Mengalami Gangguan Saraf Otak, Prajurit TNI Lawan Arah di Tol MBZ Terancam Dimutasi
Pomdam Jaya masih mendalami kasus kecelakaan beruntun yang disebabkan aksi lawan arah Lettu GDW
Pomdam Jaya masih mendalami kasus kecelakaan beruntun yang disebabkan aksi lawan arah Lettu GDW
Mengalami Gangguan Saraf Otak, Prajurit TNI Lawan Arah di Tol MBZ Terancam Dimutasi
Pomdam Jaya masih mendalami kasus kecelakaan beruntun yang disebabkan aksi lawan arah anggota Kesatuan Yonkav 7/ Pragosa Satya Kodam Jaya, Lettu GDW di Tol Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ).
Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, untuk proses hukum terhadap Lettu GDW akan disesuaikan rekomendasi dari RSPAD yang sampai saat ini masih melakukan observasi.
Menurut Irsyad, jika kesehatan Lettu GDW tidak ada masalah maka proses hukum bisa dilaksanakan. Namun jika sebaliknya, Lettu GDW bisa menerima sanksi mutasi untuk proses pengobatan lebih lanjut.
"Kalau dokter menyatakan yang bersangkutan bisa bertugas dengan baik, nah mungkin akan kita sesuaikan, kita laksanakan tindakan hukumnya. Tapi kalau tidak, pasti dia akan nanti mungkin dimutasi kemudian dilakukan pengobatan," kata Irsyad di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/9).
Dia menegaskan penyakit gangguan syarat otak yang dialami Lettu GDW terjadi setelah resmi berdinas dan bertugas sebagai perwira. Sehingga saat awal mula mendaftar TNI, GDW dinyatakan sehat.
"Kalau informasi dari dokter nanti silakan di crosscheck sama dokter. Itu riwayat penyakitnya itu setelah jadi perwira itu ya," beber Irsyad.
Hal itu diperkuat dengan riwayat kecelakaan yang sempat dialami Lettu GDW. Sehingga, dia menduga penyakit syaraf otak yang dialami Lettu GDW bisa dimungkinkan akibat kecelakaan tersebut.
"Tapi yang bersangkutan, ya emang pernah punya riwayat kecelakaan juga. Jadi mungkin itu berkembang saraf jadi sakit, kayak sekarang. Saya enggak tahu nama penyakitnya apa. yang pasti ada gangguan di saraf otak lah gitu," katanya.
"Sehingga yang bersangkutan boleh dikatakan bisa melakukan tindakan yang di luar dari kesadaran dia," tambah dia.
Sebelumnya, tujuh mobil terlibat kecelakaan beruntun di Tol Layang (MBZ) Jakarta arah Cikampek pada Sabtu (9/9) pagi. Peristiwa kecelakaan ini diduga dipicu pengemudi Toyota Yaris, Lettu GDW yang secara tiba-tiba melawan arah.
TNI bertanggung jawab atas pengobatan seluruh korban akibat kecelakaan tersebut. Selain itu juga menanggung biaya perbaikan kendaraan yang rusak.