Mengenal Guru Patimpus, Sosok Pendiri Kota Medan yang Berasal dari Tanah Karo
Kota Medan didirikan oleh seorang tokoh yang berasal dari Tanah Karo. Ia adalah tokoh sekaligus guru. Ada banyak kisah sejarah di balik berdirinya Kota Medan, hingga kini menjadi salah satu kota besar di Indonesia.
Sosok yang berjasa di daerahnya tentu bakal dikenang. Kota-kota besar yang kita dijumpai saat ini ada karena tidak lepas dari para pejuang dan tokoh daerah. Salah satunya Kota Medan.
Kota ini didirikan oleh seorang tokoh yang berasal dari Tanah Karo. Ia adalah tokoh sekaligus guru. Ada banyak kisah sejarah di balik berdirinya Kota Medan, hingga kini menjadi salah satu kota besar di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Kunjungan Kerja Komisi II DPR RI ke Medan? Selain bersilaturahmi, kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPR RI yang diketuai Junimart Girsang ini dalam rangka mendengar dan mengetahui kesiapan Pemilu 2024 di Kota Medan.
-
Siapa yang membangun Stasiun Medan? Dari sinilah didirikan Stasiun Medan yang diresmikan oleh DSM pada 25 Juli 1886.
-
Siapa yang membangun Gereja Indische atau Staatsterk di Medan? Mengutip dari sebuah karya ilmiah Universitas Negeri Medan (Unimed), pada tahun 1912 telah dibangun sebuah gereja bernama Indische atau Staatsterk.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Siapa yang memimpin redaksi surat kabar Benih Merdeka? Kemudian, surat kabar ini dibimbing oleh beberapa tokoh yang sudah terkenal di Sumatra Utara, salah satunya Mohammad Samin.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
Untuk lebih jelasnya, berikut kisah Guru Patimpus, sosok yang berperan penting dalam berdirinya Kota Medan.
Guru Tanah Karo
Youtube Sirulo Multimedia ©2022 Merdeka.com
Melansir dari video di kanal Sirulo Multimedia, Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebelum menjadi kota metropolitan, kota ini punya kisah sejarahnya sendiri. Konon, penamaan "Medan" berasal dari kata "Madaan" yang berarti menjadi sehat atau lebih baik.
Guru Patimpus, Lahir di Ajijahe, Tanah Karo Simalem, yang berada di dekat Gunung Sibayak. Ia bermarga Sembiring Palawi dan memiliki seorang istri dari pulau Brayan. Masih berkaitan dengan penamaan "Madaan" ini masih ada hubungannya dengan kenyataan bahwa Guru Patimpus adalah seorang tabib. Ia dikenal memiliki keahlian menyembuhkan orang sakit dengan menggunakan obat-obat tradisional Karo.
Guru dalam bahasa Karo berarti seorang yang berilmu. Dan ia memiliki sosok "guru" tersebut. Ia penuh dengan kewibawaan, gagah dan berjiwa patriot.
Sosok yang Dihormati
Youtube BATAK STORYPEDIA ©2022 Merdeka.com
Guru Patimpus dihormati dan disegani berkat jasanya, juga karena kemampuannya mengobati orang sakit. Konon, di wilayah hulu Sungai Deli dan Bubura banyak masyarakat yang terjangkit suatu penyakit, dan Guru Patimpuslah yang mengobati penduduk setempat. Tidak dipungkiri, jika Guru Patimpus sangat dihormati.
Selain mampu mengobati orang sakit dan menjadi tabib di kampung hulu Sungai Deli dan Bubura, beliau juga memiliki keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu obat-obatan dan ilmu gaib.
Sosok Guru Patimpus yang berjasa dan memiliki semangat juang yang tinggi menjadi panutan masyarakat Kota Medan hingga saat ini. Maka dari itu, Pemerintah Kota Medan membuat monumen sebagai bentuk tanda jasa beliau dahulu. Selain itu, nama Guru Patimpus juga dijadikan salah satu nama jalan di Kota Medan.
Namun, Guru Patimpus hingga saat ini masih banyak yang sudah hampir dilupakan. Hanya monumennya saja yang menjadi simbol utama Kota Medan dan untuk mengenai jasa dan semangatnya dahulu.
Cikal Bakal Kota Medan
Youtube Tom Jecky ©2022 Merdeka.com
Ketika Guru Patimpus turun ke dataran rendah, jauh dari tempat tanah kelahirannya untuk berguru kepada "Guru" dan ulama besar, ternyata ia juga memberikan pengaruh kepada masyarakat.
Setelah itu, ia mendirikan sebuah perkampungan yang terletak di hulu dua buah sungai. Lebih tepatnya berada di hulu Sungai Deli dan Sungai Bubura, yang diberi nama Medan. Kemudian, olehnya diberi nama Medan. Inilah cikal bakal Kota Medan yang kita kenal selama ini.
Setelah itu, beliau menikah dengan seorang putri dari pulau Brayan bermarga Tarigan. Setelah menikah, ia tetap menjadi panutan bagi masyarakat.
Guru Patimpus sekarang sudah milik masyarakat Medan. Beliau di makamkan di kawasan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara. Penyebab beliau wafat tidak diketahui secara pasti.