Remaja di Batubara Putus Sekolah Demi Jaga Ibu Gangguan Jiwa, Dapat Ini dari Kapolres
Remaja putus sekolah demi menjaga ibunya yang alami gangguan jiwa akhirnya bisa melanjutkan sekolah atas bantuan Kapolres Batubara.
Nasib pilu dialami oleh seorang remaja di Desa Mangkai Lama Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara (Sumut). Remaja bernama Amel yang berusia 13 tahun ini harus putus sekolah lantaran tak punya biaya dan harus menjaga ibunya yang mengalami gangguan jiwa.
Sang ibu sudah lama mengidap gangguan jiwa dan depresi. Ibunya sering mengikuti Amel kemana pun Ia pergi, bahkan sampai ke sekolah. Karena itu lah akhirnya Amel memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya usai lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD).
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Apa itu Kotak Suara Pemilu? Kotak suara pemilu adalah wadah atau kontainer khusus yang digunakan dalam proses pemilihan umum atau pemilihan lainnya untuk mengumpulkan suara warga negara.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Kabar soal kondisi Amel dan ibunya ini akhirnya diketahui oleh Kapolres Batubara AKBP, Ikhwan Lubis. Kapolres pun langsung mengunjungi Amel di rumahnya pada Senin (17/1) kemarin.
Kepada AKBP Ikhwan, Amel mengaku sangat ingin melanjutkan sekolah namun kondisinya tidak memungkinkan baginya untuk meninggalkan sang ibu di rumah.
"Saya sebenarnya ingin melanjutkan sekolah ditingkat SMP, namun ibu selalu mengikuti. Saat duduk dibangku SD sudah mendampingi setiap harinya," ujar Amel.
Melihat kondisi Amel dan keinginannya untuk melanjutkan sekolah, AKBP Ikhwan pun mengatakan akan membantunya agar bisa bersekolah lagi.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Wujudkan Keinginan Amel untuk Lanjut Sekolah
Instagram/@resbatubara ©2022 Merdeka.com
Amel bercerita, ibunya mengalami depresi hingga mengalami gangguan jiwa semenjak ditinggal oleh ayahnya yang sampai saat ini tidak tahu di mana keberadaannya. Kondisi ibunya yang seperti itu sudah dialami sejak Amel masih berumur satu tahun.
"Di usia setahun, ibu sudah seperti itu. Aku tidak mau menjadi anak durhaka, oleh karenanya menerima kenyataan belum bisa melanjutkan sekolah di tingkat SMP," ujarnya.
Dibuat terenyuh dengan kondisi yang dialami Amel, AKBP Ikhwan pun mengatakan kepada Amel bahwa Ia akan membantu agar dirinya bisa kembali bersekolah.
"Kami akan mencari solusi agar Amel tetap bersekolah," katanya kepada Amel.
Akan Bantu Pengobatan Sang Ibu
Instagram/@resbatubara ©2022 Merdeka.com
Tak hanya akan mengusahakan Amel agar bisa melanjutkan pendidikannya, AKBP Ikhwan juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Batubara soal kesembuhan ibu Amel. Ia juga mengatakan akan membawa ibu Amel ke rumah sakit jiwa untuk berobat.
"Hal itu dilakukan untuk kesembuhan ibu kandungnya Amel, sehingga mereka bisa saling bertemu," ujar AKPB Ikhwan.
Kepada warga setempat, AKBP Ikhwan juga meminta agar tidak mengucilkan Amel dan ibunya. Warga diminta bisa saling membantu dan peduli dengan kondisi Amel dan ibunya.
"Masyarakat di Kabupaten Batubara semuanya adalah saudara saya. Oleh karena itu, marilah bersama-sama saling menghargai satu dengan yang lain," pintanya.