Tiga Maling Motor di Deli Serdang Tewas Dihajar Massa, Kondisinya Mengenaskan
Tiga orang maling kendaraan bermotor tewas usai dihajar massa di Dusun I Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat (28/1).
Tiga orang pria yang melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor tewas usai dihajar massa di Dusun I Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) pada Jumat (28/1).
Camat STM Hilir Hesron T Girsang mengatakan, ketiga pencuri motor itu bukan mencuri di wilayahnya. Namun, di Dusun I Namo Linting, Desa Kuta Mbelin, Kecamatan STM Hulu. Para pelaku kepergok warga saat melakukan aksinya, mereka kemudian kabur. Namun, ratusan warga Dusun I Namo Linting kemudian mengejar sampai ke Desa Penungkiren.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Mengapa Kotak Suara Pemilu Penting? Kotak suara menjadi salah satu perlengkapan pemungutan suara pada Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
-
Kenapa sinetron Bidadari Surgamu menarik perhatian para penonton? Mengangkat tentang kisah percintaan, sinetron ini sukses mencuri perhatian para penggemar layar kaca.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
"Benar. Saya dapat informasi langsung menuju ke lokasi kejadian. Dilihat sudah dalam keadaan meninggal," ujarnya pada Jumat (28/1).
Para pelaku yang saat itu panik langsung kabur lalu bersembunyi di areal perladangan sawah Desa Penungkiren. Namun warga berhasil menemukan mereka. Para pelaku akhirnya dihajar warga hingga tewas. Kondisi mereka pun mengenaskan, sekujur tubuh para pelaku luka-luka hingga berdarah-darah.
"Jenazah tiga pelaku sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ujar Hesron, melansir AntaraNews.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengungkap identitas ketiga pelaku pencurian tersebut.
Warga Sempat Lapor Polisi
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Terkait kasus ini, Kepala Desa Penungkiren Pasangan Sembiring mengatakan, sebelum warga akhirnya marah dan menghajar para pelaku hingga tewas, Ia sudah lebih dulu lapor polisi. Namun, Polsek Telun Kenas, Polresta Deli Serdang, tak kunjung datang ke lokasi untuk melerai dan meredakan emosi warga.
"Saya menghubungi Polsek Telun Kenas bahwa ada ratusan warga mencari tiga pelaku curanmor. Hal itu guna mengatasi hal tidak diinginkan terjadi," sebutnya.
Namun, Ia menyebut bahwa Polsek Telun Kenas tak merespons laporannya itu, sampai ratusan wargba akhirnya menemukan tiga pelaku bersembunyi di areal perladangan Desa Penungkiren dan memukuli para pelaku hingga tewas.
"Aku mana bisa menghalangi banyaknya warga. Nanti dituding pula membela para pencuri. Jika Polsek Telun Kenas datang sebelum tiga pelaku tertangkap, tidak menutup kemungkinan amarah ratusan masyarakat bisa teratasi," katanya.
Polisi Ungkap Identitas Pelaku
Pihak kepolisian sudah berhasil mendapatkan identitas ketiga pelaku pencurian motor yang tewas tersebut. Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengatakan, ketiga pelaku yakni TS (21) dan AR (21) yang merupakan warga Kecamatan Batangkuis dan DH (21) warga Percut Sei Tuan.
"Terungkapnya identitas setelah dilakukan penyelidikan. Pelakunya, TS (21) dan AR (21) yang merupakan warga Kecamatan Batangkuis. Seorang lagi DH (21) alamat Percut Seituan," ujar Irsan pada Minggu (30/1).
Saat ini dua pelaku sudah dibawa keluarga ke rumah duka setelah selesai autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sementara seorang lagi masih dicari keberadaan keluarganya.
"Terhadap korban pencurian disarankan untuk membuat laporan resmi. Kami sedang melakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi di lapangan guna proses hukum yang lebih lengkap," ujarnya.