Kasus Covid-19 Meningkat, Dinkes Sumut Lakukan Ini untuk Antisipasi Omicron
Dinas Kesehatan Sumatra Utara memperketat pengawasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah kasusnya yang kini sedang naik.
Indonesia mengalami gelombang ketiga Covid-19, di mana saat ini sejumlah daerah di Tanah Air mengalami kenaikan kasus Covid-19. Kondisi ini diperparah dengan adanya Covid-19 varian baru, Omicron, yang kasusnya juga semakin meningkat.
Di Sumatra Utara (Sumut) sendiri, per 4 Februari 2022 kasus positif Covid-19 mencapai 107.145 kasus. Menurut data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, angka tersebut adalah hasil kenaikan sebanyak 198 orang yang merupakan transmisi lokal.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Untuk pasien sembuh, totalnya sebanyak 103.287 kasus setelah mendapat tambahan 10 orang. Sementara untuk kasus kematian akibat Covid-19, saat ini di Sumut nihil penambahan sehingga total 2.900 orang.
Dari pasien positif, ada yang saat ini tengah menjalani perawatan dan sebagian melakukan isolasi. Terkait kasus Covid-19 yang semakin naik ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut melakukan pengetatan pengawasan, sekaligus untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Dinkes Minta Posko Covid-19 Diaktifkan Kembali
Naiknya kasus Covid-19, membuat Dinkes Sumut memperketat pengawasan khususnya di level mikro. Hal ini dirasa lebih efektif untuk mencegah penularan Omicron.
Sekretaris Dinkes Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan bahwa pihaknya meminta masing-masing kabupaten dan kota untuk mengaktifkan kembali posko-posko Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan. Aturan ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Sumut nomor 188.54/3/INST/2022 yang berlaku sampai 14 Februari 2022 mendatang.
"Kita minta masing-masing kabupaten dan kota untuk mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19," katanya pada Jumat (4/2).
Selain itu, Dinkes saat ini juga memperketat pengawasan dan pemeriksaan kedatangan orang di pintu masuk Sumut, baik jalur darat, laut maupun udara. Kemudian testing dengan melakukan tes usap Covid-19 secara acak di ruang-ruang publik akan kembali dilakukan.
Gencarkan Vaksinasi Anak
Sementara itu, saat ini Dinkes Sumut masih terus menggencarkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk meningkatkan herd immunity. Vaksinasi anak tersebut sudah mencapai 74,30 persen dari total sasaran 1.616.233 anak.
"Untuk dosis pertama sudah mencapai 74,30 persen dan dosis kedua 3,60 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis.
Ismail mengatakan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi agar bisa mencapai 100 persen dalam waktu dekat. Karena vaksinasi ini merupakan upaya paling penting yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat saat ini.