Kisah Pilu Bayi Penderita Penyakit Langka, Perut Membesar & Butuh Transplantasi Hati
Seorang bayi berusia tujuh bulan di Kota Medan, Sumatra Utara menderita penyakit langka, yakni Astresia Bilier. Kondisi ini membuat perut sang bayi membesar hingga membutuhkan transplantasi hati.
Kisah pilu dialami oleh seorang bayi berusia tujuh bulan di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Bayi perempuan bernama Aiyla Adisty Hidayah itu menderita penyakit langka, yakni Astresia Bilier.
Akibat dari penyakit yang dideritanya itu, anak bungsu dari pasangan Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Saridah (27) ini harus mengalami kondisi yang memprihatinkan, di mana perutnya membesar akibat gangguan pada organ hatinya.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
Kondisi bayi Aiyla ini terungkap ke publik usai Wali Kota Bobby Nasution dan sang istri Kahiyang Ayu menjenguknya di Rumah Sakit (RS) Adam Malik pada Kamis (7/10) lalu.
Dari pengakuan ibu si bayi, Olivia Saridah, bayi Aiyla memiliki kelainan organ hati ini sejak lahir. Namun karena keterbatasan biaya dan ketidaktahuannya dan sang suami, bayi Aiyla terlambat mendapatkan penanganan sehingga kondisinya saat ini sudah memburuk.
Melansir dari unggahan akun Instagram @prokopim_pemkomedan pada Jumat (8/10), berikut kisahnya selengkapnya.
Derita Penyakit Langka Atresia Bilier
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Olivia bercerita, awalnya bayi mereka dibawa ke RS Pirngadi Medan. Oleh dokter, diketahui bahwa bayi Aiyla mengalami kelainan sejak lahir dengan kondisi tidak adanya saluran empedu.
Kondisi itu lah yang membuat sejak umur empat bulan perut bayi Aiyla terus membesar, diawali dengan mata yang menguning.
Olivia menambahkan, seharusnya bayinya dioperasi saat usia dua bulan, namun bayi Aiyla terlambat mendapatkan penanganan dan kini sudah berusia 7 bulan.
"Harusnya dioperasi pada usia 2 bulan, saat ini usia Aiyla sudah 7 bulan katanya sudah telat," kata Olivia.
Usai melihat kondisi bayi Aiyla tersebut, Bobby pun langsung menyampaikan kepada orangtua bayi Aiyla bahwa Pemkot Medan akan mengusahakan kesembuhan bayi mereka. Soal biaya, seluruhnya akan ditanggung oleh Pemkot Medan.
Harus Transplantasi Hati
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Menurut dokter, penyakit Atresia Bilier yang dialami bayi Aiyla ini memang terlambat ditangani. Sehingga saat ini satu-satunya jalan pengobatan adalah dengan melakukan transplantasi hati.
"Memang itu awalnya dari empedu, karena penanganannya atau pun dari pihak keluarga lama membawa ke rumah sakit, sudah naik sampai ke hati, fungsi hatinya oleh karena itu fungsi hatinya," ujar Bobby usai mendengar penjelasan dokter.
Namun sayangnya, rumah sakit di Kota Medan belum ada yang bisa melakukan prosedur transplantasi hati tersebut, sehingga bayi Aiyla harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
Saat ini, Bobby masih terus melakukan diskusi dengan pihak keluarga bayi Aiyla untuk penanganan lebih jauh.
"Satu-satunya (cara) adalah transplantasi. Memang di Medan, Sumut di Adam Malik belum bisa melaksanakan itu. Namun, kita sudah berdiskusi dengan keluarga bagaimana solusi, kami serahkan kepada keluarga bagaimana kondisi anak kita, adik kita. Baru ke depannya keputusan orang tuanya kami akan support," ujar Bobby.
Sementara untuk biaya perawatan bayi Aiyla selama di RS Adam Malik, seluruhnya ditanggung oleh Pemkot Medan.
"Kita gunakan unregister Kota Medan, tentunya nanti kalau keluarganya sudah mengambil keputusan (bersedia ditangani lebih jauh) akan kita diskusikan lagi," ujar Bobby.