Mencicipi Sedapnya Halwa, Manisan Buah-buahan Khas Masyarakat Melayu di Sumut
Halwa merupakan sejenis kudapan manis berisi buah-buahan segar di dalamnya. Tak sedikit masyarakat Melayu mengenal kuliner ini dengan nama manisan halwa.
Sumatra Utara memiliki keanekaragaman kuliner yang pastinya tak kalah menggoda dari wilayah lain di Indonesia. Masyarakat Melayu di provinsi ini memiliki kuliner tradisional yang disebut dengan halwa.
Halwa merupakan sejenis kudapan manis berisi buah-buahan segar di dalamnya. Tak sedikit masyarakat Melayu mengenal kuliner ini dengan nama manisan halwa.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Kapan Suwardi memulai budidaya belut? Ia sudah menjalankan usaha itu sejak 3 tahun lalu.
-
Mengapa serangan harimau di Sukabumi menjadi sorotan media asing? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
Masyarakat Melayu di bagian pesisir Timur Pulau Sumatra biasa menyajikan Halwa pada saat hari-hari besar agama Islam dan juga di acara pernikahan.
Penasaran dengan makanan manis yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Corak Budaya Muslim
©Pixabay/balt
Melansir dari Seri Informasi Budaya 'Halwa Manisan Melayu dari Sumatera Timur' karya Fariani, S.Sos, makanan ini merupakan bagian dari budaya muslim yang begitu identik dengan masyarakat Melayu. Hal ini terlihat dari tata bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
Penamaan "Halwa" sendiri memang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "manisan". Makanan ini sudah melegenda di kalangan masyarakat Melayu khususnya di daerah Langkat.
Halwa ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, tepatnya pada masa kesultanan di wilayah pesisir Timur dari Langkat hingga ke wilayah Riau. Biasanya Halwa disajikan pada pertemuan dan hari-hari besar di kalangan kesultanan, dan juga dihidangkan saat ada tamu kerajaan atau kesultanan saat itu.
Gunakan Buah di Sekitar Rumah
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/amphaiwan
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, biasanya buah-buahan atau sayuran yang akan diolah menjadi manisan halwa langsung dipetik dari sekitar tempat tinggal warga.
Untuk buah-buahan biasa menggunakan asam gelugur, kates atau pepaya, cabai, kolang kaling, cermai, mangga, pala, daun atau batang pepaya muda dan buah lainnya yang ada di sekitar tempat tinggal.
Kuliner ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari segi bentuk penyajian dan rasanya. Dari segi bentuk, halwa bisa berbentuk beraneka ragam mulai dari bunga atau yang kemudian dirangkai agar terlihat indah. Kemudian ditambah dengan warna-warni buah agar terlihat menarik dan pastinya semakin menggugah selera.
Uniknya, kuliner ini mengubah semua rasa bahan-bahan mulai dari asam, kecut, pahit, dan pedas menjadi rasa manis. Contohnya seperti cabai, meskipun biasa digunakan sebagai bahan masakan, pada proses pengolahan halwa ini rasa pedas dalam cabai akan hilang dan berubah menjadi manis.
Makna Halwa
Manisan Halwa tak hanya memiliki keunikan dari proses pembuatan hingga disajikan di atas meja. Tetapi, makanan ini juga mengandung makna kehidupan yang begitu berarti.
Setiap suapan halwa memiliki makna bahwa setiap manusia berhak menjalani dan menikmati manisnya kehidupan seperti manisnya halwa. Jauh dari segala kepahitan hidup, sehingga kehidupan masyarakat Melayu aman dan sejahtera. Tak hanya itu, halwa selalu ada di setiap hidangan makanan tradisional Melayu, bahkan sebagai penyemarak hidangan lainnya karena bentuk dan warnanya yang berbeda.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencicipi hidangan tradisional ini, bisa dijumpai di mana saja karena sudah dijual di toko oleh-oleh khas Melayu.