Temui Wakil Wali Kota Medan, Begini Curhat Pilu Guru Honorer yang Dapat Gaji Rendah
Sejumlah guru honorer di Kota Medan, mendatangi Wakil Wali Kota Medan untuk menyampaikan keluh kesahnya terkait kesejahteraan guru honorer di Kota Medan.
Kesejahteraan guru honorer masih menjadi salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kota (Pemkot) Medan yang membutuhkan perhatian lebih besar.
Sejumlah guru yang merupakan perwakilan dari guru honorer di Kota Medan, mendatangi Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. Mereka berkesempatan menyampaikan keluh kesahnya terkait kesejahteraan guru honorer kepada orang nomor dua di Kota Medan tersebut.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Guru Sedunia? Ini menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia, untuk memberikan apresiasi yang baik pada para guru.
-
Apa yang dijanjikan Mahfud terkait honor guru ngaji? Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
-
Mengapa Mela memilih berjualan kerupuk saat menjadi guru honorer? Kondisi yang belum stabil secara ekonomi itu mendorong Mela untuk mencoba mencari pemasukan tambahan. Ia lantas berjualan kerupuk yang diberi bumbu dan dijual di koperasi sekolah.
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Kapan Abah Guru Sekumpul memulai dakwahnya? Mengutip Goodnewsfromindonesia.id, Abah Guru Sekumpul memulai dakwahnya di usia yang masih belia di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
"Kami minta agar Pemkot Medan bisa lebih memperhatikan para guru-guru honor ini dan kami yakin pak Bobby dan Pak Aulia sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota bisa mewujudkannya," ujar Nita, perwakilan guru honorer dari SD 060911 Medan Denai pada Senin (6/9).
Melansir unggahan di akun Instagram @pemko.medan pada Senin (6/9), berikut informasi selengkapnya.
Masih Banyak yang Bergaji Rendah
Dalam kesempatan itu, Nita menjelaskan kepada Aulia bahwa gaji guru honorer saat ini masih sangat rendah, bahkan ada yang menerima upah sebesar Rp300 ribu.
"Prihatin sebenarnya, sebab masih ada guru honor yang terima upah 300 ribu/bulan," ujar Nita.
Untuk itu, Nita menilai program pemerintah terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), sebagaimana yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat, merupakan kesempatan dan peluang emas untuk para guru honorer.
"Tentunya P3K menjadi peluang bagi para guru honor, dan kami berharap bisa mendapat kesempatan untuk mengikutinya," tambahnya.
Tanggapan Wakil Wali Kota
Menanggapi keluh kesah para guru honorer tersebut, Aulia menyampaikan bahwa Pemkot Medan terus bertekad untuk fokus dan perhatian dalam upaya peningkatan kesejahteraan para guru honorer.
"Tekad Pemkot Medan ke depan, bagaimana agar para guru honorer ini bisa memenuhi kebutuhan dan merasakan hidup sejahtera. Dan ini menjadi skala prioritas pemerintah dan satuan pendidikan agar bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru," tegasnya.
Ia menilai, guru honorer juga memiliki potensi dan kemampuan yang sama dengan para guru ASN dalam mendidik anak-anak di sekolah. Oleh karena itu, para guru honorer tersebut juga harus mendapatkan apresiasi setimpal dengan upah layak.