Makna Lagu Lir Ilir Karya Sunan Kalijaga, Tumbuhkan Nilai Pendidikan Islam
Makna lagu Lir Ilir mengandung nilai-nilai pendidikan Islam yang harus dilestarikan. Makna lagu Lir Ilir ini dapat menjadi bekal kehidupan bagi manusia.
Makna lagu Lir Ilir perlu dipahami. Bukan hanya lagu biasa, makna lagu Lir Ilir kaya dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Lagu Lir Ilir merupakan salah satu lagu dolanan atau lagu daerah Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
Setiap lagu yang diciptakan Sunan Kalijaga memiliki makna mendalam, tidak terkecuali lagu Lir-Ilir. Sunan Kalijaga menggunakan lagu Lir Ilir sebagai media dakwah agama Islam. Makna lagu Lir Ilir ini dapat menjadi bekal kehidupan bagi manusia. Namun, masih banyak orang yang belum tau makna lagu Lir Ilir.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Kapan Curug Ngumpet ramai dikunjungi? Saat kondisi ramai, tak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen untuk mandi dan berendam di sana.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
Banyak orang yang tahu, lagu ini merupakan lagu dolanan anak-anak zaman dahulu. Lagu ini pun kerap dilantunkan anak-anak ketika sedang bermain bersama. Lagu Lir Ilir sudah mulai tergantikan oleh lagu-lagu modern.
Makna lagu Lir Ilir mengandung nilai-nilai pendidikan Islam yang harus dilestarikan. Nilai-nilai ini sangat dibutuhkan bagi manusia untuk menjalani kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam.
Sejarah Lagu Lir Ilir
©2020 https://thephotograph.co.id/
Sebelum mengetahui makna lagu Lir Ilir, ketahui terlebih dahulu sejarah lagu ini.
Sunan Kalijaga menciptakan lagu Lir Ilir ketika kerajaan Majapahit runtuh pada abad ke-16. Setelahnya, agama Islam mulai masuk ke pesisir pulau Jawa. Pada saat itu Walisongo sudah mulai menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah di Indonesia.
Media dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Alasannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan sehingga Sunan Kalijaga mengikuti arus tersebut. Makna lagu Lir-Ilir yang dibawa Sunan Kalijaga berharap masyarakat Indonesia dapat dengan mudah menerima agama Islam.
Menurut Sunan Kalijaga, pendekatan dakwah agama Islam yang toleran pada budaya lokal akan membuat masyarakat semakin mendekat pada agama Islam. Pendekatannya pun dilakukan secara bertahap dengan prinsip mengikuti sambil mempengaruhi.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menerapkan prinsip Walisongo dengan filsafat kena iwake ora buthek banyune yang berarti ikan harus ditangkap tanpa membuat air menjadi keruh. Melalui media dakwah yang dilakukan, Sunan Kalijaga tidak ingin menimbulkan konflik dengan kerajaan-kerajaan yang ada sejak dahulu.
Sunan Kalijaga ingin memperbaiki kualitas moral masyarakat Indonesia pada saat itu. Pelan-pelan ajaran agama Islam dapat masuk melalui adat istiadat yang ada. Oleh karena itu, makna lagu Lir Ilir ini sangat dekat dengan pendidikan agama Islam.
Terjemahan Lirik Lagu Lir Ilir
Lir-ilir, lir-ilir
(Bangunlah, bangunlah!)
Tandure wus sumilir
(Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo
(Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar
(Bagaikan pengantin baru)
Cah angon, cah angon
(Anak gembala, anak gembala)
Penekno blimbing kuwi
(Panjatlah (pohon) belimbing itu!)
Lunyu-lunyu penekno
(Biar licin tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro
(Untuk membasuh pakaianmu)
Dodotiro, dodoiro
(Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing pinggir
(Terkoyak-koyak di bagian samping)
Dondomono, jlumatono
(Jahitlah, Benahilah!)
Kanggo sebo mengko sore
(Untuk menghadap nanti sore)
Mumpung padhang rembulane
(Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane
(Mumpung banyak waktu luang)
Yo sorako, sorak iyo!!
(Ayo bersorak lah dengan sorakan Iya!!)
Makna Lagu Lir Ilir
Lagu Lir Ilir memiliki lirik syair yang indah dan makna yang dalam. Makna lagu Lir Ilir mengajarkan tentang hakikat kehidupan. Setiap syair memiliki makna yang berbeda, namun tetap terhubung menjadi satu kesatuan.
Berikut beberapa makna lagu Lir-Ilir yang sangat mendalam.
1. Seruan untuk Bangkit
Makna lagu Lir Ilir ini mengajarkan untuk bangkit yang terdapat pada syair lir-ilir, lir-ilir; tandure wus sumilir. Sunan Kalijaga memberikan seruan untuk mengajak bangkit dari keterpurukan dan malas dalam belajar sehingga setiap orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin.
Pemimpin yang dapat membawa makmum (pengikut) ke jalan yang benar dengan berpegang teguh pada Rukun Islam. Bangkit di sini juga berarti keadaan manusia yang bangkit dari keterpurukan setelah mengenal Islam. Selain itu, setiap manusia juga harus memiliki kepribadian yang tangguh dan senantiasa mempersiapkan diri untuk masa depan.
2. Membawa Kebahagiaan
©acornfinancialservices.com.au
Syair tak ijo royo-royo; tak sengguh temanten anyar yang mengajarkan ketika kita sudah berdzikir akan menghidupkan pohon yang hijau dan indah.
Hijau sebagai simbol kejayaan Islam dan Islam digambarkan sebagai pengantin baru yang menarik hati banyak orang. Setiap orang yang melihatnya akan bahagia. Harapannya seseorang juga dapat membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya.
3. Berjuang di Jalan Islam
Sunan Kalijaga mengajak kita untuk berjuang di jalan Islam yang tersirat dalam syair cah angon, cah angon; penekno blimbing kuwi; lunyu-lunyu penekno; kanggo mbasuh dodotiro; dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir; dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore; mumpung padhang rembulane; mumpung jembar kalangane; yo surako, surak iyo. Seperti memanjat pohon belimbing yang licin, seseorang tidak boleh menyerah untuk sampai ke puncak pohon itu.
Dengan mengerahkan seluruh tenaga dan tidak terbawa oleh nafsu dengan tetap berpedoman pada Rukun Islam yang diibaratkan pohon belimbing bergerigi lima. Ibarat pakaian yang dicuci, iman kita juga harus senantiasa menjaga dan memperbaiki agar iman kita tetap bersih.
Kelak ketika dipanggil untuk menghadap Allah seseorang sudah siap dengan bekal yang diperolehnya dari perjuangan-perjuangannya di jalan Islam.
Nilai Pendidikan Islam
Berdasarkan makna lagu Lir Ilir, banyak ditemukan nilai-nilai pendidikan Islam di dalamnya. Nilai ini sangat berguna bagi seseorang agar tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Berikut nilai-nilai pendidikan Islam dalam lagu Lir Ilir.
1. Nilai Religius
Terletak pada bait pertama yang berkaitan dengan kesadaran bahwa manusia memiliki multi-hubungan. Hubungan tersebut terdiri atas hubungan dengan dirinya sendiri, Tuhan, orang sekitar, dan alam sekitarnya.
Benih-benih keimanan harus terus ditumbuhkan dengan mengingat Allah dalam kehidupan. Selain itu, aqidah dalam agama Islam perlu dijalankan dengan benar dan yakin. Hal ini akan mendatangkan ketentraman jiwa dalam setiap hati manusia.
2. Nilai Kerja Keras
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Andrey Pavlov
Dalam dunia pendidikan, seseorang dituntut untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tentunya proses tersebut tidak berjalan dengan mudah, ada berbagai tantangan berupa tugas-tugas dan materi. Walaupun sulit, seseorang harus menyelesaikannya dengan baik dan benar. Hal ini mengajarkan untuk selalu berusaha dan tidak mudah menyerah.
3. Nilai Akhlak
Manusia memiliki tanggung jawab atas dirinya, orang lain, lingkungan, dan Tuhan. Nilai akhlak dalam lagu Lir Ilir ini mengajarkan untuk bertanggung jawab dengan segala potensi yang didapatnya dalam kehidupan seperti apa saja yang sudah dikerjakannya dalam hidup. Pertanggungjawaban yang dilakukan akan menentukan seseorang memiliki akhlak yang baik atau tidak.
4. Nilai Ibadah
© Wikimedia Commons/Muhammad Mahdi Karim
Setiap orang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah. Kesempatan ruang dan waktu yang diberikan harus digunakan untuk beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. Kembali lagi pada hakikat manusia lahir ke dunia adalah untuk beribadah kepada Allah. Setiap ibadah yang kita lakukan juga akan bernilai pahala sebagai jalan menuju surga.
5. Nilai Menghargai Prestasi
Ketika seseorang berhasil mencapai sesuatu, tidak ada salahnya untuk mengekspresikan rasa kesenangannya. Sama halnya dalam makna lagu Lir Ilir, seseorang yang sudah sampai pada puncak belimbing dan berhasil menjalankan Rukun Islam dengan baik, rasa bahagia akan terpancar. Terlebih lagi, surga telah menanti sebagai balasan perbuatan baiknya selama ini.
Penulis: Nurul Lutfiyah
Fungsi Lagu Sebagai Media Pesan
Setelah menyimak makna lagu Ilir-Ilir, terakhir akan dijelaskan fungsi lagu sebagai media pesan.
Lagu berfungsi sebagai media pesan dalam berbagai cara yang efektif. Beberapa fungsi utama lagu sebagai media pesan meliputi:
1. Komunikasi Emosional: Lagu sering kali mampu menyampaikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Melalui melodi, harmoni, dan lirik, lagu dapat mengekspresikan perasaan cinta, kesedihan, kebahagiaan, kemarahan, dan banyak lagi.
2. Pendidikan dan Informasi: Lagu dapat digunakan sebagai alat pendidikan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Misalnya, lagu anak-anak sering mengandung pesan-pesan edukatif tentang nilai-nilai moral, sains, atau sejarah.
3. Perubahan Sosial dan Politik: Lagu sering digunakan dalam gerakan sosial dan politik untuk menyampaikan pesan tentang keadilan, kebebasan, dan perubahan sosial. Lagu-lagu ini dapat menginspirasi dan memobilisasi masyarakat untuk bertindak.
4. Budaya dan Identitas: Lagu dapat mencerminkan dan memperkuat identitas budaya dan komunitas. Melalui lagu, nilai-nilai, tradisi, dan sejarah budaya dapat dilestarikan dan disebarkan.
5. Religius dan Spiritual: Lagu memiliki peran penting dalam ritual dan praktik keagamaan. Melalui lagu, pesan-pesan spiritual dan nilai-nilai keagamaan dapat disampaikan dengan cara yang mendalam dan menginspirasi.
6. Terapi dan Penyembuhan: Musik sering digunakan dalam terapi untuk membantu penyembuhan emosional dan fisik. Lagu dapat membantu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental.