Peristiwa 23 Maret: Adam Malik Menjadi Wakil Presiden ke-3 Menggantikan Sri Sultan HB IX
Tepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga.
Tepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga.
Peristiwa 23 Maret: Adam Malik Dilantik Menjadi Wakil Presiden Indonesia ke-3
Adam Malik Batubara atau yang biasa dikenal dengan nama kecil Adam Malik adalah mantan Menteri Indonesia yang pernah menjabat di beberapa Departemen, antara lain menjadi Menteri Luar Negeri.
Adam Malik yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli 1917 tersebut merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
-
Kenapa Adam Malik Batubara merantau ke Jakarta? Sampai pada akhirnya Adam Malik menginjak usia 20 tahun, ia melangkah lebih jauh dengan merantau ke Pulau Jawa tepatnya ke Jakarta. Di sana, ia mendirikan Kantor berita ANTARA bersama Albert Manumpak Sipahutar, Armijn Panee, Soemanang, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna.
-
Dimana Adam Malik Batubara menyelesaikan pendidikan dasar? Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School yang berada di Pematangsiantar.
-
Apa profesi ayah Adam Malik? Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.
-
Siapa orang tua Adam Malik? Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.
-
Kapan Adam Malik dilahirkan? Tepat hari ini, 22 Juli pada tahun 1917 silam, Adam Malik lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Sejak tahun 1945, Adam Malik menjadi anggota Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Bersama rekannya yang lain, Adam Malik terus bergerilya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Menjelang kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, dibantu tokoh pemuda yang lain, dia pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia danemi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, dia juga menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta.
Tepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga. Berikut karier politik Adam Malik yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Riwayat Pendidikan Adam Malik
Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School yang berada di Pematangsiantar.
Kemudian, Adam Malik melanjutkan pendidikan di sekolah agama tepatnya di Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Buktittinggi.
Namun, ia hanya menempuh pendidikan setahun saja kemudian kembali ke kampung halamannya untuk membantu orang tua sebagai pedagang.
Selain itu, ia juga menjadi kontributor untuk beberapa koran seperti Pelita Andalas dan majalah Partindo. Pada 1934, Adam Malik ditunjuk menjadi pemimpin Partai Indonesia (Partindo) Pematangsiantar dan Medan.
Karier Politik Adam Malik
Menjelang proklamasi Kemerdekaan, Adam Malik juga terlibat dalam penjemputan paksa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk melangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Mengutip dari berbagai sumber, Adam Malik terpilih menjadi sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat periode 1945-1947 yang bertugas mempersiapkan susunan pemerintahan.
Tak hanya karier di lingkup nasional saja, Adam Malik juga merambah ke dunia politik internasional. Batu loncatan ini ketika ia menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara Uni Soviet dan Polandia.
Pada 1962, Adam Malik menjadi Ketua Delegasi Indonesia untuk perundingan dengan belanda mengenai wilayah Irian Barat di Amerika Serikat.
Saat pergantian rezim dari Orde Lama, Adam Malik dipercaya menjabat sebagai Ketua Delegasi Komisi Perdagangan dan Pembangunan di PBB pada 1964.
- Cerita dari Istana Jelang Berakhirnya Kepemimpinan Jokowi
- Sosok Hamzah Haz di Mata Ridwan Kamil: Ulama Teladan, Jasanya Banyak Menjaga Transisi Indonesia
- Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
- Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Adam Malik Batubara, Pencetus Lahirnya ASEAN
Adam Malik Batubara adalah seorang tokoh politik dan diplomat Indonesia yang memainkan peran penting dalam lahirnya ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Pria kelahiran 1917 ini telah mendedikasikan hidupnya dalam membela kepentingan Indonesia dan memperjuangkan kerjasama antara negara-negara di Asia Tenggara.
Deklarasi ini menetapkan prinsip-prinsip kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara, seperti non-intervensi, kemandirian, dan perdamaian.
Adam Malik juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dari tahun 1966 hingga 1977.
Pencapaian dan kontribusi Adam Malik dalam mendorong terbentuknya ASEAN sangat berharga. ASEAN telah menjadi wadah organisasi politik dan ekonomi yang penting bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Adam Malik adalah salah satu pahlawan dalam sejarah Indonesia yang membawa perubahan signifikan dalam hubungan antarnegara di kawasan ini.
Keberhasilan ASEAN saat ini juga tidak lepas dari perjuangan dan visi Adam Malik dalam memperkuat kerjasama regional di Asia Tenggara.
Adam Malik Dilantik Menjadi Presiden RI ke-3
Pada 23 Maret 1978, Adam Malik mengalami perubahan jabatan menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.
Adam Malik menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia bukan secara langsung dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum seperti pemilihan presiden.
Namun, Adam Malik diangkat menjadi Wakil Presiden oleh Presiden Soeharto. Dari berbagai pertimbangan, Soeharto memilih Adam Malik mendampinginya.
Perubahan ini terjadi setelah ia menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang telah menjabat sebelumnya.
Sebelum menjadi Wakil Presiden, Adam Malik memiliki riwayat karir yang cukup panjang.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Wakil Panglima Operasi ke-I KOTOE, Wakil Perdana Menteri II, dan Menteri Luar Negeri.
Dalam perannya sebagai Menteri Perdagangan, Adam Malik telah berperan aktif dalam mengembangkan perdagangan di Indonesia, serta menjalin hubungan dagang dengan negara-negara lain. Posisi ini memberikan wawasan dan pemahaman yang baik tentang kebutuhan ekonomi Indonesia.
Pergeseran Adam Malik dari posisi Menteri Luar Negeri ke jabatan Wakil Presiden menandai peran pentingnya dalam pemerintahan Republik Indonesia.
Dalam posisi Wakil Presiden, Adam Malik mendampingi dan bekerja sama dengan Presiden dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Perubahan ini menunjukkan kepercayaan dan pengakuan atas kompetensi dan dedikasi Adam Malik dalam menjalankan tugas negara.
Sebagai Wakil Presiden, Adam Malik terus memberikan kontribusi penting dalam pembangunan dan pengembangan Indonesia.
Kendati demikian, Adam Malik menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia dari tahun 1978 hingga tahun 1983 atau selama 5 tahun.
Meninggalnya Adam Malik
Adam Malik meninggal pada 5 September 1984 di Bandung. Beliau meninggal dunia akibat kanker hati yang dideritanya. H. Adam Malik merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia, baik dalam bidang politik maupun jurnalistik.
Sebagai seorang politisi, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-3. Selain itu, Adam Malik juga dikenal sebagai seorang diplomat yang sangat berpengaruh.
Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi bangsa. Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berwawasan luas, Adam Malik juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan berjiwa pemimpin.
Dalam perjalanan hidupnya, beliau telah mendedikasikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara. Kematian beliau di Bandung pada tahun 1984 meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.