Profil Pak Tarno Pesulap 'Bim Salabim Jadi Apa Prok-Prok-Prok', Tampil dengan Kursi Roda Usai Idap Stroke Empat Kali
Pak Tarno kembali menjadi sorotan usai dirinya tampil di atas panggung menggunakan kursi roda.
Pak Tarno adalah pesulap senior yang telah lama dikenal di dunia hiburan Indonesia, terkenal dengan slogan khasnya 'bimsalabim jadi apa prok prok prok'. Aksi sulapnya yang sederhana namun menghibur telah menjadikannya idola banyak orang. Popularitasnya meroket berkat penampilannya yang unik dan interaktif, membuat setiap penampilannya selalu dinanti-nanti oleh penggemar.
Jarang terlihat di layar kaca, Pak Tarno baru-baru ini kembali ke panggung hiburan dengan nuansa yang berbeda. Penampilannya mencuri perhatian publik saat ia tampil di atas panggung menggunakan kursi roda. Meski dalam kondisi yang tidak ideal, semangat Pak Tarno untuk menghibur tidak pudar, dan ia tetap menunjukkan dedikasinya kepada penggemar.
- Jatuh Bangun Pak Tarno Pesulap Legend yang Jatuh Miskin Akibat Ditipu Manajer, Kini Jualan Mainan Demi Menyambung Hidup
- Dikabarkan Terkena Stroke , Potret Pak Tarno Tetap Profesional Mainkan Sulap Meski Duduk di Kursi Roda
- Ingat Pak Tarno? Begini Kondisinya Tampil di atas Panggung Menggunakan Kursi Roda
- Ingat Pak Tarno Pesulap 'Bim Salabim Jadi Apa Prok-Prok-Prok, Begini Kabarnya Sekarang
Aksi comeback Pak Tarno ini dibagikan oleh manajemennya melalui akun Instagram @paktarnomanagementofficial pada Senin (30/9). Dalam unggahan tersebut, manajer Pak Tarno mengungkapkan bahwa ia telah mengalami stroke yang keempat. Harapan besar disampaikan agar pesulap senior ini segera pulih dari penyakitnya.
"Semoga lekas sembuh pak Tarno dari stroke yang ke 4. Doa Koji Management dari jauh👐" tulisnya dalam keterangan video tersebut tersebut.
Kembalinya Pak Tarno ke panggung hiburan dengan mengenakan kursi roda juga memicu perbincangan hangat di kalangan publik. Banyak yang penasaran akan sosoknya dan perjalanan hidupnya.
Berikut adalah seputar profil Pak Tarno yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kelahiran Brebes
Inilah sosok Pak Tarno, yang lahir dengan nama Sutarno di Losari, Brebes, pada 6 September 1950. Kini Pak Tarno berusia 74 tahun.
Tak banyak informasi pribadi mengenainya, namun diketahui Pak Tarno tumbuh dalam masa kecil yang penuh tantangan, terjerat dalam lingkaran kemiskinan setelah kehilangan sang ayah dan ditinggal pergi ibunya yang terpikat oleh seorang pria dari desa lain.
Kehidupan yang sulit ini membuat Pak Tarno kecil mengalami berbagai kesulitan finansial. Pada suatu waktu, dia bahkan tidak mampu membeli beras dan terpaksa mengandalkan jagung sebagai sumber makanan.
Merantau ke Jakarta dan Berjualan Martabak
Untuk mengatasi kondisi yang keras, Pak Tarno kecil memutuskan untuk merantau ke Jakarta sendirian pada usia sepuluh tahun. Perjalanan ini dilakukannya dengan menumpang kereta barang menuju Jakarta. Dalam perjalanan tersebut, dia tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket penuh, sehingga harus berbagi kereta dengan angkutan kayu dan sapi.
Sesampainya di Jakarta, Pak Tarno memulai perjuangannya dengan berjualan minyak tanah keliling. Seiring waktu, ia beralih menjadi penjual martabak, yang menjadi jajanan favorit anak-anak. Dalam menghadapi persaingan, Pak Tarno memiliki strategi unik untuk menarik perhatian anak-anak agar membeli dagangannya. Dia memberikan pertunjukan sulap gratis setelah stok dagangannya habis, menarik banyak perhatian dan menciptakan suasana ceria di sekitarnya.
Master of Traditional Magic
Seiring berjalannya waktu, Pak Tarno mendapat kesempatan berharga untuk bergabung dalam ajang pencarian bakat The Master Season 3. Meskipun tidak meraih gelar juara, prestasinya tetap diakui secara luas, dan ia dianugerahai gelar Master of Traditional Magic oleh Deddy Cobuzier. Pengakuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam kariernya di dunia hiburan.
Hidup Sejahtera
Setelah mengikuti ajang pencarian bakat tersebut, kehidupan Pak Tarno mengalami perubahan drastis. Ia tidak hanya menjadi bintang tamu di berbagai acara televisi, tetapi juga terlibat dalam beberapa judul sinetron, meningkatkan popularitasnya di kalangan masyarakat.
Dari seorang yang dulunya hidup dalam keterbatasan ekonomi, Pak Tarno berhasil mengubah nasibnya melalui karier barunya sebagai pesulap. Dengan ketekunan dan dedikasinya, ia kini mampu memiliki mobil, tanah, dan bahkan berhasil mengelola bisnis warnet.
Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa bakat dan kerja keras dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang, menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meraih impian mereka. Kisah hidup Pak Tarno adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan keberanian, siapa pun dapat mengatasi rintangan dan mencapai kesuksesan.
Disebut Empat Kali Kena Stroke
Namun, belakangan nasib Pak Tarno cukup memprihatinkan. Ia kabarnya sedang mengalami serangan stroke untuk keempat kalinya.
Pada tahun 2018, diketahui Pak Tarno mengalami stroke karena berbagai masalah yang menimpanya. Kesedihan karena kehilangan anak dan penipuan oleh mantan manajernya. Mantan manajernya melarikan diri dengan jumlah uang sebesar 150 juta rupiah. Hal ini memnegaruhi kondisi kesehatannya dan membuat pesulap senior ini mengalami stroke.
Tampil di Panggung dengan Kursi Roda
Meskipun kini tengah berjuang melawan stroke, Pak Tarno tetap menunjukkan semangatnya. Ia menerima pekerjaan dan tampil di atas panggung dengan menggunakan kursi roda, menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap kariernya.
Penampilannya yang penuh semangat meski dalam keadaan sakit itu sontak berhasil mencuri perhatian publik dan mengharukan banyak orang. Banyak warganet yang merasa terinspirasi oleh keberanian dan tekad Pak Tarno untuk tetap berkarya meski sedang berjuang melawan penyakit.
Mereka pun tak segan untuk mendoakan kesembuhan pesulap senior ini, berharap agar Pak Tarno segera pulih dan dapat kembali menghibur masyarakat seperti yang dilakukannya di masa lalu.