Mengenal Bahaya Etilen Oksida pada Makanan, Perlu Diwaspadai
Bahaya etilen oksida pada makanan perlu diwaspadai setiap orang. Baru-baru ini, tersiar kabar bahwa ada kasus terkait zat etilen oksida di dalam produk mi instan di Tawian. Etilen oksida sendiri merupakan zat beracun yang biasa digunakan sebagai bahan sterilisasi.
Bahaya etilen oksida pada makanan perlu diwaspadai setiap orang. Baru-baru ini, tersiar kabar bahwa ada kasus terkait zat etilen oksida di dalam produk mi instan di Tawian. Etilen oksida sendiri merupakan zat beracun yang biasa digunakan sebagai bahan sterilisasi.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan (FDA), zat etilen oksida yang tinggi pada makanan dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Bahkan, bahaya etilen oksida dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap orang lebih waspada terkait bahaya etilen oksida pada makanan.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Apa yang terjadi pada Raden Supeno saat berdakwah di Giri Kedaton? Sayangnya, perjuangan dakwah Raden Supeno tak berlangsung lama. Ia terbunuh dalam insiden serangan prajurit Majapahit ke kawasan Giri Kedaton.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
Bahaya etilen oksida dalam makanan bisa menimbulkan efek tertentu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikit ditemukan makanan yang mengandung etilen oksida, yang perlu diwaspadai. Berikut bahaya etilen oksida yang dilansir dari Healthline:
Mengenal Etilen Oksida
©2015 Merdeka.com
Etilen oksida adalah zat berbahaya yang biasa digunakan dalam produksi etilen glikol dalam berbagai produk. Mulai dari perekat, busa poliuretan, pelarut, hingga obat-obatan.
Dalam industri medis, etilena glikol (turunan etilen oksida) umumnya digunakan untuk mensterlikan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis lainnya. Dalam proses sterlilisasi, penyimpanan, dan pemindahan, dapat menyebabkan tempat kerja menjadi beracun.
Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA), paparan etilen oksida melalui inhalasi bisa meningkatkan risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Misalnya, seperti leukemia, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.
Bahaya Etilen Oksida untuk Makanan
Sebagaimana kita tahu, etilen oksida adalah senyawa serbaguna yang digunakan dalam produksi bahan kimia untuk berbagai aplikasi industri dan produk konsumen sehari-hari. Diperkirakan etilen oksida mensterilkan 20 miliar perangkat medis setiap tahun dan membantu mencegah penyakit serta infeksi.
Penelitian mengenai efek samping menelan etilen oksida untuk makanan sebenarnya masih butuh penelitian lebih lanjut. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa efek samping etilen oksida bagi tubuh mungkin dapat berupa:
• Mual dan muntah
• Menyebabkan diare
• Mata dan kulit terbakar
• Keguguran dan efek pada reproduksi
• Sakit kepala
• Kesulitan bernapas
• Tubuh mudah lelah dan lemah
Sebuah studi yang dipublikasikan US Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa paparan etilen oksida jangka panjang dapat menyebabkan sel kanker darah putih, termasuk limfoma non-hodgkin, myeloma, dan keukimia limfositik.
Selain itu, efek samping yang parah dari penggunaan etilen oksida adalah munculnya cairan di dalam paru-paru yang menyebabkan kolaps, koma, kolaps kardiovaskular, dan kelumpuhan otot pernapasan. Maka dari itu, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung etilen oksida.
Cara Menghindari Etilen Oksida dalam Makanan
Shutterstock/Bohbeh
Agar terhindar dari makanan yang mengandung etilen oksida, sebaiknya lebih jeli dalam membeli makanan. Berikut tips atau cara menghindari etilen oksidan dalam makanan, di antaranya:
1. Hal yang harus dilakukan sebelum memilih makanan instan adalah periksa lebel terlebih dahulu. Pastikan apakah lebel ada indikasi penggunaan etilen oksida, seperti disterlikan atau diperlakukan dengan etilen oksida.
2. Pilih makanan organik yang cenderung tidak diolah dengan etilen oksida, karena bahan ini tidak diperbolehkan dalam produksi makanan organik.
3. Cari bahan kemasan alternatif, seperti yang terbuat dari kaca atau kertas, yang tidak disterilkan dengan etilen oksida.
4. Berhati-hatilah dengan makanan olahan, seperti makanan kemasan dan makanan ringan, lebih mungkin diperlakukan dengan etilen oksida untuk memperpanjang umur simpannya.
Itulah penjelasan mengenai bahaya etilen oksida yang perlu diwaspadai setiap orang. Pastikan sebelum membeli makanan mengecek terlebih dahulu label di dalam kemasan. Hal ini menjadi cara efektif agar terhindar dari bahaya etilen oksida.