Pahala di Bulan Ramadhan Berlipat Ganda, Begini Penjelasannya
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang menyimpan banyak kebaikan di dalamnya, termasuk pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Ramadhan adalah momen ketika Allah SWT menghujani umat-Nya dengan rahmat dan berkah yang tak terbatas. Kaum muslimin pun berlomba-lomba untuk mencari ampunan dan memaksimalkan pahala yang berlipat di bulan yang suci.
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang menyimpan banyak kebaikan di dalamnya. Dan seperti yang banyak diketahui, pahala di bulan Ramadhan yang diberikan Allah akan berlipat ganda.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan puisi menyambut Ramadan? Puisi menjadi sarana yang indah untuk mengekspresikan kegembiraan, kerinduan, dan antusiasme menyambut bulan Ramadan. Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian dapat menciptakan atmosfer yang khusyuk dan mendalam, membangkitkan semangat beribadah dan merenungkan makna spiritualitas.
-
Kenapa Risol Ceu Empit disebut Risol Ramadan? Ini bukan tanpa alasan, mengingat Ceu Empit hanya berjualan saat bulan Ramadan saja.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa bulan Ramadhan ditunggu-tunggu umat Islam? Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bagaimana tidak, bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah.
Keistimewaan bulan Ramadhan ini juga dijelaskan dalam Al Quran yang artinya,
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).
Namun, apakah benar setiap amalan pahala di bulan Ramadhan akan berlipat ganda? Berikut merdeka.com sampaikan ulasan tentang pahala di bulan Ramadhan dalam artikel ini, dilansir dari rumaysho.
Berlipatnya Pahala di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan yang tidak diimbangi dengan amalan yang telah dianjurkan tentu amat sangat disayangkan. Karena selain melaksanakan puasa yang wajib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan amalan lain sebagaimana yang ada dalam hadis berikut,
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dalam hadis lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan amalan lain di bulan Ramadhan. Seperti yang dikeluarkan dalam Sunan At Tirmidzi dari hadis Abu Hurairah, yang berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili hafizhohullah menjelaskan tentang hadis ini sebagai berikut, “Dalil ini menunjukkan keutamaan seluruh amalan kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan, lebih-lebih lagi amalan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) setelah puasa wajib, sebagaimana keterangan yang telah lewat mengenai keutamaan qiyam Ramadhan.” (Tajridul Ittiba’).
Dari sinilah kemudian muncul hadis dho’if yang menyebutkan bahwa pahala di bulan Ramadhan akan berlipat-lipat setiap amalannya.
Menurut Pendapat Ulama
Berlipatnya pahala di bulan Ramadhan sebenarnya berlaku untuk amalan yang telah diterangkan oleh Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili sebelumnya. Kita juga dapat melihat dari perkataan para ulama berikut ini.
- Guru-guru dari Abu Bakr bin Maryam rahimahumullah pernah berkata bahwa, “Jika tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah untuk bersedekah. Karena bersedekah di bulan tersebut lebih berlipat pahalanya seperti seseorang sedekah di jalan Allah (fii sabilillah). Pahala bacaaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di bulan lainnya.”
- An Nakho’i rahimahullah mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhol dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.”
- Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”
- Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menyebutkan bahwa, “Amalan yang dilakukan di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amalan yang dilakukan di seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. Itulah yang membuat akal dan pikiran menjadi tercengang. Sungguh menakjubkan, Allah memberi karunia pada umat yang lemah bisa beribadah dengan nilai seperti itu. Amalan di malam tersebut sama dan melebihi ibadah pada seribu bulan. Lihatlah, umur manusia seakan-akan dibuat begitu lama hingga delapan puluh tahunan.”
Kesimpulannya, berlipatnya pahala di bulan Ramadhan dikarenakan amalan tersebut dikerjakan di waktu yang mulia, seperti pada saat bulan Ramadhan.
Amalan juga bisa berlipat pahalanya ketika dilaksanakan di tempat yang mulia (seperti di Makkah dan Madinah) atau bisa pula dilihat dari keikhlasan dan ketakwaan orang yang mengamalkannya.