Jong Islamieten Bond, Organisasi Pemuda Islam Pertama yang Dorong Lahirnya Sumpah Pemuda
Perhimpunan pemuda beragama Islam ini menjadi organisasi yang pertama dengan berlandaskan asas ideologi Islam.
Era sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia melahiran berbagai macam perhimpunan atau organisasi yang tersebar di berbagai daerah untuk melawan kolonial. Beberapa organisasi kebanakan membawa identitasnya masing-masing, salah satunya adalah Jong Islamieten Bond.
Organisasi ini adalah yang pertama di Indonesia dengan corak Islam yang keanggotaannya terdiri dari pemuda-pemuda Islam yang tergabung dalam Jong Java. Selain menjadi organisasi Islam pertama, Jong Islamieten Bond telah ikut andil dalam Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda.
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Siapa saja yang berperan dalam berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah? Kemudian secara resmi, pada tanggal 18 Juni 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran IPM dengan Ketua Umum Herman Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretaris Umum Muhammad Wirsyam Hasan.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Siapa saja yang terlibat dalam ukhuwah Islamiyah? Ukhuwah Islamiyah merupakan konsep persaudaraan dalam agama Islam yang mengajarkan umat Muslim untuk saling tolong menolong, saling menghormati, dan saling menyayangi satu sama lain tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau status sosial.
-
Siapa yang menjadi vokalis grup selawat Hadrah Syubbanul Muslimin di Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalijakar Probolinggo? Gus Azmi merupakan vokalis grup selawat hadrah dari salah satu Pondok Pesantren di Probolinggo. Gus Azmi dapat banyak perhatian karena mengusung aliran musik religi islami. (Foto/IG/gusazmi.reels) Grup Selawat Hadrah Pemuda berusia 19 tahun ini dikenal melalui kegiatannya sebagai vokalis dalam grup selawat Syubbanul Muslimin dari Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalijakar Probolinggo. Pengasuh ponpes ini adalah KH. Hafidzoel Hakim Noer. (Foto: IG @askandaryoung)
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
Tidak hanya diisi pemuda Jong Java saja, anggota dalam Jong Islamieten Bond juga terdiri pemuda-pemuda dari berbagai daerah di Nusantara. Dalam perjalanannya, organisasi ini memegang teguh ajaran-ajaran Islam yang begitu taat.
Seperti apa sejarah berdirinya Jong Islamieten Bond dan kiprahnya dalam pergerakan nasional? Simak rangkuman informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Berdiri
Seperti yang dikutip dari kanal Liputan6.com, organisasi ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1925 oleh Sjamsuridjal. Organisasi ini menjadi gerakan pemuda Islam pertama yang mengedepankan ideologi agama Islam.
Jong Islamieten Bond sendiri memang terdiri dari anggota pemuda dari Jong Java. Pada awalnya, anggota Jong Java ini diduga banyak berlatar belakang kedaerahan mulai dari Jong Sumatranen Bond, Jong Batak Bond, hingga Jong Ambon.
Dari banyaknya organisasi dari berbagai macam daerah, maka tercetus ide untuk membentuk organisasi pemuda muslim. Akhirnya, terbentuklah Jong Islamieten Bond sebagai wadah mempersatukan pemuda-pemuda Islam dari berbagai daerah.
- 56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
- Partai Ummat Besutan Amien Rais Dukung Calon PDIP Pramono-Rano di Pilkada Jakarta
- Idrus Marham Bocorkan Tiga Partai yang Bakal Bergabung dalam KIM Plus
- Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Organisasi Massa Islam Golongan Kaum Tua di Tanah Minang
Organisasi Islam yang Kental
Dalam menjalankan organisasinya, Jong Islamieten Bond menerapkan sistem ajaran Islam, salah satunya menaruh perhatian pada persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan, serta bentuk ajaran Islam lainnya.
Selain itu terdapat dua asas penting yang menjadi landasan Jong Islamieten Bond. Pertama, agama Islam dengan menganjurkan untuk mengamalkannya di kehidupan nyata baik itu di dalam atau di luar keanggotaan. Kedua, menumbuhkan simpati umat Islam serta pengikutnya serta menjunjung tinggi toleransi terhadap orang yang berbeda keyakinan.
Perkembangan Jong Islamieten Bond semakin meningkat setelah tidak hanya berfokus pada pembinaan pemuda, pelajar, dan juga mahasiswa. Organisasi ini mulai melebarkan sayapnya dengan terjun di bidang badan usaha, percetakan, hingga mendirikan sekolah.
Dekat Dengan Kalangan Nasionalis
Para anggota pemuda di Jong Islamieten Bond juga memiliki hubungan dekat dengan kalangan nasionalis. Hal ini semakin dibuktikan dengan keterlibatan organisasi ini dalam Kongres Pemuda II pada bulan Agustus 1928.
Selain itu, organisasi ini juga menekankan bahwa para pemuda yang tergabung di organisasi ini memiliki pandangan yang luas terhadap kebangsaan. Di mana kita berasal dari daerah di mana bangsa itu.
Pada dasarnya, organisasi ini bukan hanya mengedepankan prinsip agama saja, melainkan juga mengeratkan ideologi Islam dengan nilai-nilai nasionalisme.
Ideologi Islam sebagai asas gerakan Jong Islamieten Bond, sedangkan ideologi nasionalis dan sosialis dipahami sebagai ajaran-ajaran atau paham-paham yang berkembang dalam Jong Islamieten Bond.
Andil dalam Kongres Pemuda
Pada Kongres Pemuda yang berlangsung pada 30 April-2 Mei 1926 ini dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda dari berbagai latar belakang baik yang bersifat daerah maupun agama. Jong Islamieten Bond juga termasuk dalam pertemuan tersebut.
Dua tahun kemudian, Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI) menggagas diselenggarakannya Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928. Dari pertemuan inilah lahirnya Sumpah Pemuda yang menyatakan keindonesiaannya.
Jong Islamieten Bond pun menjadi salah satu dari sekian banyak organisasi pemuda yang terlibat langsung serta mendorong untuk dirumuskannya Sumpah Pemuda yang selalu kita peringati setiap tahunnya itu.