Kisah Pasukan Pasopati 1 dan 2, Kelompok yang Begitu Disegani Saat Operasi Militer Aceh
Pasopati 1 dan 2 kelompok yang begitu disegani dan ditakuti saat perang melawan pasukan GAM di Aceh 2004.
Pasukan Batalyon Salo 132/BS menjadi salah satu pasukan yang begitu ditakuti saat operasi militer di Aceh tahun 2004.
Kisah Pasukan Pasopati 1 dan 2, Kelompok yang Begitu Disegani Saat Operasi Militer Aceh
Saat sebelum bencana alam gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, terdapat pembentukan pasukan dalam operasi militer Aceh. Kelompok dari Yonif 132 BF diberi kehormatan untuk mengeksekusi Operasi Imbangan.
Pasukan yang diberi nama Tim Pasopati 1 dan Pasopati 2 itu begitu disegani karena seluruh anggotanya merupakan prajurit terpilih dengan keahlian yang tidak main-main dalam seni berperang.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Kenapa Hari Anti Narkotika Internasional di Sumut penting? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana Suku Mante bisa tersebar di berbagai wilayah di Aceh? Setelah agama Islam memasuki wilayah ini, beberapa dari mereka ada yang ikut memeluk agama Islam, sementara yang lainnya melarikan diri. Keberadaan Suku Mante diperkirakan tersebar di sejumlah belantara hutan-hutan Aceh, seperti di Kecamatan Tangse dan Geumpang di Kabupaten Pidie. Hingga kelompok ini tersebar ke beberapa wilayah lain yang jauh dari penduduk.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Pasukan Gabungan
Mengutip dari beberapa sumber, pasukan Pasopati 1 dan 2 terdiri dari prajurit Yonif 132 BD dan di BKO di bawah Yonif 330 Kostrad yang pada saat itu beroperasi di Kedai Kemuning, Aceh Timur.
Pasukan ini dibentuk secara khusus dan spesifik. Artinya, seluruh prajurit yang tergabung dalam operasi militer di Aceh ini merupakan prajurit pilihan yang ditunjuk secara langsung oleh komandan tim.
Tak heran jika pasukan ini begitu ditakuti dan disegani saat operasi militer di Aceh. Seni berperang dan pemahaman kemiliteran yang begitu tinggi sudah menjadi bekal utama seluruh prajurit Pasopati 1 dan 2.
Jalankan Operasi
Setelah pasukan terbentuk, mereka menjalankan seluruh tugas operasi dengan waktu 3-5 hari. Hebatnya, tim ini selalu melakukan mobilisasi dalam setiap operasi yang dilaksanakan.
Selama operasi berlangsung tim Pasopati 1 dan 2 hidup dan tinggal di medan perang. Mereka juga istirahat di pos-pos statis. Secara keseluruhan, operasi militer Aceh ini berjalan lebih kurang 3 bulan lamanya.
Seni Berperang
Momen menegangkan terjadi saat menjelang akhir operasi. Saat itu, prajurit Pasopati 2 akan melakukan penyerangan dengan strategi mengendap dan menyergap di lokasi yang sudah ditentukan.
- Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
- TNI Gelar Operasi Penyergapan di Markas Egianus Kogoya, 3 Anggota KKB Papua Tewas
- Penuh Perjuangan dan Tumpah Darah, Ini Misi Kopassus yang Bikin Diakui Dunia
- Gelar Operasi Patuh Toba 2023, Polda Sumut Catat Ribuan Pelanggar Lalu Lintas
Seluruh prajurit menjalankan strategi dengan penuh kerahasiaan, senyap, dan pastinya presisi atau ketepatan dalam mencapai sasaran. Rupanya, lokasi tersebut sangat tepat, terdapat pasukan GAM berjumlah 9-12 orang dengan senjata lengkap.
Baku Tembak
Setelah menyergap, baku tembak antara pasukan Pasopati 2 dengan kelompok GAM tak terelakkan. Baku tembak selama 1 jam itu berhasil diredam oleh pasukan Pasopati 2. Hingga menjelang pagi hari, mereka melakukan pembersihan di lokasi peperangan.
Mereka mendapati 1 orang anggota GAM tewas dengan penuh luka tembak, kemudian terdapat senjata jenis AK-56 yang dipeluk oleh anggota tersebut. Tak disebutkan secara pasti menang atau kalah, namun pasukan Pasopati 2 berhasil memukul mundur pasukan GAM.
Operasi ini berjalan berhasil tanpa adanya korban dari pasukan Pasopati 2. Maka dari itu, pasukan ini begitu disegani dan ditakuti saat berada di medan perang.