan nasib menjadi bagian dari wilayah kolonial Belanda menjadi salah satu pemicu semangat persatuan.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila
Di Indonesia, sebagai sebuah negara yang berdaulat, Pancasila menjadi salah satu falsafah negara sekaligus kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, hukum di Indonesia mengacu Pancasila sebagai dasar hukum yang berlaku. Dikarenakan hal tersebut, Pancasila menjadi salah satu faktor pendorong integrasi nasional di Indonesia.
Keberhasilan Integrasi Nasional
Sesuai dengan dinamika masyarakat, faktor pendorong integrasi nasional yang telah disebutkan di atas belum tentu dapat menjamin keberhasilan integrasi nasional tersebut. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam masyarakat untuk dapat mencapai keberhasilan integrasi nasional tersebut. Syarat-syarat tersebut ialah:
- Terdapat rasa saling membutuhkan dari masing-masing anggota masyarakat. Pada saat masyarakat telah merasa berhasil saling mengisi kebutuhan masing-masing anggota masyarakat, pada saat itulah telah terdapat rasa kesamaan bangsa.
- Terciptanya kesepakatan atau konsensus bersama terkait norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan sebagai pedoman.
- Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan sebagai aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi nasional.
- Mengimplementasikan nilai-nilai yang dimiliki Pancasila melalui kegiatan sehari- hari juga dapat dikatakan tanda keberhasilan integrasi nasional.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Selain faktor pendorong dan syarat keberhasilan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa faktor yang dapat menghambat integrasi nasional untuk dapat tercapai. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Kurangnya penghargaan dan pemahaman terhadap keberagaman yang ada di Indonesia dapat menjadi salah satu faktor penghambat terjadinya integrasi nasional. Keberagaman yang dimiliki Indonesia memerlukan adanya komunikasi untuk mencapai pemahaman dalam kebudayaan yang beragam.
Kurangnya toleransi antar sesama golongan
Kurangnya penghargaan dan pemahaman terhadap keberagaman tersebut dapat berpotensi dalam kurangnya toleransi antar sesama golongan di masyarakat Indonesia. Toleransi yang rendah dapat menjadi faktor besar dalam menghambat proses integrasi nasional.
Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Intoleransi dan kurangnya penghargaan terhadap keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dapat disebabkan oleh globalisasi. Munculnya rasa individualisme yang tinggi akibat globalisasi, dapat berdampak kepada kurangnya kesadaran diri dalam masing-masing masyarakat Indonesia. Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin tak acuh terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungannya terutama persoalan intoleransi.
Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan
Ketimpangan dan ketidakmerataan yang diakibatkan luasnya wilayah Indonesia dapat menyebabkan terhambatnya integrasi nasional untuk dapat tercapai. Pelimpahan kebijakan keuangan dan politik melalui otonomi daerah dapat berdampak kepada konflik vertikal yang dapat menghambat terjadinya integrasi nasional di Indonesia.
Faktor Pendorong Integrasi Nasional di Lingkungan Sekitar
Integrasi nasional adalah proses menyatukan berbagai kelompok masyarakat dalam sebuah negara menjadi satu kesatuan yang harmonis. Di level lingkungan sehari-hari, ada beberapa faktor yang dapat mendorong integrasi nasional:
1. Pendidikan: Pendidikan yang inklusif dan merata memberikan pemahaman yang sama tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan. Sekolah-sekolah sering kali menjadi tempat interaksi sosial yang penting di mana anak-anak dari latar belakang yang berbeda dapat belajar dan berinteraksi bersama.
2. Komunikasi dan Media: Media massa dan teknologi komunikasi, seperti televisi, radio, internet, dan media sosial, dapat menyebarkan informasi dan nilai-nilai kebangsaan, meningkatkan pemahaman dan toleransi antarwarga.
3. Kegiatan Sosial dan Kebudayaan: Acara dan kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti perayaan hari besar nasional, festival budaya, dan kegiatan gotong royong, dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas.
4. Ekonomi: Kesejahteraan ekonomi yang merata dan kesempatan kerja yang adil dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, yang sering menjadi sumber konflik dan disintegrasi. Program ekonomi yang inklusif bisa mengurangi ketimpangan dan mempromosikan stabilitas sosial.
5. Interaksi Sosial: Interaksi sehari-hari di lingkungan seperti pasar, tempat ibadah, tempat kerja, dan ruang publik lainnya memungkinkan terjadinya pertukaran dan pemahaman antarwarga dari berbagai latar belakang.
6. Keadilan dan Penegakan Hukum: Sistem hukum yang adil dan transparan memastikan bahwa hak-hak semua warga negara dihormati dan dilindungi, sehingga mengurangi potensi konflik dan ketidakpercayaan antar kelompok.
7. Peran Pemerintah Lokal: Pemerintah daerah yang proaktif dalam membangun dialog dan kerjasama antar komunitas dapat mempromosikan integrasi nasional di tingkat lokal.
8. Kepemimpinan dan Keteladanan: Pemimpin masyarakat dan tokoh agama yang mengajarkan nilai-nilai persatuan dan toleransi dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjunjung tinggi integrasi nasional.
Dengan mengoptimalkan faktor-faktor ini di level lingkungan sehari-hari, integrasi nasional dapat tercapai dengan lebih efektif dan berkelanjutan.