Mencicipi Legitnya Nasi Tue, Makanan Tradisional Kultural dari Sibolga
Makanan tradisional tersimpan berbagai kearifan lokal serta nila-nilai budaya yang tersimpan di dalamnya. Salah satu makanan tradisional dengan kearifan lokalnya, yaitu Nasi Tue dari Sibolga.
Makanan tradisional tersimpan berbagai kearifan lokal serta nila-nilai budaya yang tersimpan di dalamnya. Setiap daerah di Indonesia pastinya mempunyai ciri khas makanan tradisional yang tak lepas dari rasa lezat dan unsur makna yang pastinya menarik untuk dikupas mendalam.
Salah satu makanan tradisional dengan kearifan lokalnya, yaitu Nasi Tue. Makanan satu ini berasal dari Kota Sibolga, tepatnya di Pantai Barat Provinsi Sumatra Utara. Bagi masyarakat Sibolga, makanan ini sudah tidak terdengar asing, tetapi bagi masyarakat lain, tentu Nasi Tue ini sangat jarang sekali terdengar.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
Penasaran dengan kelezatan dan makna di balik Nasi Tue ini? Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.
Asal Usul Nasi Tue
Melansir dari buku Nasi Tue: Makanan Khas Pesisir Sibolga tahun 2021 karya Harvina, S.Sos, Nasi Tue berasal dari kata Nasi dan Tue. Nasi adalah beras sipulut atau beras ketan yang menjadi bahan dasar pembuatan makanan tersebut. Sedangkan kata Tue merupakan sebuah kosa kata pesisir yang berarti tuai, yaitu sebuah alat menanam padi.
Tak ayal jika para petani Sibolga sangat mengagungkan beras sipulut ini. Sebab, padi-padi yang ditanam ini diyakini menjadi "raja" di antara jenis-jenis padi lainnya. Biasanya, warga menanam padi sipulut tidak untuk dijual di pasaran, melainkan untuk dikonsumsi pribadi.
Setelah masa panen tiba, hadirlah Nasi Tue yang terbuat dari beras sipulut ini. Kemudian diikuti dengan serangkaian acara lamar-melamar. Hidangan ini wajib disajikan ketika calon pengantin perempuan menerima mahar pihak laki-laki.
Cara Mengolah
Mengolah Nasi Tue tidak sulit, cukup menyiapkan bahan-bahannya seperti beras ketan, durian, santan, gula merah, gula pasir, garam dan daun pandan.
Pertama, tiriskan beras ketan, lalu kukus beras ketan selama 20 menit. Untuk kuahnya, siapkan kelapa dan peras untuk mendapatkan ekstraknya (santan). Kemudian untuk santan, garam dan daun pandan serta durian dimasak menjadi satu. Jangan lupa tambahkan gula merah untuk menambah rasa manis.
Setelah kuah jadi, sajikan langsung dengan pulut atau beras ketan yang sudah dikukus tadi. Pembuatannya cukup mudah dan tidak memakan waktu yang lama, namun Nasi Tue ini begitu menggugah selera ketika sudah jadi.
Makanan Penuh Makna
Meskipun cara mengolah Nasi Tue terbilang cukup mudah, masyarakat Sibolga meyakini bahwa makanan ini memiliki kandungan nilai-nilai budaya.
Mengutip dari buku Nasi Tue: Makanan Khas Pesisir Sibolga tahun 2021 karya Harvina, S.Sos, Nasi Tue mengandung nilai budaya dari keberadaannya sebagai salah satu makanan ritual adat Sibolga. Tak hanya itu, makanan ini selalu hadir di hari-hari besar seperti bulan Ramadan maupun hari-hari besar lainnya..
Maka dari itu, Nasi Tue diartikan sebagai simbol pemersatu, di mana petani akan mempersiapkan hidangan ini sebagai simbol rasa syukur dan terima kasih karena hasil panen yang melimpah. Tak hanya itu, jika menyantap hidangan ini artinya perjalanan ke depannya akan terasa manis.