Terapkan Criminal Profiling, Polda Sumut Berhasil Ungkap Psikologis Pelaku Begal
Polda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Polda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Terapkan Criminal Profiling, Polda Sumut Berhasil Ungkap Psikologis Pelaku Begal
Ungkap Profil Kepribadian
Melansir dari Liputan6.com (29/7), berdasarkan profiling yang dilakukan Polda Sumut, diketahui ketiga remaja itu masih tergolong di bawah umur dan profil kepribadian mereka belum terbentuk secara permanen sehingga mudah berubah-ubah.
- Polda Sulut Pastikan Akun Polisi Hina Pendaki Gunung Marapi adalah Palsu
- Ibu di Garut Tuduh Sejumlah Siswa SMP Cabuli Putrinya, Pelaku Ternyata Suami Sendiri
- Tiga Pegawai KPK Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
- Penyewa Rumah Dino Patti Djalal masih Misterius, Polisi Lakukan Profiling
Profiling ini dilakukan oleh Kasubbag Psipol Bag Psikologi Ro SDM Polda Sumut, AKP Zulhafni, dibantu Psikolog Kepolisian Tk II Ro SDM Polda Sumut, Ipda Halim Perdana Kusuma dan Aipda Dian Juliana Wardayani, bersama dengan Tim Psikologi Polda Sumut.
"Criminal Profiling dapat digunakan masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri dan karakteristik pelaku kriminal, sehingga dapat mewaspadai orang-orang dengan ciri yang sama untuk memperkecil resiko kasus kriminal yang sama,"
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi
Butuh Eksistensi
Dari hasil profiling, Ketua Tim Psikologi Polda Sumut, AKP Zulfahni menyimpulkan bahwa ketiga pelaku begal ini membutuhkan eksistensi serta pengakukan terkait keberadaan mereka oleh lingkungan sekitar.
Sayangnya mereka mencari pengakuan dengan melakukan aksi begal. Aksi pembegalan tersebut membuat mereka merasa lebih hebat dari orang lain. Sehingga apabila dihadapkan dengan masalah dengan orang lain, rasa egonya muncul.
Kendali Emosi Masih Labil
Selain itu, dari hasil Criminal Profiling ini diketahui bahwa kendali emosi pelaku masih labil sehingga memicu dorongan amarah untuk dilampiaskan kepada korban. Kasus begal ini akibat dari kurangnya kedewasaan dan pengolahan informasi secara mendalam.
"Disebabkan pula adanya rasa satu kesatuan yang tidak diimbangi dengan kedewasaan bertindak dan berpikir,"
Ketua Tim Psikologi Polda Sumut, AKP Zulahfni
Intervensi Psikologis
Menurut Zulfahni, perlu adanya kegiatan intervensi psikologis secara intens untuk mengetahui motif dan latar kejadian secara mendalam dan mengetahui kondisi psikologis pada remaja.