Sosialisasikan Peralihan Televisi Digital, Kominfo Sumut Singgung Kualitas Gambar
Peralihan televisi analog ke televisi digital telah didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Peralihan televisi analog ke televisi digital telah didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Acara sosialisasi ini dihadiri beberapa instansi terkait, di antaranya perwakilan TVRI Stasiun Medan dan para Komisioner KPID Sumut, Dinas Kominfo kabupaten/kota, wartawan, dan mahasiswa.
-
Di mana informasi peringatan dini bencana ditampilkan di layar TV digital? Peringatan kebencanaan ini akan muncul sebagai notifikasi di bagian bawah layar TV digital selama 30 detik.
-
Bagaimana sistem peringatan dini bencana melalui TV digital bekerja? Sistem ini juga menyajikan informasi secara langsung dari otoritas deteksi dini bencana dan akan ditampilkan di layar televisi digital dengan menginterupsi program yang sedang ditayangkan.
-
Mengapa Kominfo memilih TV digital untuk sistem peringatan dini bencana? Sistem EWS ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bencana dengan memanfaatkan siaran TV digital, sebagai pengembangan dari metode sebelumnya yang hanya menggunakan SMS untuk menyampaikan informasi kebencanaan.
-
Apa saja tingkat peringatan yang ditampilkan di TV digital? Terdapat tiga tingkat peringatan yang akan disampaikan kepada masyarakat, yaitu waspada, siaga, dan awas. Setiap tingkat peringatan memiliki perbedaan yang ditentukan oleh situasi bencana yang terjadi.
-
Bagaimana Sutanto melihat transformasi media digital? Transformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi. CEO Surya Citra Media (SCM) Sutanto Hartono menyatakan, transformasi media konvensional menjadi media digital tidak akan menghentikan produksi maupun penikmat dunia televisi.Justru bagi Sutanto hal itu menjadi tantangan untuk tetap mengembangkan produksi televisi, dengan mengubah cara sistem tayangan yang sebelumnya berupa analog menjadi Set top box (STB) digital.
-
Kenapa Sutanto yakin televisi masih relevan di era digital? "Yang terpenting tetap memproduksi konten-konten yang berkualitas. Apapun platform yang dilihat yang penting adalah kontennya," ujar Sutanto ketika memberikan Studium Generale dengan topik pembahasan Transformasi Industri Media di Era Multiplatform di hadapan dosen dan mahasiswa Akademi Televisi (ATVI), di Studio 5 Emtek City, Jakarta Barat, Kamis (9/11/).
"Kita dari Pemprov Sumut melalui Dinas Kominfo telah beberapa kali melakukan kegiatan sosialisasi melalui rekan-rekan media dan media sosial, sebagai bentuk dukungan kita untuk menyukseskan peralihan televisi analog ke digital," ujar Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus, melansir dari infosumut.id, Selasa (25/10).
Persiapkan Infrastruktur Jaringan
Selain melakukan sosialisasi, Kominfo Sumut menyebut peralihan televisi analog ke televisi digital ini belum tentu merata. Beberapa wilayah di Indonesia masih kesulitan untuk keterjangkauan sinyal.
Pemerintah dan Kominfo telah melakukan proses infrastruktur jaringan yang lebih baik dan masih melakukan persiapan secara bertahap. Harapannya, semua daerah bisa menerima siaran televisi digital.
"Untuk informasi distribusi (bantuan) alat set top box, ini nanti akan dikerjakan melalui PT. POS yang ada di masing-masing wilayah melalui data yang sudah diterima dari dinas sosial kabupaten/kota," jelasnya.
Pemerintah akan memberi fasilitas berupa alat set top box sebagai alat penangkap sinyal dari siaran televisi digital. Bantuan alat ini akan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang tidak mampu.
Jaminan Kualitas Siaran yang Baik
Peralihan televisi analog ke televisi digital ini tidak sekadar untuk mengikuti peralihan zaman dan teknologi saja, Pemerintah Pusat dan Kominfo ingin memberikan kualitas siaran yang lebih bagus. Tidak hanya dari segi gambar layar, tapi juga sinyal dan kualitas mutu siaran.
Plt Kepala Dinas Kominfo, Ilyas Sitorus mengatakan, keterbatasan jumlah kanal dan frekuensi yang ada memicu infrastruktur penyiaran televisi analog tidak efisien lagi, sehingga belum memenuhi kebutuhan keragaman mutu siaran.
Mengingat, hampir semua televisi swasta di Indonesia sudah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas gambar seperti High Definition (HD), lebih tajam dan jernih serta memiliki sinyal yang stabil.