Karyawannya Terlibat Kasus Alat Rapid Test Antigen Bekas, Ini Respons Kimia Farma
PT Kimia Farma Tbk mendukung penuh langkah aparat hukum mengusut kasus alat rapid test bekas di Bandara Kualanamu yang melibatkan 5 orang karyawannya.
Publik sedang dihebohkan dengan kasus penemuan penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
Kasus ini terungkap saat kepolisian Polda Sumut melakukan penyamaran dan penggerebekan di layanan rapid test bandara tersebut pada Selasa (27/4). Polisi menemukan barang bukti berupa ratusan alat yang dipakai untuk rapid test antigen sudah dalam keadaan bekas dan telah didaur ulang.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Atas penemuan ini, 5 petugas rapid test yang merupakan oknum karyawan Kimia Farma Diagnostika Bandara Kualanamu berinisial RN, AD, AT, EK, dan EI diamankan polisi.
Terkait hal ini, PT Kimia Farma Tbk, melalui cucu usaha PT Kimia Farma Diagnostik, mendukung penuh langkah aparat hukum mengusut kasus yang melibatkan karyawannya tersebut.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Dukung Proses Penyelidikan Aparat
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadhilah Bulqini menyampaikan, pihaknya mendukung upaya aparat dan kini bersama-sama tengah melakukan investigasi kasus tersebut.
"Kita mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh pihak berwajib terhadap kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas layanan rapid test Kimia Farma Diagnostika tersebut sangat merugikan perusahaan dan sangat bertentangan dengan standard operating procedure (SOP) perusahaan serta merupakan pelanggaran sangat berat," ujar Adil pada Rabu (28/4).
Akan Beri Sanksi Berat
Adil memastikan, pihaknya akan memberikan tindakan dan sanksi yang berat bagi para oknum karyawan jika nantinya terbukti bersalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kimia Farma memiliki komitmen yang tinggi sebagai BUMN farmasi terkemuka yang telah berdiri sejak zaman Belanda, untuk memberikan layanan dan produk yang berkualitas serta terbaik, lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan penguatan monitoring pelaksanaan SOP di lapangan sehingga hal tersebut tidak terulang kembali," katanya.