Terdampak Pandemi, Manajer Hotel Ini Kini Jadi Petani Ubi dengan Lahan 1 Hektare
Fransiskus Lopis, mantan manajer di salah satu hotel di NTT, kini banting setir menjadi petani ubi jalar dibantu istrinya karena terdampak pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata. Banyak usaha di bidang pariwisata yang lesu sejak pandemi merebak, bahkan banyak karyawan yang terpaksa harus dirumahkan karena sepinya pengunjung di sektor ini.
Akibatnya, banyak pekerja di bidang ini yang banting setir dan mencoba usaha baru untuk menyambung hidup di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja di Sumut? Cara meningkatkan motivasi kerja yang bisa dilakukan, antara lain: Menyediakan Lingkungan Kerja yang Nyaman Salah satu cara meningkatkan motivasi kerja adalah menyediakan lingkungan kerja yang nayaman dan aman.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
Seperti yang dialami oleh Fransiskus Lopis, warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT yang sebelumnya adalah manajer di salah satu hotel di sana. Lopis, sapaan akrabnya, kini memilih menjadi petani ubi dan dibantu oleh sang istri yang berprofesi sebagai guru honorer di SMPK San Karlos Habi.
Dirumahkan dari pekerjaannya, Ia dan istri mencoba menanam sayur-sayuran meski sempat gagal akibat dimakan hewan peliharaan tetangga. Namun, keduanya kembali mencoba dengan ubi jalar di halaman rumahnya yang luasnya tak seberapa. Ternyata, hasil panen ubi jalarnya ini mencapai Rp500 ribu. Dari situ lah Lopis dan istri melanjutkan budi daya ubi jalarnya.
"Dari situ saya mulai tertarik untuk membudidayakan ubi jalar, mudah dan cepat dapat uang," ungkapnya. Melansir dari Liputan6.com, berikut kisah selengkapnya.
Punya Lahan 1 Hektare
Lopis dan istri akhirnya memilih membuka lahan baru yang luasnya kurang lebih 1 hektare. Bukan hanya ubi jalar, tetapi mereka pun mencoba menanam beberapa jenis tanaman hortikultura, seperti brokoli, wortel, serta beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya yang jarang ditanam di daerah pesisir yang panas, seperti di wilayah Kecamatan Kangae.
Lopis mengakui, tanaman hortikultura dan ubi jalar miliknya tanpa menggunakan pupuk, hanya mengandalkan air dari sumur yang berada di lahan miliknya. Sementara untuk mendapatkan bibit ubi jalar, Lopis memesannya dari daerah Welomosa, Kabupaten Ende dan Boru, Kabupaten Flores Timur. Dirinya mengaku, ilmu menanam ubi didapatnya dari orangtua yang juga merupakan petani ubi jalar.
Kendala yang Dialami Selama Menekuni Budidaya Ubi Jalar
Seluruh hasil ubi jalar dan tanaman hortikulturanya Ia pasarkan melalui media sosial. Dari situ pelanggan pun mulai berdatangan. Bahkan, Ia berencana ingin menambah luas lahannya.
"Sementara ini saya cari penambahan lahan sekitar 2 hektare untuk kembangkan lagi ubi jalar ini," katanya.
Perjalanan Lopis menekuni budi daya ubi jalar ini bukan tanpa kendala. Kendala yang Ia hadapi adalah air. Bagaimana cara pemasangan jaringan pipa air yang akan digunakan untuk penyiraman, juga menara air sebagai media untuk menampung air. Selama ini, cara penyiraman yang ia gunakan masih menggunakan sistem manual.
"Kalau pake siram atau sistem kincir air, tapi masih kendala di pipa dengan menara air," sebutnya.
Bisa Hasilkan Pendapatan yang Menjanjikan
Berbekal tekad dan ketekunan, usaha budi daya ubi jalar yang dilakoni Lopis menuai hasil memuaskan dan menghasilkan keuntungan.
"Kalau ubi jalar ini panennya terus menerus, jadi satu pohon itu kadang saya ambil satu umbi, yang lainnya saya lepas. Satu tahun itu bisa tiga kali panen. Kalau diuangkan, tidak sempat dihitung karena kami dapat setiap hari, tergantung pesanan. Sekali jual itu bisa capai 100 ribu rupiah termasuk sayur-sayuran, paling banyak itu saya antar di rumah sakit. Kalau dihitung penghasilan satu bulan saya bisa dapat kurang lebih 3 jutaan, karena setiap hari orang beli sayur sedikit-sedikit selain ubi jalar," ujarnya.
Selain tanaman hortikultura dan ubi jalar, ternyata Lopis bersama sang istri juga menanam cabai, dan menjadi distributor di beberapa tempat usaha gorengan di Kota Maumere.