Menolak Bergabung dengan Wilayah Malaysia, Intip Uniknya Desa Budaya Pampang di Samarinda
Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
Menolak Bergabung dengan Wilayah Malaysia, Intip Uniknya Desa Budaya Pampang di Samarinda
Pulau Kalimantan begitu lekat dengan identitas Suku Dayak. Sama seperti suku lainnya, mereka memiliki tradisi, budaya, hingga adat istiadat yang unik dan menarik.
Suku Dayak memiliki kampung adat yang berjiwa nasional yang begitu tinggi bernama Desa Budaya Pampang. Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan.
-
Kenapa Desa Budaya Pampang menarik dikunjungi? Di sini, Anda bisa mempelajari sejarah dari budaya Dayak yang unik. Mulai dari ukiran-ukiran khas yang terdapat pada rumah adat suku Daya atau mencoba memakai pakaian adat Suku Dayak untuk berfoto.
-
Kapan pertunjukan tarian di Desa Budaya Pampang? Ada juga pertunjukan seni tarian yang digelar oleh masyarakat pada Minggu pukul 13.00–15.00 WITA. Sayang untuk dilewatkan!
-
Kenapa Desa Budaya Pampang patut dikunjungi? Di desa ini, Anda bisa mempelajari sejarah budaya Dayak mulai dari ukiran-ukiran khas yang terdapat pada rumah adat, dan mencoba pakaian tradisional. Ada juga pertunjukan seni tarian yang digelar oleh masyarakat pada Minggu pukul 13.00–15.00 WITA. Sayang untuk dilewatkan!
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Kampung Sarugo yang menjadi tempat wisata budaya Minangkabau ini berada? Kampung atau Kampuang Sarugo yang berada di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.
Kampung ini juga menjadi salah satu objek wisata budaya di Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Samarinda. Kini pemerintah daerah setempat juga sudah mengelola desa budaya ini menjadi aset wisata unggulan.
Seperti apa sejarah dan uniknya dari Desa Budaya Pampang? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini
Tidak Mau Hijrah
Dilansir dari situs indonesia.go.id dan sumber lainnya, pada tahun 1960 Suku Dayak Apokayan dan Kenyah menetap di wilayah Kutai Barat dan Malinau.
Mereka tidak mau menetap atau bergabung dengan wilayah Malaysia. Rasa nasionalisme yang tertanam dalam diri mereka yang akhirnya membuat mereka memilih bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selama hampir bertahun-tahun mereka juga menempuh perjalanan dan hidup secara nomaden. Untuk bisa bertahan hidup, mereka biasanya akan singgah sejenak untuk berladang hingga akhirnya menetap di daerah kawasan Pampang ini.
Setelah hampir puluhan tahun, pemerintah Kalimantan Timur menyulap kawasan Pampang menjadi desa budaya. Setiap tahunnya, di desa ini akan dilaksanakan ulang tahun yang diberi nama Pelas Tahun.
Ada Macam-Macam Atraksi
Ketika anda berkunjung ke tempat ini akan disuguhkan dengan rumah-rumah adat terbuat dari kayu ulin lengkap dengan hiasannya di seluruh permukaan dinding. Ada pula ukiran-ukiran khas Dayak lalu dicat dengan paduan warna hitam, putih, dan kuning.
Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan tarian yang biasa digelar pada akhir pekan. Desa Budaya Pampang akan menampilkan beberapa jenis tarian seperti tari Bangen Tawai, Hudoq, Kanjet Anyam Tali, Ajay Pilling, Kancet Lasan, Nyalama Sakai, hinggga Kancet Punan Lettu.
- Muhibah Budaya Jalur Rempah KRI Dewaruci Singgah di Melaka, Perkuat Hubungan Indonesia-Malaysia
- Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
- Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
- Kemendikbudristek Beri Penghargaan Lima Desa Budaya 2023
Mengenal Lebih Dekat
Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan. Mereka juga bisa menyewa pakaian khas Suku Dayak dan bisa berfoto bersama-sama.
Apabila tidak ingin menyewa pakaiannya, pengunjung bisa langsung bertemu dengan Suku Dayak asli dan bisa berfoto bersama. Tetapi, untuk foto bersama akan dikenakan biaya tersendiri.
Turis dan para pengunjung yang penasaran bisa melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat, dan sosok masyarakat Dayak, yang memang sudah dikenal dunia.